Asam lemak esensial dapat bersumber dari lemak nabati dan hewani pada pakan ikan. Pada pembuatan pakan ikan, minyak ikan biasanya digunakan sebagai
sumber asam lemak n-3, minyak jagung sebagai sumber asam lemak n-6 dan minyak kelapa sebagai sumber asam lemak jenuh Yanto, 2000. Kebutuhan ikan
air tawar dan di daerah panas adalah dari jenis asam lemak n-6 atau campuran asam lemak n-6 dan n-3 Steffans, 1997 dalam Yanto, 2000.
2.5 Kualitas Air
Kualitas air di lingkungan tempat hidup ikan dapat mempengaruhi proses metabolisme dalam tubuh ikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut di
antaranya adalah suhu, kandungan oksigen, pH, alkalinitas dan kadar amonia terlarut. Menurut Piper et al.1982, suhu dapat mempengaruhi laju metabolisme.
Oksigen terlarut atau Dissolved Oxygen DO adalah konsentrasi gas oksigen yang terlarut dalam air. Menurut Welch 1980, kelarutan oksigen
dipengaruhi oleh suhu, tekanan parsial gas-gas yang ada di udara dan air. Makin tinggi suhu, kadar garam dan tekanan gas-gas yang terlarut dalam air, kandungan
oksigen akan semakin berkurang. Kandungan oksigen terlarut berkisar 0,3 – 1,0 ppm masih dapat ditolerir oleh sebagian ikan., tetapi pada waktu yang lama dapat
menyebabkan kematian. Pada kandungan oksigen terlarut 1,0 – 5,0 ppm, ikan dapat bertahan hidup tetapi pertumbuhannya terganggu. Kisaran nilai optimal
oksigen terlarut bagi semua organisme akuatik adalah 5,0 ppm. Kisaran pH yang sesuai untuk kehidupan ikan adalah sekitar 6,50 – 9,00 Boyd, 1990. Amonia
merupakan zat yang sangat beracun bagi ikan. Batas toleransi amonia bagi ikan mas Cyprinus carpio adalah 2 ppm Zonneveld et al., 1991.
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2005 dan bertempat di Laboratorium Nutrisi Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
3.2 Pakan Perlakuan
Ada empat macam pakan perlakuan dengan komposisi kadar vitamin E yang berbeda dengan kadar n-3 dan n-6 tetap dalam setiap pakan perlakuan yaitu
1:3. Komposisi pakan penelitian disajikan pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Komposisi pakan penelitian untuk ikan zebra Brachydanio rerio
prasalin gkg pakan
Pakan PerlakuanKadar Vitamin E mgkg pakandalam perbandingan asam lemak n-3 dan n-6 sebesar 1:3
Bahan Pakan I 325
II 375 III 425
IV 475
Tepung Ikan 25,0000
25,0000 25,0000
25,0000 Tepung Kedelai
23,3231 23,3231
23,3231 23,3231
Tepung Pollard 34,2262
34,2262 34,2262
34,2262 Minyak Ikan
1,7500 1,7500
1,7500 1,7500
Minyak Jagung 5,2032
5,2032 5,2032
5,2032 Minyak Kelapa
0,4500 0,4500
0,4500 0,4500
Vitamin Mix 1,5000
1,5000 1,5000
1,5000 Vitamin E
0,0325 0,0375
0,0425 0,0475
Mineral Mix 3,0000
3,0000 3,0000
3,0000 Tepung Tapioka
5,0150 5,0100
5,0050 5,0000
Chlorine Cloride 0,5000
0,5000 0,5000
0,5000 Total
100,0000 100,0000
100,0000 100,0000
Keterangan : Komposisi vitamin mix dan mineral mix dapat dilihat pada Lampiran 1.
Sebelum pakan dibuat, bahan penyusun pakan seperti tepung ikan, tepung kedelai dan tepung pollard dianalisa proksimat terlebih dahulu. Begitu juga pakan
yang telah dibuat kemudian dianalisa proksimat pula dan hasil analisa proksimat pakan dapat dilihat pada Tabel 3. Untuk hasil analisa proksimat bahan pakan
dapat dilihat selengkapnya pada Lampiran 2. Hasil perhitungan sumbangan n-3 dan n-6 dari bahan pakan dapat dilihat pada Lampiran 3.
Tabel 3. Hasil Analisa Proksimat Pakan Perlakuan bobot kering
Pakan PerlakuanKadar Vitamin E mgkg pakandalam perbandingan asam lemak n-3 dan n-6 sebesar 1:3
Komposisi prosimat
I 325 II 375
III 425 IV 475
Kadar Air 36.4100
35.6119 36.0347
35.4066 Lemak
11.7838 12.6887
11.9415 11.0356
Abu 10.6081
9.6414 9.5603
9.7278 Serat Kasar
8.5097 8.1675
8.4091 9.8094
Protein 38.2287
38.4995 38.7266
38.7753 BETN
30.8698 31.0029
31.3624 30.6519
3.3 Pemeliharaan Induk dan Pengumpulan Data