Sebagai suatu lanskap yang merupakan aset budaya bangsa Indonesia, keberadaan Pemukiman Segenter perlu dijaga dan dilestarikan karena
merupakan miniatur kehidupan suatu masyarakat tradisional yang mampu bertahan hidup pada daerah yang gersangmarginal. Salah satu bentuk
pelestarian kawasan tersebut adalah melalui kegiatan edukasi masyarakat dalam dan luar kawasan dengan wisata budaya di Pemukiman Tradisional Segenter.
1.2 Tujuan
Studi ini bertujuan untuk merencanakan lanskap Pemukiman Tradisional Segenter sebagai kawasan wisata budaya sehingga wisatawan yang berkunjung
dapat menginterpretasikan model dan kekayaan kampung tradisional ini. Kegiatan perencanaan lanskap ini juga bertujuan untuk melestarikan lanskap
tradisional yang ada melalui identifikasi dan penataan ruang wisata dan non wisata, identifikasi dan penataan sistem sirkulasi wisata serta perencanaan
aktivitas dan fasilitas wisata.
1.3 Kegunaan
Hasil studi perencanaan lanskap Pemukiman Tradisional Segenter, Pulau Lombok sebagai kawasan wisata budaya ini diharapkan dapat berguna sebagai :
- Bahan pertimbangan dan masukan dalam memberikan alternatif rencana
pengembangan wisata budaya kawasan tradisional Segenter, Pulau Lombok tanpa merusak keberadaan dan tatanan sosialnya.
- Bahan pertimbangan dalam usaha melestarikan kawasan lanskap budaya
sebagai suatu kawasan yang dapat memberikan devisa melalui potensi wisatanya dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
usaha pemberdayaan masyarakat.
1.4 Kerangka Pikir Perencanaan
Lanskap budaya dengan berbagai macam bentuknya, terutama yang berbasis kehidupan tradisional, merupakan salah satu aset budaya yang penting
pada suatu negara. Karena itu, keberadaannya perlu dilestarikan sebagai bentuk pengetahuan dan pembelajaran bagi masyarakat luar terhadap keberadaan
model lanskap perkampungan, di samping untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman terhadap bentuk obyek wisata budaya.
Pemukiman Tradisional Segenter merupakan suatu model lanskap perkampungan yang unik dan merupakan cerminan usaha manusia dalam
bekerja sama dengan alam guna menciptakan suatu tatanan kehidupan baru di kawasan tersebut. Kawasan ini dibentuk dan dipengaruhi oleh faktor-faktor alami
kawasan dan ekspresi fisik serta budaya yang telah diwariskan secara turun temurun. Faktor-faktor tersebut membentuk zonasi kehidupan tradisional yang
harus tetap dijaga untuk mendukung kelestarian kawasan tersebut. Wisata budaya direncanakan selain untuk kelestarian kawasan juga
sebagai bentuk obyek edukasi bagi masyarakat luar. Melalui perencanaan kawasan ini sebagai kawasan wisata budaya, maka kawasan ini dapat berfungsi
sebagai sumber pengetahuan budaya bagi wisatawan. Untuk membentuk suatu lanskap wisata budaya secara keseluruhan harus terdapat komponen-komponen
dasar pembentuk kegiatan wisata budaya. Komponen-komponen tersebut antara lain : keberadaan atraksi atau obyek wisata, sirkulasi wisata dan masyarakat
serta adanya fasilitas pelayanan kepada wisatawan dan masyarakat. Kerangka pikir perencanaan yang menjadi dasar studi ini dapat dilihat
pada Gambar 1.
Keterangan :
Gambar 1. Kerangka Pikir Perencanaan
: Data Eksisting : Proses
: Produk Pemukiman Tradisional Segenter
- Model lanskap pemukiman yang
unik -
Aset budaya suatu negara
Pelestarian
Lingkungan Kehidupan Masyarakat Tradisional Segenter
Wisata Budaya berbasis Kehidupan Tradisional
Perencanaan Lanskap Wisata Budaya
Fasilitas Pelayanan Wisata
Sirkulasi Wisata
Atraksi Wisata
Lanskap Wisata Budaya Pemukiman Tradisional Segenter
Sirkulasi Masyarakat
Fasilitas Pelayanan Masyarakat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA