Teori Penawaran Uang 1. Teori Penawaran Uang
pendapatan nasional sebanyak ro di bentuk dengan menjumlahkan Dmy1 dengan Dmy2.
2.2.5. Teori Penawaran Uang 2.2.5.1. Teori Penawaran Uang
Teori penawaran uang yang paling sederhana adalah merupakan gambaran dari sistem standar emas. Disini emas dianggap sebagai satu-satunya alat pembayaran. Uang
Beredar atau uang yang ditawarkan di masyarakat. Jumlah uang emas beredar bisa turun apabila, misalnya emas dikirim keluar
negeri untuk menutup defisit neraca pembayaran yaitu untuk membayar barang-barang yang diekspor atau karena industri-industri yang menggunakan emas dalam proses
produksinya menyedot emas yang ada sehingga mengurangi jumlah emas yang tersedia untuk alat pembayaran atau karena produksi emas meningkat misalnya ditemukannya
tambang baru. Dalam sistem moneter seperti ini uang beredar benar-benar ditemukan oleh proses
pasar. Pada suatu perekonomian tertutup yang menggunakan emas untuk alat pembayaran, penawaran uang hanya bertambah apabila orang memproduksi emas baru.
semakin bertambahnya jumlah emas yang tersedia dan sesuai dengan hukum pasar, akan menyebabkan turunnya harga emas begitusebaliknya. Apabila harga emas turun, produksi
emas berkurang atau berhenti dan ini cenderung untuk menghentikan penurunan harga.
Boediono, 1998 : 117-118. Gambar 3 : Kurva Penawaran Uang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tingkat bunga LM
y y
1
Pendapatan Nasional Y r
r
1
Sumber : Nopirin, 1992. Ekonomi Moneter. Buku 1 hal 137 2.2.5.2. Teori Penawaran Uang Modern
Dalam perekonomian modern, para produsen emas tidak lagi mempunyai peranan moneter yang penting seperti dahulu dalam sistem standar emas. Dalam sistem standar
kertas, sumber dari terciptanya uang beredar adalah Otorita Moneter pemerintah dan bank sentral dan lembaga keuangan keduanya bersama-sama disebut sebagai “sistem
moneter”.Otorita moneter keuangan perbankan merupakan supplier uang sekunder bagi masyarakat.
Proses penciptaan uang beredar adalah merupakan “proses pasar” artinya hasil interaksi permintaan dan penawaran dan bukan sekedar pencetakan uang atau suatu
keputusan pemerintah belaka. Misalnya pada suatu waktu permintaan akan uang inti tidak “klop” dengan penawaran uang inti, maka para pelaku dalam pasar uang masing-masing
akan melakukan “penyesuaian” berupa tindakan-tindakan di sub-pasar uang inti sehingga
akhirnya terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Boediono, 1998: 121.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tindakan-tindakan ini tidak lain berupa usaha dari para pelaku tersebut untuk mengubah struktur dan komposisi dari kekayaan yang ia pegang menuju ke arah struktur
dan komposisi yang ia inginkan. Seandainya pasar uang inti dari otorita moneter kepada masyarakat, misalnya
pemerintah tiba-tiba menaikkan pembelanjaan karena kenaikan gaji pegawai negeri. Pada putaran pertama, tambahan uang inti tersebut akan diterima oleh masyarakat dalam
bentuk tambahan uang tunai kartal yang mereka pegang. Tindakan penyesuaian mereka adalah menyimpan kelebihan uang tunai berarti cadangan bank menjadi lebih besar dari
sebelumnya. Bank merasa kelebihan cadangan uang tunai, kemudahan mereka mungkin menanamkan kelebihan cadangan tersebut untuk membeli SBI.
Kita lihat bahwa tambahan-tambahan uang inti yang berawal dari pemerintah otorita moneter, kembali kepada Bank Indonesia otorita monetermeskipun tidak
seluruhnya.Boediono,1998: 122.
Tambahan uang inti dalam contoh diatas akhirnya akan menambah jumlah uang beredar M1 dan M2 setelah terjadi banyak kali putaran penyesuaian. Beberapa besar
tambahan jumlah uang beredar yang akhirnya tercipta, tergantung pada sifat dari putaran- putaran penyesuaian tersebut. Biasanya, tambahan uang beredar yang akhirnya
diakibatkan oleh tambahan uang inti adalah besar daripada tabungan uang inti tersebut. Melalui proses penyesuaian portofolio tersebut sebenarnya telah terjadi semacam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
“pelipatan” uang beredar atau terjadi proses multiplier. Proses inikah yang merupakan
inti dari teori mengenai penawaran uang. Boediono, 1998 : 76. 2.2.6 Suku bunga di Indonesia
Pertumbuhan ekonomi sangat di pengaruhi oleh perkembangan pasar barang dan pasar uang.Geliat pasar barang dapat dilihat dari perkembangan sektor konsumsi dan
investasi.Sedangkan geliat di pasar uang dapat dilihat dari perkembangan perbankan dan pasar modal.
Sektor konsumsi dan investasi dapat dipengaruhi oleh suku bunga dan perkembangan suku bunga itu sendiri merupakan salah satu indikator untuk menilai perkembangan perekonomian
suatu Negara.Suku bunga yang menurun,misalnya mengindikasikan bahwa perekonomian sedang membaik,suku bunga yang menurun mencerminkan biaya investasi yang menurun.ketika
biaya investasi menurun,gairah investasi meningkat.investasi yang meningkat tersebut akan
mendorong sisi permintaanaggregate demandselain berdampak pada penimgkatan investasi,suku bunga juga berdampak pada peningkatan konsumsi.rendahnya suku bunga dapat
menggairahkan kredit barang-barang konsumsi seperti rumah dan kendaraan bermotor. Sebagai salah satu indikator perekonomian,suku bunga berkaitan dengan variabel
ekonomi lainnya,seperi inflasi,tabungan,kurs dan harga saham.suku bunga juga akan tinggi,dan sebaliknya ada hubungan negatif dengan kurs dollar dengan suku bunga.perkiraan akan terus
menguatnya dollar akan disertai dengan pengalihan asset dalam bentuk rupiah ke bentuk dollar.pengalihan asset tersebut akan menurunkan suku bunga rupiah.Demikian halnya dengan
kaitan antara harga saham dan suku bunga.Ketika pasar saham diperkirakan terus bergairah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
investor akan mengalihkan assetnya ke bentuk saham dari pada tabungan rupiah.Pengalihan tersebut akan menurunkan suku bunga.ada hubungan negative antara harga saham dan suku
bunga. Ada beberapa tahun terakhir tampak bahwa suku bunga mengalami penurunan.jika pada
periode awal krisis suku bungadeposito 1 bulanpernah mencapai angka tertinggi61,76pada september 1998,pada beberapa tahun terakhir suku bunga cenderung menurun bahkan berada
pada kisaran di bawah 10,pada tahun 2003,2004,2005.pada tahun 2006,suku bunga kembali
mengalami peningkatan,namun masih berada pada kisaran di bwah 12.Saibani,2007:26
Gambar 4 Suku bunga
Investaasi
S i
Si I
Sumber : Fabozzi, 1990, Pasar dan Lembaga Keuangan, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, hal 20.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hubungan antara total tabungan dengan suku bunga digambarkan sebagai kurva penawaran yang bergerak ke atas S, yang menghubungkan jumlah investasi pada sisi vertikal. Permintaan total
terhadap pinjaman pendapatan pinjaman yang tidak di konsumsi dalam suatu perekonomian, sebagai fungsi dari suku bunga, terlihat sebagai garis yang menurun ke bawah I.Penawaran
akan dana investasi S betemu dengan permintaan dana investasi I di pasar dana investasi loanable funds dan disitu tercipta tingkat bunga keseimbangan yang diberi lebel Si. Faktor
penentu utama dari bentuk kurva S adalah rate of time preference para penabung, dan faktor penentu utama dari kurva I adalah marginal product dari capital. Jadi tingkat bunga berubah,
yang satu kerena perubahan subyektif para pelaku ekonomi, yang lain karena perubahan teknologi Boediono, 1996:82.