e. Green Based Learning, proses pembelajaran dengan green
philosophy yang meliputi: green school environment, green building, green media.
D. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai penanaman nilai kewirausahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Tantri Marganingsih yang
berjudul ―Peranan Mata Pelajaran Kewirausahaan dalam Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Siswa Kelas IX di SMK Negeri 8 Semarang‖
mengungkapkan bahwa, cara pengembangan jiwa kewirausahaan melalui mata pelajaran kewirausahaan dilakukan dengan memberikan teori, praktik
dan pendampingan.
Ketiga aspek
pembelajaran tersebut
guna mengembangkan jiwa kewirausahaan siswa kelas XI dalam bentuk
kepribadian kreatif dan inovatif, yang mana siswa memiliki sikap penuh percaya diri, memiliki inisiatif, memiliki motivasi berprestasi tinggi, memiliki
jiwa kepemimpinan dan berani mengambil resiko. Selain itu pendidikan kewirausahaan yang diterapkan ternyata berperan meningkatkan kemandirian
siswa, dimana siswa memiliki bekal ketrampilan untuk berwirausaha secara mandiri belajar memiliki tanggung jawab dan dapat lebih mandiri dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Demikian
juga dengan
penelitian yang
dilakukan oleh
Supriyatiningsih yang berjudul ―Penanaman Nilai-nilai Kewirausahaan pada Siswa melalui
Praktik Kerja Industri‖ menyimpulkan bahwa upaya penanaman nilai-nilai kewirausahaan kepada siswa SMK dilaksanakan
dengan cara pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam mata pelajaran, penanaman nilai kewirausahaan melalui pengembangan diri, dan
penanaman nilai kewirausahaan melalui praktik kerja industri prakerin. Sesuai dengan konsep kurikulum 2004, maka pengintegrasian nilai-nilai
kewirausahaan tersebut harus menekankan pada suatu kompetensi tertentu yang merupakan gabungan dari pengetahuan, ketrampilan, sikap serta
perilaku wirausaha. Penelitian yang dilakukan oleh Lena Nuryanti dan Jajang W. Mahri
yang berjudul ―Model Pendidikan Pengembangan Kecakapan Hidup Barlandaskan Jiwa Kewirausahaan‖ menyimpulkan bahwa jiwa
kewirausahaan seseorang bukanlah merupakan faktor keturunan, namun dapat dipelajari secara ilmiah dan ditumbuhkan bagi siapapun juga. Hal penting dan
utama adalah semangat untuk terus mencoba belajar dari pengalaman. Penelitian yang dilakukan oleh Kristi Wardani yang berjudul ―Peran
Guru dalam Pendidikan Karakter menurut Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara‖ menyimpulkan bahwa upaya mewujudkan peradaban bangsa
melalui pendidikan karakter bangsa tidak pernah lepas dari lingkungan pendidikan baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Guru memiliki
tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral. Untuk mewujudkan Indonesia yang berkarakter
kuat, perlu kiranya diterapkan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara dengan sistem among, tut wuri handayani, dan tringa.
Penelitian yang dilakukan oleh Tuatul Mahfud yang berjudul ― Praksis Pembelajaran Kewirausahaan Pada Unit Bisnis Jasa Boga‖
menyimpulkan bahwa dalam membentuk siswa menajdi wirausaha yang mampu menciptakan lapangan kerja baru di bidangnya tidaklah cukup hanya
berbekal bakat yang dimiliki oleh siswa, namun juga siswa harus memiliki pengetahuan mengenai segala aspek usaha yang ditekuninya. Untuk
mewujudkan hal
tersebut diperlukan
pembelajaran kewirausahaan
berdasarkan pengalaman nyata yaitu dengan cara melibatkan siswa langsung ke dalam kegiatan nyata berwirausaha hand-on experience, salah satunya
yaitu melalui pembelajaran kewirausahaan di unit produksi. Penelitian yang dilakukan oleh Dhikrul Hakims yang berjudul
―Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing Dan Karakter Bangsa
‖ menyimpulkan bahwa persaingan global menuntut kesiapan bangsa Indonesia untuk meningkatkan
daya saing. Pendidikan kewirausahaan berdasarkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa merupakan salah satu aspek penting dan strategis untuk
meningkatkan daya saing tersebut. Pendidikan kewirausahaan perlu ditanamkan
dan dikembangkan
lewat dunia
pendidikan, dapat
diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah.
Penelitian yang
dilakukan oleh
Tantri Marganingsih,
Supriyatiningsih, dan
Tufatul Mahfud
memfokuskan pada
cara mengembangkan jiwa kewirausahaan. Penelitian Lena Nuryanti dan Jajang
memfokuskan pada asal mula jiwa kewirausahaan tidak dipengaruhi oleh faktor keturunan. Penelitian yang dilakukan oleh Kristi Wardani
memfokuskan pada cara menciptakan generasi yang berkarakter. Penelitian Dhikrul Hakims memfokuskan pada pentingnya pendidikan kewirausahaan
dalam membentuk daya saing dan karakter bangsa. Penelitian ini merupakan pelengkap dari penelitian-penelitian sebelumnya yang diharapkan dapat
menambah khasanah dalam cara menanamkan nilai karakter. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti memfokuskan pada penanaman nilai kewirausahaan
melalui program bisnis di SMP Alam Ar-Ridho.
E. Kerangka Berpikir