Latar Belakang Unjuk kerja turbin angin propeller 4 sudu berbahan komposit berdiameter 100 cm, dengan lebar maksimum sudu 13 cm pada jarak 19 cm dari pusat sumbu poros.

2 Memberikan informasi mengenai pemanfaatan turbin angin propeller sebagai pengaplikasian energi terbarukan dan alternatif pembangkit tenaga listrik yang ramah lingkungan. 3 Menjadikan turbin angin propeller berbahan komposit sebagai salah satu alternatif pembangkit tenaga listrik yang ramah lingkungan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Angin

Angin merupakan gerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah Surya Bagaskara, dkk, 2010. Angin menjadi salah satu energi alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai penggerak pompa air, generator, dan sebagainya. Angin terjadi karena perbedaan suhu atau temperatur antara udara panas dan udara dingin Sunarwo dan Bambang Sumiyarso, 2011. Di daerah yang panas, udara mengembang, menjadi panas lebih ringan sehingga udara naik ke atas dan bergerak ke daerah yang lebih dingin. Tabel 2.1 Tingkat Kecepatan Angin Tingkat Kecepatan Angin 10 meter di atas permukaan tanah Kelas Angin Kecepatan Angin ms Kondisi Alam di Daratan 1 0.00 – 0.02 ------------------------------------- 2 0.3 – 1.5 Angin bertiup, asap lurus ke atas 3 1.6 – 3.3 Asap bergerak mengikuti arah angin 4 3.4 – 5.4 Wajah terasa ada angin, daun bergoyang, petunjuk arah angin bergerak 5 5.5 – 7.9 Debu jalan, kertas berterbangan, ranting pohon bergoyang 6 8.0 – 10.7 Ranting pohon bergoyang, bendera berkibar 7 10.8 – 13.8 Ranting pohon besar bergoyang, air plumpang bergoyang kecil 8 13.9 – 17.1 Ujung pohon melengkung, hembusan angin terasa di telinga 9 17.2 – 20.7 Dapat mematahkan ranting pohon, jalan berat melawan arah angin 10 20.8 – 24.4 Dapat mematahkan ranting pohon, rumah rubuh 11 24.5 – 28.4 Dapat merubuhkan pohon, menimbulkan kerusakan 12 28.5 – 32.6 Menimbulkan kerusakan parah 13 32.7 – 36.9 Tornado sumber : www.mataduniakami.id201601sumber-daya-energi-angin.html , diakses 2 Juni 2016 Sebagian besar wilayah Sumatera dan Kalimantan memiliki potensi kecepatan angin yang cukup rendah yaitu antara 1,3 ms – 2,7 ms. Pulau Jawa dan Sulawesi memiliki potensi kecepatan angin antara 2,7 ms – 5 ms. Sebagian besar wilayah Maluku dan Nusa Tenggara memiliki potensi kecepatan angin 4,5 ms – 5,5 ms Puji S, dkk, 2012.

2.2 Turbin Angin

Turbin angin wind turbine pertama kali digunakan oleh bangsa Persia dalam bentuk kincir angin pada abad ke 5. Kemudian penggunaan kincir angin menyebar ke seluruh Eropa. Bangsa Belanda mulai menggunakan kincir angin sekitar abad ke 13. Pada saat itu, bangsa Belanda memanfaatkan kincir angin sebagai salah satu cara untuk memperluas wilayah daratnya. Pada abad ke 17, bangsa Belanda mulai memanfaatkan kincir angin dalam bidang industri dan membantu para petani dalam kegiatan pertanian. Kemudian pada akhir abad ke 19, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, P. La Cour dari Denmark mulai memanfaatkan kincir angin sebagai alat pembangkit energi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal empat sudu, berbahan PVC 8 inchi, diameter 1 m, lebar maksimal sudu 14 cm berjarak 20 cm dari sumbu poros.

3 9 100

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

5 26 88

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros.

0 0 90

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu berbahan komposit dengan diameter 1 m lebar maksimum 13 cm pada jarak 12,5 cm.

0 1 90

Unjuk kerja kincir angin propeler bersudu tiga berbahan komposit, diameter 100 cm, lebar sudu maksimum 13 cm pada Jarak 12,5 cm dari pusat poros, dengan variasi lebar sirip.

0 0 112

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal dua sudu bahan komposit diameter 1 m lebar maksimum 13 cm dengan jarak 12,5 cm dari pusat poros.

0 4 107

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal enam sudu, bahan PVC, diameter 1 m, lebar maksimum 14 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

7 15 86

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal empat sudu berbahan komposit berdiameter 100 cm lebar maksimum 13 cm dengan jarak 20 cm dari pusat poros.

0 2 121

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros

2 24 86

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros

0 1 87