Batasan Masalah Manfaat Penelitian

listrik yang disebut turbin angin wind turbine. Pada periode yang sama, Charles Brush membangun turbin angin dengan menambahkan gearbox untuk menaikkan putaran. Pada tahun 1920, seorang insiyur asal Perancis, Darrieus G.J.M, menciptakan turbin angin sumbu vertikal pertama dan mematenkannya sebagai Turbin Angin Darrieus pada tahun 1931. Pada tahun 1922, S.J. Savonius turut serta dalam perkembangan turbin angin dengan menciptakan Turbin Angin Savonius di Finlandia. Pada tahun 1931, sebuah turbin angin berdaya output 100 kW dengan menerapkan utility-scale sistem pertama didirikan di Rusia dan diaplikasikan di sekitar pantai Laut Caspia. Dan pada tahun 1941, Palmer C. Putman membangun turbin angin berdaya output 1250 kW dengan rotor yang dapat berputar secara konstan. Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengkonversi energi kinetik dari angin menjadi energi putar pada kincir, selanjutnya putaran kincir digunakan untuk memutar generator sehingga dapat menghasilkan listrik. Putaran kincir tersebut dikarenakan adanya kombinasi dari gaya lift dan gaya drag yang dihasilkan akibat bentuk aerodinamis dari penampang sudu bilah turbin angin Farid Ridha Muttaqin, dkk, 2015. Perubahan sudut pitch dari sudu bilah akan mempengaruhi kecepatan sudut dari rotor karena adanya perubahan jumlah daya angin yang diterima sudu bilah yang dikonversi menjadi kecepatan putar rotor Harika 2008 dalam Farid Ridha Muttaqin, dkk, 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2.1 Turbin Angin Sumbu Horizontal

Berdasarkan sumbu putarnya, turbin angin digolongkan menjadi dua macam tipe, yaitu Horizontal Axis Wind Turbine HAWT dan Vertical Axis Wind Turbine VAWT. Turbin angin sumbu horizontal atau HAWT adalah turbin angin yang memiliki poros atau sumbu rotor utama sejajar dengan permukaan tanah. Turbin angin sumbu horizontal bekerja berdasarkan prinsip aerodinamis, dimana rotor turbin mengalami gaya geser drag force dan gaya angkat lift force. Turbin Angin Sumbu Horizontal memiliki komponen – komponen sebagai berikut, yaitu : a. Rotor Rotor pada turbin angin berfungsi untuk menerima energi kinetik dari angin dan mengubahnya ke dalam bentuk energi gerak putar Puji S, dkk., 2012. Pada rotor, terdapat blade sudu baling – baling. Semakin panjang blade sudu baling – baling, maka semakin luas area yang dapat menerima hembusan angin. b. Gearbox Gearbox berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi Puji S, dkk., 2012. c. Generator Generator merupakan salah satu komponen terpenting dalam pembuatan turbin angin. Generator berfungsi untuk mengubah energi gerak dari rotor menjadi energi listrik. Prinsip kerja generator menerapkan teori PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI medan elektromagnetik. Poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetic permanen dan di sekeliling poros terdapat stator yang terbentuk dari kumparan – kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros tersebut berputar, maka akan terjadi perubahan fluks pada stator. Perubahan fluks tersebut akan menghasilkan tegangan dan arus listrik yang berupa AC alternating current. Tegangan dan arus listrik AC memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal Puji S, dkk., 2012. d. Brake Sistem Brake sistem diperlukan saat terjadi hembusan angin yang terlalu kencang dan menimbulkan putaran berlebih pada generator. Brake sistem digunakan untuk menjaga putaran poros setelah gearbox agar generator tetap bekerja pada titik aman. Dampak dari terjadinya putaran berlebih diantaranya : kerusakan pada generator, kerusakan pada rotor, dan overheat pada turbin angin. e. Penyimpanan Energi Alat penyimpan energi digunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh generator sebagai cadangan energi listrik. Alat penyimpan energi memerlukan arus DC direct current untuk mengisi energi. Salah satu alat penyimpanan energi yang dapat digunakan dalam turbin angin adalah aki mobil.

Dokumen yang terkait

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal empat sudu, berbahan PVC 8 inchi, diameter 1 m, lebar maksimal sudu 14 cm berjarak 20 cm dari sumbu poros.

3 9 100

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

5 26 88

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros.

0 0 90

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu berbahan komposit dengan diameter 1 m lebar maksimum 13 cm pada jarak 12,5 cm.

0 1 90

Unjuk kerja kincir angin propeler bersudu tiga berbahan komposit, diameter 100 cm, lebar sudu maksimum 13 cm pada Jarak 12,5 cm dari pusat poros, dengan variasi lebar sirip.

0 0 112

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal dua sudu bahan komposit diameter 1 m lebar maksimum 13 cm dengan jarak 12,5 cm dari pusat poros.

0 4 107

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal enam sudu, bahan PVC, diameter 1 m, lebar maksimum 14 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

7 15 86

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal empat sudu berbahan komposit berdiameter 100 cm lebar maksimum 13 cm dengan jarak 20 cm dari pusat poros.

0 2 121

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros

2 24 86

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros

0 1 87