Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

berat melawan arah angin 10 20.8 – 24.4 Dapat mematahkan ranting pohon, rumah rubuh 11 24.5 – 28.4 Dapat merubuhkan pohon, menimbulkan kerusakan 12 28.5 – 32.6 Menimbulkan kerusakan parah 13 32.7 – 36.9 Tornado sumber : www.mataduniakami.id201601sumber-daya-energi-angin.html , diakses 2 Juni 2016 Sebagian besar wilayah Sumatera dan Kalimantan memiliki potensi kecepatan angin yang cukup rendah yaitu antara 1,3 ms – 2,7 ms. Pulau Jawa dan Sulawesi memiliki potensi kecepatan angin antara 2,7 ms – 5 ms. Sebagian besar wilayah Maluku dan Nusa Tenggara memiliki potensi kecepatan angin 4,5 ms – 5,5 ms Puji S, dkk, 2012.

2.2 Turbin Angin

Turbin angin wind turbine pertama kali digunakan oleh bangsa Persia dalam bentuk kincir angin pada abad ke 5. Kemudian penggunaan kincir angin menyebar ke seluruh Eropa. Bangsa Belanda mulai menggunakan kincir angin sekitar abad ke 13. Pada saat itu, bangsa Belanda memanfaatkan kincir angin sebagai salah satu cara untuk memperluas wilayah daratnya. Pada abad ke 17, bangsa Belanda mulai memanfaatkan kincir angin dalam bidang industri dan membantu para petani dalam kegiatan pertanian. Kemudian pada akhir abad ke 19, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, P. La Cour dari Denmark mulai memanfaatkan kincir angin sebagai alat pembangkit energi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI listrik yang disebut turbin angin wind turbine. Pada periode yang sama, Charles Brush membangun turbin angin dengan menambahkan gearbox untuk menaikkan putaran. Pada tahun 1920, seorang insiyur asal Perancis, Darrieus G.J.M, menciptakan turbin angin sumbu vertikal pertama dan mematenkannya sebagai Turbin Angin Darrieus pada tahun 1931. Pada tahun 1922, S.J. Savonius turut serta dalam perkembangan turbin angin dengan menciptakan Turbin Angin Savonius di Finlandia. Pada tahun 1931, sebuah turbin angin berdaya output 100 kW dengan menerapkan utility-scale sistem pertama didirikan di Rusia dan diaplikasikan di sekitar pantai Laut Caspia. Dan pada tahun 1941, Palmer C. Putman membangun turbin angin berdaya output 1250 kW dengan rotor yang dapat berputar secara konstan. Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengkonversi energi kinetik dari angin menjadi energi putar pada kincir, selanjutnya putaran kincir digunakan untuk memutar generator sehingga dapat menghasilkan listrik. Putaran kincir tersebut dikarenakan adanya kombinasi dari gaya lift dan gaya drag yang dihasilkan akibat bentuk aerodinamis dari penampang sudu bilah turbin angin Farid Ridha Muttaqin, dkk, 2015. Perubahan sudut pitch dari sudu bilah akan mempengaruhi kecepatan sudut dari rotor karena adanya perubahan jumlah daya angin yang diterima sudu bilah yang dikonversi menjadi kecepatan putar rotor Harika 2008 dalam Farid Ridha Muttaqin, dkk, 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal empat sudu, berbahan PVC 8 inchi, diameter 1 m, lebar maksimal sudu 14 cm berjarak 20 cm dari sumbu poros.

3 9 100

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

5 26 88

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros.

0 0 90

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu berbahan komposit dengan diameter 1 m lebar maksimum 13 cm pada jarak 12,5 cm.

0 1 90

Unjuk kerja kincir angin propeler bersudu tiga berbahan komposit, diameter 100 cm, lebar sudu maksimum 13 cm pada Jarak 12,5 cm dari pusat poros, dengan variasi lebar sirip.

0 0 112

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal dua sudu bahan komposit diameter 1 m lebar maksimum 13 cm dengan jarak 12,5 cm dari pusat poros.

0 4 107

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal enam sudu, bahan PVC, diameter 1 m, lebar maksimum 14 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

7 15 86

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal empat sudu berbahan komposit berdiameter 100 cm lebar maksimum 13 cm dengan jarak 20 cm dari pusat poros.

0 2 121

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros

2 24 86

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros

0 1 87