2. PP No. 137 Tahun 2000 tentang Tempat dan Tata Cara Penyanderaan, Rehabilitasi Nama baik Penanggung Pajak dan Pemberian Ganti Rugi dalam
Rangka Penagihan dengan Surat Paksa. 3. Keputusan Menteri Keuangan No. 563 KMK 04 2000 tentang Pemblokiran dan
Penyitaan Harta Kekayaan Penanggung Pajak yang tersimpan pada Bank dalam Rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.
4. Keputusan Menteri Keuangan No. 362 KMK 04 2000 tentang surat-surat, tata cara pengangkatan dan pemberhentian juru sita pajak Keputusan Menteri
Keuangan No. 561 KMK 04 2000 tentang Tata Cara Penagihan Seketika dan Sekaligus dan Surat Paksa.
B. KRITERIA JURUSITA PAJAK BESERTA TUGAS DAN FUNGSINYA
Pelaksanaan penyitaan dan penyanderaan terhadap barang-barang WP atau Penanggung Pajak terutang untuk melunasi utang pajak hanya dapat dilakukan oleh
juru sita pajak. Jurusita Pajak adalah pelaksana tindakan penagihan pajak yang meliputi penagihan seketika dan sekaligus, pemberitahuan Surat Paksa, penyitaan
dan penyanderaan. Juru sita pajak ditentukan oleh pejabat yang berwenang yang ditunjuk oleh DJP Republik Indonesia RI dalam Undang-Undang No. 19 Tahun
2000 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, pejabat tersebut memiliki kewenangan untuk:
Universitas Sumatera Utara
a. mengangkat dan memberhentikan Jurusita Pajak; b. menerbitkan:Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus; Surat
Paksa; Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan; Surat Perintah Penyanderaan; Surat Pencabutan Sita; Pengumuman Lelang; Pembatalan Lelang; dan
Surat lain yang diperlukan untuk pelaksanaan penagihan pajak.
Sebelum melaksanakan penyitaan Juru Sita Pajak, diharuskan telah memenuhi kriteria atau syarat-syarat yang dipenuhi untuk menjadi Juru Sita
sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan RI No. 562 KMK 04 2000, tertanggal 26 Desember 2000 yaitu: Berijazah serendah-rendahnya, Sekolah
Menengah Umum SMU, atau yang setingkat dengan itu; Berpangkat serendah- rendahnya golongan II a; Berbadan sehat; Lulus pendidikan dan latihan Juru Sita
Pajak; Jujur, bertanggungjawab dan penuh pengabdian. Sebelum mendapat jabatannya, Juru Sita Pajak dimbil sumpah atau janji
menurut agama atau kepercayaan pejabat yang berbunyi sebagai berikut : “ Saya bersumpah atau berjanji dengan sungguh-sungguh bahwa saya, untuk
mendapat jabatan ini langsung atau tidak langsung, dengan menggunakan nama atau cara apapun, tidak memberikan atau menjanjikan barang sesuatu kepada siapapun
juga.” “ Saya bersumpah atau berjanji bahwa saya, untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu dalam jabatan saya ini tidak sekali-kali akan menerima langsung atau tidak langsung dari siapapun juga sesuatu janji atau pemberian.”
Universitas Sumatera Utara
“ Saya bersumpah atau berjanji bahwa saya akan setia dan akan mempertahankan serta mengamalkan Pancasila sebagai dasar dan Ideologi Negara, Undang-Undang
Dasar 1945 dan segala Undang-Undang dan peraturan lain bagi Negara RI. “Saya bersumpah atau berjanji bahwa saya senantiasa akan menjalankan jabatan
saya ini denagn jujur, seksama, dan tidak membeda-bedakan orang dalam melaksanakan kewajiban saya dan akan berlaku sebaik-baiknya layaknya sebagai
Juru Sita Pajak yang berbudi baik dan jujur, menegakkan hokum dan keadilan.”
Dalam melaksanakan tugasnya jurusita pajak bertugas untuk: 1.
Melaksanakan Surat Perintah Penagihan seketika dan sekaligus.
2. Memberitahukan Surat Paksa.
3. Melaksanakan Penyitaan atas barang-barang penanggung
pajak berdasarkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan. 4.
Melaksanakan penyanderaan berdasarkan surat perintah penyanderaan.
Petugas pajak dalam melaksanakan tugasnya harus dilengkapi dengan kartu tanda pengenal Juru Sita Pajak dan Salinan Berita Acara Pelaksanaan Sita harus
diperlihatkan kepada Penanggung Pajak. Dalam melaksanakan tugasnya Juru Sita Pajak dapat meminta bantuan
kepada Kepolisian, Kejaksaan, Departemen Kehakiman, Pemerintah Daerah
Universitas Sumatera Utara
setempat, Badan Pertanahan Nasional, Direktorat Jendral Perhubungan Laut, Pengadilan Negeri, Bank atau pihak lain dalam rangka melaksanakan penagihan
pajak. Jurusita Pajak berwenang memasuki dan memeriksa semua ruangan termasuk membuka lemari, laci, dan tempat lain untuk menemukan objek sita di tempat usaha
dan melakukan penyitaan di tempat kedudukan, atau di tempat tinggal Penanggung Pajak, atau di tempat lain yang dapat diduga sebagai tempat penyimpanan objek
sita. Jurusita Pajak menjalankan tugas di wilayah kerja Pejabat yang
mengangkatnya, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri atau Kepala Daerah. Jurusita Pajak melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus tanpa menunggu tanggal
jatuh tempo pembayaran berdasarkan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus yang diterbitkan oleh Pejabat apabila:
a. Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama lamanya
atauberniat untuk itu; b.
Penanggung Pajak menghentikan atau secara nyata mengecilkan kegiatan perusahaan, atau pekerjaan yang dilakukannya di Indonesia,ataupun memindah
tangankan barang yang dimiliki atau dikuasainya; c.
Terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung Pajak akan membubarkan badan usahanya atau berniat untuk itu;
d. Badan usaha akan dibubarkan oleh negara; atau
e. Terjadi penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat
tanda-tanda kepailitan.
Universitas Sumatera Utara
Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus sekurang-kurangnya memuat: nama Wajib Pajak atau nama Wajib Pajak dan Penanggung Pajak;
besarnya utang pajak; perintah untuk membayar; dansaat pelunasan utang pajak.
C. BARANG-BARANG YANG TERMASUK OBJEK PENYITAAN DAN PENGECUALIANNYA