26 Gerakan-gerakan yang termasuk kedalam rumpun gerak manipulatif dalam
permainan sepakbola, meliputi gerakan menendang bola, menggiring bola, menyundul bola, merampas bola, dan menangkap bola bagi penjaga gawang, atau
lemparan ke dalam untuk memulai permainan setelah bola keluar lapangan. Dari analisis gerakan-gerakan bermain sepakbola terdapat pola gerak yang
bersifat dominan. Pola gerak dominan inilah yang menjadi ciri khas dari permainan sepakbola, gerakan menendang, menahan, menggiring, menyundul,
merampas, dan menangkap bola merupakan pola-pola gerak dominan dalam bermain sepakbola. Pola gerak dominan inilah yang membedakan karakteristik
cabang olahraga satu dengan yang lainnya. Akan tetapi ada kalanya cabang- cabang olahraga memiliki pola gerak dominan yang hampir sama.
Penguasaan pola gerak dominan merupakan syarat mutlak guna terbentuknya keterampilan khas dalam suatu cabang olahraga, termasuk cabang
sepakbola. Jika pola gerak dominan tidak dimiliki oleh siswa, maka siswa tersebut akan menemui kesulitan dalam bermain sepakbola.
2.5.4 Struktur Gerak Permainan Sepakbola
Cabang olahraga sepakbola memiliki keterampilan yang kompleks dan bersifat terbuka. Kompleksitas keterampilan sepakbola meliputi menendang bola,
menggiring bola, menyundul bola, merampas bola, melempar, dan menangkap bola. Selain kompleksitas skill yang ada, olahraga sepakbola tergolong pada jenis
olahraga yang memiliki atau skill yang terbuka. Artinya para pemain dituntut tidak hanya dapat menerapkan skill, juga dapat mengkombinasikan dengan skill
orang lain dalam situasi yang berbeda-beda.
27 Adanya komplesitas skill dan keterampilan terbuka dari cabang olahraga
sepakbola, maka untuk dapat diajarkan di sekolah-sekolah perlu diadakan pengembangan dan modifikasi pembelajarannya. Untuk itu perlu dimodifikasi
dengan cara mengurangi struktur permainan sebenarnya, sehingga strategi dasar bermain dapat diterima dengan mudah oleh siswa. Pengurangan struktur
permainan ini dapat dilakukan terhadap faktor-faktor ukuran lapangan, jumlah, ukuran, kualitas peralatan yang digunakan, jenis keterampilan yang diterapkan,
aturan pemain, tujuan permainan, dan lain-lain.
2.5.5 Perkembangan Sepakbola di Indonesia
Permainan sepakbola modern berkembang di Indonesia dibawa oleh bangsa Belanda pada waktu menjajah Indonesia pada tahun 1920. Organisasi
sepakbola yang pertama berdiri di Indonesia adalah Nederlans Indisce Voetbal Bond NIVB yang didirikan oleh orang-orang Belanda.
Pada tanggal 19 April 1930 berkumpulah utusan-utusan dari masing- masing Bond untuk mendirikan organisasi sepakbola seluruh Indonesia, maka
berdirilah Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia PSSI dan yang menjadi ketua pertamanya adalah Ir. Suratin pada tahun 1931. Pada tahun 1941, untuk pertama
kali diadakan kompetisi sepakbola dan dijadikan acara rutin setiap tahun sekali. Pada tahun 1966 hingga sekarang diadakan kejuaraan tingkat remaja-taruna
yunior untuk memperebutkan piala Suratin. Hal ini untuk menghormati jasa-jasa Ir. Suratin terhadap persepakbolaan di tanah air Sucipto, dkk, 2000:6.
2.5.6 Peraturan permainan sepakbola