Contoh : Apabila seseorang melakukan pembunuhan maka dia akan terkena pasal pasal 338 Barang siapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena
pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
D. Pengertian Hukum : hukum itu merupakan kaedah norma-norma yang berlaku
dimasyarakat yang gunanya untuk mengatur hubungan antara individu didalam masyarakat yang dibuat ataupun tidak oleh lembaga hukum Negara. Selain menurut para
ahli ada beberapa pengertian hukum menurut : a Hukum arti ilmu hukum : Ilmu hukum yaitu ilmu yang menelaah hukum sebagai kaidah, atau system kaidah-kaidah, dengan
dogmatic hukum dan sistematik hukum. b Hukum dalam arti gejala sosial : Manusia menurut Aristoteles merupakan “Zoon Politicon” ialah manusia yang hidup
bermasyarakat. Dalam bermasyarakat terdapat kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sehingga kerapkali terjadi pertikaian dalam memenuhi kebutuhan itu sehingga diperlukan
tata tertib atau peraturan untuk mencegah perpecahan atau perselesihan itu. c Hukum dalam arti tata hukum : Hukum yang sedang berlaku di suatu Negara. Hukum ini
diwujudkan dengan peraturan-peraturan yang saling berhubungan dan saling menguntungkan tata hukum meliputi perbuatan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak
boleh dilakukan
E. Ciri-Ciri Hukum : Untuk mengenal hukum kita harus dapat mengenal cirri-ciri hukum
yaitu berupa : 1 Adanya perintah dan larangan. 2Perintah dan larangan itu harus patuh dan ditaati oleh setiap orang. Setelah kita mengetahui ciri-cirinya dapat kita ketahui
hukum itu mempunyai ciri perintah dan harus dipatuhi oleh semua orang contoh : UU no 18 Tahun 2008 adalah peraturan yang di kelaurkan oleh Mentri Lingkungan Hidup agar
tidak membuang sampah sembarangan sehingga kebersihan lingkungan terjaga dan peraturan itu harus dilaksanakan oleh semua orang termasuk pejabat Negara tanpa
terkecuali.
F. Unsur-Unsur Hukum : 1 Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat. 2 Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang wajib. 3 Peratutan itu bersifat memaksa. 4 Sanksi pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas
G. Sifat Hukum : Menurut sifatnya, hukum dapat digolongkan menjadi dua yaitu : 1
Hukum yang memaksa : Hukum yang dalam keadaan bagaimanapun juga harus dilaksanakan dan mempunyai paksaan yang mutlak. Contoh : Dalam pasal 340 KUHP
berbunyi Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana rnati atau
pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun. Diharapkan dari hukuman ini tidak ada pelaku pembunuhan terulang kembali. 2 Hukum
yang mengatur : Hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam suatu perjanjian. Contoh : Hukum
dagang yang mengatur tentang monopoli tidak terjadi dalam system pasar local maupun non local.
H. Fungsi Hukum : Dalam perkembangan masyarakat fungsi hukum dapat terdiri dari : 1
Alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat : Hukum digunakan sebagai petunjuk untuk mengatur masyarakat mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak karena
hukum mempunyai sifat dan watak mengatur tingkah laku manusia serta mempunyai cirri memerintah dan melarang. Contoh : Saat pajak motor yang dimiliki oleh seseorang akan
habis maka dia akan tau langkah apa yang harus dia lakukan yaitu kembali membayar pajak di kantor Samsat dengan membawa STNK dan persyaratan yang telah ditentukan.
Kesemuanya dilakukan karena mengerti dan menaati peraturan yang telah ditentukan. 2 Sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin : Hukum dapat menghukum siapa
yang salah, hukum dapat memaksa agar peraturan ditaati dan siapa yang melanggar akan diberi sanksi hukuman sehingga hukum bisa menimbulkan keadilan sosial lahir batin.
2
Contoh : Seseorang yang bertikai karena masalah tanah akan teratasi bila dibawa keperadilan supaya mendapat kepausan dan keadilan siapa pemilik tanah tersebut. 3
Sebagai penggerak pembangunan : Daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan atau didayahgunakan untuk menggerakkan pembangunan. Disini hukum
dijadikan alat untuk membawa masyarakat ke arah yang lebih maju. Contoh : Dalam melaksanakan peraturan di pasar akan membuat pasar tersebut rapi dan mempercepat
pembangunan atau pergerakan pasar tersebut menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. 4 Kritis Hukum : Dr. Soedjono Dirdjosisworo, SH dalam bukunya Pengantar Ilmu Hukum,
hal 155 mengatakan : “Dewasa ini sedang berkembang suatu pandangan bahwa hukum mempunyai fungsi kritis, yaitu daya kerja hukum tidak semata-mata melakukan
pengawasan pada aparatur pengawasan pada aparatur pemerintah saja melainkan aparatur penegak hukum termasuk didalamnya”. Contoh : Penangkapan Mantan Ketua MK Akil
Muchtar dalam kasus korupsi membuktikan bahwa fungsi dari kritis hukum berjalan karna Akil sebagai ketua lembaga penegak hukum di jerat oleh lemabag penegak hukum
KPK sehingga fungsi hukum berjalan sebagaimana mestinya.
I. Tujuan Hukum: 1 Menurut para sarjana hukum : Jadi dapat disimpulkan dari pendapat
sarjana hukum tujuan hukum adalah membuat kenyamanan dengan mengadakan keselamatan, keseimbangan, dan melindungi kepentingan masing-masing individu
didalam kehidupan masyarakat. 2 Tujuan hukum dalam rangka terciptanya kepastian hukum : Setelah kita perhatikan tujuan hukum yang dikemukakan oleh sarjana hukum
tersebut, inti dari tujuan hukum adalah mendapat kepastian hukum sendiri, karena hukum sangat penting dalam mengatur kehidupan masyarakat sehingga apabila hukum itu pasti
ditegakkan maka ketertiban dan keamanan akan terjaga.
J. Sumber-sumber hukum : Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan
aturan-aturan yang mengikat dan memaksa, sehingga apabila aturan-aturan itu dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi pelanggarnya. 1 Historis : Tempat
kita dapat menemukan hukumnya dalam sejarah atau dari segi historis. Sumber hukum historis ini dibagi menjadi dua yaitu : a Sumber hukum yang merupakan tempat
dikenalnya hukum secara historis, dokumen-dokumen kuno, lontar, dan sebagainya. Contoh : Piagam Magna Charta sebagai symbol munculnya HAM di dunia ini. b
Sumber hukum yang merupakan tempat pembentukan undang-undang mengambil bahannya. Contoh : Piagam Madinah merupan contoh dari tempat pembentukan undang-
undang mengambil bahannya, karena tempat mengambil bahan ini adalah Al-qur’an itu sendiri dan di jadikan undang-undang oleh Nabi Muhammad SAW untuk mengatur
penduduk Madinah dan sekitarnya. 2 Sosiologis : Yaitu merupakan faktor-faktor yang menentukan isi hukum positif. Maksudnya sumber hukum ini berasal dari keadaan-
keadaan tertentu, seperti keadaan agama, pandangan agama, kebudayaan, pendidikan dll. Contoh : Dalam dunia pendidikan terdapat beberapa masalah seperti masih maraknya
KKN sehingga pemerintah membuat suatu UU yang mengatur pelarang KKN dalam dunia pendidikan. 3 Filosofis : Sumber hukum ini dapat dibagi menjadi dua yiatu : a
Sumber isi hukum, disini ditanyakan isi hukum itu berasal dari mana. b Sumber kekuatan mengikat dari hukum, mengapa hukum mempunyai kekuatan mengikat, mengapa kita
tunduk pada hukum Jadi, pada intinya Filosofis itu sama dengan pandangan hidup, jadi hukum itu sendiri merupakan pandangan hidup kita sebagai manusia. Contoh : Kita
mematuhi membayar pajak motor bukan karena takut akan bermasalah dengan polisi atau saat razia tetapi karena dorongan jiwa kita tahu bahwa ini menjadi kewajiban sebagai
warga Negara yang baik yaitu taat membayar pajak. 4 Materil : Sumber hukum material atau materil dilihat dari segi isinya dan dapat di tinjau dari berbagai sudut yang diambil
dari permasalahan yang ada pada masyarakat. Contoh : Ketika pemerintah melihat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan pantai maka pemerintah
3
daerah membuat suatau peraturan daerah untuk menjaga kebersihan pantai sehingga dapat menumbuhkan semangat masyarakat menjaga kebersihan pantai. 5 Formil : Sumber-
sumber hukum formal ini sah sebagai hukum apabila terjadinya atau terbentuknya hukum itu yang dibentuk oleh lemabag hukum yang berwenang. Sumber hukum formil ini adalah
: a Undang-Undang : Undang-undang adalah suatu peraturan Negara yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, diadakan dan dipelihara oleh penguasa Negara. Suatu
undang-undang baru ada apabila telah dibentuk oleh yang bersangkutan dan cara pembentukan undang-undang itu sendiri tergantung kepada system pemerintahan yang
dianut oleh Negara yang bersangkutan. Di Indonesia pembuatan undang-undang dilaksanakan oleh Presiden bersama DPR. Di Indonesia mempunyai tata jenjang
perundang-undangan yaitu urutan-urutan mengenai tingkat dan derajat daripada undang- undang yang bersangkutan dengan mengingat badan yang berwenang yang membuatnya
dan masalah-masalah yang diaturnya. Berikut adalah perbandingan tata urutan perundang-undangan dari tahun ke tahun : 1 Tap MPRS NO. XXMPRS1996 tentang
Memorandum DPR-GR mengenai sumber tertib hukum Republik Indonesia dan tata urutan perundang-undangan Republik Indonesia.
Urutannya yaitu : UUD 1945; Ketetapan MPR; UU; Peraturan Pemerintah; Keputusan Presiden;
Peraturan Pelaksana yang terdiri dari : Peraturan Menteri dan Instruksi Menteri. 2 Tap MPR No. IIIMPR2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Undang-
Undang. Berdasarkan ketetapan MPR tersebut, tata urutan peraturan perundang-undangan RI yaitu : UUD 1945; Tap MPR; UU; Peraturan pemerintah pengganti UU; PP; Keppres;
Peraturan Daerah. 3 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Berdasarkan ketentuan ini, jenis dan hierarki Peraturan
Perundang-undangan Republik Indonesia adalah sebagai berikut : UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945; UUPerppu; Peraturan Pemerintah; Peraturan Presiden; Peraturan
Daerah. 4 Menurut UU No. 12 Tahun 2011 tentang Peraturan Perundang-undangan tata urutan perundang-undangan di Indonesia adalah : UUD 1945; TAP MPR; UUPP
Pengganti Undang-Undang; Peraturan Pemerintah; Peraturan Presiden; Peraturan Daerah Provinsi; Peraturan Daerah KabupatenKota. b Kebiasaan Custom Kebiasaan
merupakan perbuatan manusia yang dilakukan berulang-ulang. Namun demikian tiak semua kebiasaan itu mengandung hukum yang baik dan adil. Oleh karenanya belum tentu
kebiasaan atau adat istiadat itu pasti menjadi sumber hukum. Contoh : Kebiasaan membantu orang lain itu bukanlah sumber hukum melainkan hanya kebiasaan yang harus
dilakukan oleh semua orang dan sanksi bila tidak menjalan kanpun tidak tegas. Kebiasaan yang baik cenderung akan dipakai oleh masyarakat sebagai sumber hukum sedangkan
yang jelek akan diabaikan oleh masyaraka. Syarat kebiasaan menjadi hukum terdapat pada pasal 15 AB yang berbunyi “Selain pengecualian-pegecualian yang diteteapkan
mengenai orang-orang Indonesia dan orang-orang yang dipersmakan, maka kebiasaan tidak merupakan hukum kecuali apabila undang-undang menetapkan demikian”.
cYurisprudentie : Dari segi praktikn peradilan yurisprudentie adalah keputusan hakim yang selalu dijadikan pedoman hakim lain dalam memutuskan kasus-kasus yang sama.
Penyebab kenapa timbulnya yurisprudentie adalah terdapat pasal 22 AB menyatakan bahwa hakim tidak boleh menolak menyelesaikan perkara yang diajukan kepadanya,
sehingga apabila hakim tidak bisa menyelesaikan masalah ini dia dapat menggunakan yurisprudentie yang ada. Contoh : Seorang hakim asal Maluku dipindah tugaskan ke
Provinsi Aceh, disana dia dihadapkan oleh kasus adat istiadat, saat itu hakim tersebut tidak boleh menolak kasus tersebut dan menyelesaikan kasus pertikaian adat istiadat
dengan yurisprudentie yang ada. dTraktat: Perjanjian yang dibuat antar Negara yang dibuat antar Negara yang dituangkan dalam bentuk tertentu. Perjanjian tersebut
merupakan perjanjian internasional. Traktat ini mepunyai tiga macam, yaitu : 1 Traktat
4
bilateral yaitu perjanjian antara dua Negara. Contoh : Traktat antara pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia tentang perjanjian ekstradisi menyangkut kejahatan
criminal biasa dan kejahatan politik. 2 Traktat Multilateral yaitu perjanjian yang dibuat oleh banyak Negara. Contoh : Perjanjian 5 negara, Indonesia, Malaysia, Thailand,
Singapura, dan Filiphina tentang kerjasama regional antar rumpun Asia Tenggara ASEAN 3 Traktat kolektif atau traktat terbuka adalah traktat multilateral yang boleh
dimasuki oelh Negara lain. Contoh : Charter of United Nation merupakan perjanjian banyak Negara-negara yang menegakkan kedamaian di dunia Indonesia masuk sebagai
Negara ke 60. e Doktrin : Pendapat para sarjana hukum yang terkemuka yang besar pengaruhnya terhadap hakim dalam pengambilan putusan. Contoh : Di Indonesia
pengadilan agama menggunakan mazhab-mazhab yang terkemuka yaitu Mazhab Imam Syafi’e yang digunakan oleh hakim untuk memutuskan perkara agama islam.
K. Mazhab-mazhab ilmu pengetahuan hukum : 1 Mengapa orang menaati huku? a