Fluid – fluid Alternatif I nvestasi untuk Keperluan I ndustri

26 alat kontrol, namun dalam istalasinya membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan kedua macam pabrik lainnya.

b. Solid – fluid

Pabrik jenis ini akan mengolah bahan baku berbentuk solid menjadi medium atau finish product berupa fluida. Dalam pabrik ini peralatan prosesnya sama banyaknya penggunaan alat transportasi selain pipa dibandingkan dengan bentuk pipa. Penggunaan alat kontrol cukup banyak, namun dalam instalasinya membutuhkan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan pabrik solid – solid dan pabrik solid – fluid.

c. Fluid – fluid

Pabrik jenis ini akan mengolah bahan baku berbentuk fluid menjadi finish product berupa fluid. Dalam pabrik ini peralatan prosesnya banyak menggunakan alat transportasi berupa pipa. Penggunaan alat kontrol banyak, dalam instalasinya membutuhkan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan solid – solid tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan pabrik solid – fluid. Sama dengan penjelasan sebelumnya menurut Peter and Timmerhaus, direct cost untuk ketiga macam pabrik tersebut jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan indirect cost. Perbandingan jumlah antara direct cost dan indirect cost dari ketiga macam pabrik yang akan didesain mempunyai perbandingan seperti yang terlihat pada Tabel 2.7. Dari tabel tersebut terlihat bahwa Fixed Capital Investment jumlahnya: a. 3,97 kali dari harga pengadaan alat untuk pabrik solid – solid. b. 4,28 kali dari harga pengadaan alat untuk pabrik solid – fluid. c. 5,04 kali dari harga pengadaan alat untuk pabrik solid – solid. Karena perhitungan dalam Tabel 2.10, adalah dinegara pembuat peralatan proses pabrik, maka untuk Indonesia, perbandingan antara fixed capital investment dengan pengadaan alat akan menjadi lebih besar lagi karena adanya ongkos angkutan kapal dari Negara pembuat peralatan pabrik ke plant site. Tabel 2.10, Perkiraan Total Capital Investment dari tiga macam pabrik No Jenis Pengeluaran Solid-Solid Solid-Fluid Fluid-Fluid A 1 2 3 4 5 Direct Cost Pengadaan alat Instrumentasi dan control Instalasi Perpipaan Pelistrikan 100 18 45 16 10 100 26 39 31 10 100 36 47 68 11 27 6 7 8 Bangunan pabriktermasuk service Yard improvmet Service vacility 25 15 40 29 12 55 18 10 70 9 Direct Cost, jumlah ad.1 – ad.8 269 302 360 B 10 11 12 13 14 Indirect Cost Engineering and Supervisions Construction Expanses Legal Expanses Ongkos Kontraktor Biaya tak terduga 33 39 4 17 35 32 34 4 19 37 33 41 4 22 44 15 Indirect Cost, jumlah ad.10 – ad.14 128 126 144 C 16 Fixed Capital Investment Fixed Capital Investement, jumlah ad 9 dan 15 397 428 504 D 17 Working Capital Investement Working Capital Investement 15 dari total Capital Investement 70 75 89 E 18 Total Capital Investment Total Capital Investement, jumlah ad.21 dan 22 467 503 593 Diadopsi dari Peter and Timmerhaus, Plant Design and Economic for Chemical Engineering, 2003, Tabel 6-2, hal 238. Dari uraian sebelumnya dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Capital Investment untuk ketiga macam pabrik akan berbeda sehingga dalam desainnya akan membutuhkan perhitungan yang teliti dengan memperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi pada desain pendirian pabrik tersebut. Ada beberapa difinisi yang berkaitan dengan capital investment, antara lain:

a. Capital budgeting desicion