22 tidak terjadi sebab siswa belum memahami dan belum dapat menerapkan
prinsip gerak yang menjadi sunber transfer dengan baik. c transfer dapat dilakukan melalui usaha pemberian dorongan oleh gurunya
terhadap siswa agar menggunakan informasi dan keterampilan yang sudah dimiliki siswa serta kejelasan aktivitas belajar yang hharus dilakukannya.
Implikasinya, guru dapat mendorong terjadinya transfer dengan cara : 1. Memberikan komponen tugas gerak dengan jelas kepada siswa. Cara ini
dimaksudkan untuk membuat keterkaitan kognitif secara jelas diantara skill yang dilakukan.
2. Memberikan contoh nyata tentang konsep yang seharusnya diterapkan siswa pada keterampilan lainnya dengan jelas.
2.4 Prinsip Modifikasi Permainan
Gusril dalam Dony Wirayuda dan Hermawan Pamot 2010 : 10-11 menyatakan bahwa modifikasi memiliki keuntungan dan keefektifitasan, yang
meliputi : a Meningkatkan Motivasi dan Kesenangan dalam Pembelajaran Penjasorkes
Orientasi pembelajaran olahraga dan permainan yang dimodifikasi ke dalam penjasorkes, yaitu : menimbulkan rasa senang anak yang mengikuti
pembelajaran dengan rasa senang, tentu akan mendorong motivasi untuk berpartisipasi dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes. Dan pada akhirnya
anak akan memiliki kesempatan untuk aktif bergerak, sehingga tujuan pembelajaran untuk meningkatan kebugaran anak akan tercapai.
b Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa
23 Prinsip dalam modifikasi olahraga dan permainan adalah aktivitas belajar
learning activities. Oleh karena itu, adalam pembelajaran penjasorkes yang perlu diditekankan adalah memanfaatkan waktu dengan aktivitas gerak.
c Meningkatkan Hasil Belajar Penjasorkes Siswa Apabila pengalaman gerak sudah banyak, tentu akan memberikan kontribusi
pada peningkatan kebugaran jasmaninya. Kebugaran jasmani merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk modal dasar dalam mendapatkan hasil
belajar yang optimal. d Mengatasi Kekurangan Sarana Prasarana
Salah satu pendukung dalam proses pembelajaran penjasorkes adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang ada. Sarana merupakan alat yang
digunakan dalam pembelajaran penjasorkesorkes. Sedang prasarana menunjukan kepada tempat atau lapangan yang digunakan dalam
pembelajaran penjasoekesorkes. Untuk menciptakan proses pembelajaran penjasorkes yang berkualitas baik, maka diperlukan sarana prasarana yang
memadahi. Apabila ketersediaan sarana prasana tidak memadahi, maka seorang guru penjasorkes perlu dituntut untuk berkreasi atau menciptakan
suatu bentuk modifikasi untuk mengatasi permasalahan sarana prasarana tersebut. Contoh apabila di sekolah tidak memeliki cakram dalam olahraga
lempar cakram, maka untuk mengajar materi lempar cakram bisa menggunakan ban bekas sebagai pengganti cakram yang akan digunakan.
Berdasarkan penjelasan dan manfaat tentang modifikasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa modifikasi merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan untuk mengurangi atau meniadakan permasalahan yang terkait dengan
24 pembelajaran, baik pembelajaran permainan dan olahraga yang dilaksanakan
dalam penjasorkesorkes.
2.5 Karakteristik Permainan Sepakbola