Jumlah Uang Beredar Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

Time deposit money dan obligasi pemerintah disebut near money, karena dalam waktu dekat kedua jenis uang tersebut dapat menjadi uang. Karena dalam waktu dekat ia akan menjadi uang biasa. Demikian obligasi pemerintah dianggap sebagai near money, karena obligasi pemerintah dapat segera menjadi uangdengan menjual obligasi kepada anggota masyarakat atau kepada bank. . Manulang, 1993:28 .

2.2.3. Jumlah Uang Beredar

Jumlah Uang Beredar adalah setiap uang yang beredar selalu pergi ke suatu tempat. Bila uang tidak di belanjakan, uang akan di hitung sebagai bagian dari konsumsi yang di tahan. Dengan demikian dalam internal balance, perekonomian moneter selalu dalam keadaan yang seimbang . Uang beredar dalam arti sempit M1 adalah uang kartal ditambah uang giral sedangkan dalam arti luas adalah M1 ditambah deposito berjangka atau time deposit TD ditambah saldo tabungan atau seving deposit SD. pengertian uang beredar lebih luas M3 adalah M1 ditambah dengan uang kuasi. Boediono, 2004:3-6 Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan diatas maka diambil suatu batasan mengenai pengertaian Uang Beredar, yaitu: 1. Menurut Budiono 1991:4 uang beredar yang didefinisikan sebagai uang kartal plus atau currency plus Demand Deposit disebut uang dalam arti sempit atau narrow money M1. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. M1 = C + DD Dimana, C = currency uang kartal DD = demand deposit uang giral . 2. Menurut Budiono 2004:6 uang dalam arti luas atau uang M2 adalah kewajiban moneter sistem moneter terhadap sektor swasta domestik yang diatas terdiri atas uang M1 ditambah deposito berjangka dan saldo tabungan milik masyarakat pada bank-bank. M2 = M1 + TD +SD Dimana, TD = time deposits deposito berjangka SD = saving deposits saldo tabungan 3. Menurut Budiono 1998:6 definisi uang beredar yang lebih luas adalah M3, yang mencakup semua TD dan SD, besar kecil, rupiah atau dollar milik penduduk pada bank atau lembaga keuangan non bank. M3 = M1 + QM Dimana QM = quasi money Uang kuasi merupakan aktiva milik sektor swasta domestik yang dapat memenuhi sebagian fungsi uang atau sementara kehilangan fungsinya sebagai media pertukaran.Insukindro,2006:78. Uang dalam arti luas Quasi money adalah uang milik masyarakat yang disimpan di bank dalam bentuk deposito berjangka time deposit atau tabungan dan deposito berjangka dan tabungan disebut juga”Quasi Money” atau “Near Money”. Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa uang beredar adalah jumlah uang yang ada ditangan masyarakat yang dapat berupa uang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kartal, uang giral, deposito berjangka, saldo tabungan dan uang kuasi”Quasi money” M3. 2.2.3.1. Kurva IS – LM Kurva IS adalah kurva yang menggambarkan keseimbangan pendapatan nasional tingkat pendapatan nasional yang dicapai pada berbagai tingkat bunga. Sedangkan kurva LM adalah kurva yang menggambarkan hubungan di antara tingkat bunga yang diwujudkan oleh keseimbangan di antara permintaan dan penawaran uang dengan pendapatan nasional di mana keseimbangan tersebut telah dicapai. Pembentukan kurva IS dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang berlaku keatas keseimbangan pendapatan nasional sebagai akibat perubahan tingkat bunga. Sedangkan pembentukan kurva LM dapat dilihat dengan menganalisis akibat perubahan pendapatan nasional keatas keseimbangan permintaan dan penawaran uang dan tingkat bunga yang ditentukan oleh berbagai keadaan keseimbangan yang berlaku. Jadi kurva IS – LM adalah kurva yang menerangkan perhubungan di antara tingkat bunga dan pendapatan nasional. Kurva di bawah ini akan menggambarkan bagaimana tingkat bunga dan pendapatan nasional dapat mempengaruhi ekspor dan impor. Gambar 1 : Kurva IS dan LM Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Y Y 1 r 1 r E E 1 Y Pendapatan Nasional Tingkat Bunga r IS Y 1 Y r 1 r E E 1 Y Pendapatan Nasional Tingkat Bunga r LM a Akibat Pertambahan Ekspor a Akibat Pertambahan Impor Sumber : Sadono Sukirno, 1994, “Pengantar Teori Makroekonomi”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Dari kurva a di atas dapatlah dilihat bahwa tingkat bunga r dan pendapatan nasional Y juga mempengaruhi ekspor X dimana bila tingkat bunga naik maka ekspor dan investasi akan turun karena merupakan injeksi kealiran pendapatan nasional sehingga pendapatan nasional akan turun, tapi bila tingkat bunga turun maka ekspor dan investasi I akan naik dan pendapatan nasional juga naik. Tapi perlu juga diketahui bahwa apabila pendapatan nasional berubah belum tentu ekspor akan mengalami perubahan, tetapi ekspor dapat mengalami perubahan walaupun tidak terdapat sesuatu perubahan dalam pendapatan nasional. Sedangkan pada kurva b dapatlah dilihat bahwa jika pendapatan nasional naik maka dengan sendirinya Impor M akan mengalami perubahan atau makin tinggi pendapatan nasional maka makin tinggi impor yang dilakukan sehingga tingkat bunga naik. Impor naik disebabkan karena adanya pembelian devisa atau mata uang asing untuk melakukan pembayaran akan barang-barang yang dibeli dari luar negara tersebut.

2.2.4. Teori Permintaan Uang