12
Berdasarkan gambar kerangka pemikiran diatas bahwa perusahaan yang produktifitasnya baik, maka saham perusahaan tersebut akan diminati oleh para
investor, sehingga permintaan akan naik sedangkan supply saham tersebut tetap, maka harga saham akan naik, dan secara otomatis return saham akan naik, dan
sebaliknya jika produktifitas perusahaan tersebut buruk, maka saham perusahaan tersebut kurang diminati oleh para investor, sehingga permintaan akan turun
sedangkan supply saham tetap, maka harga saham tersebut akan turun, dan secara otomatis return saham pun akan turun.
Dalam kerangka pemikiran diatas merupakan variabel-variabel dalam penelitian ini, ROA, NPM, merupakan variable independent dan return saham sebagai
variable dependent.
1.6. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penulisan, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
H-1 : Profitabilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap return saham
perusahaan BUMN yang listing di Bursa Efek Indonesia. H-2
: Profitabilitas perusahaan secara simultan berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan BUMN yang listing di Bursa Efek Indonesia
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Arbitrage Pricing Theory APT
Arbitrage Pricing Theory APT adalah sebuah teori yang menjelaskan bahwa pengembalian sebuah aset dapat diprediksi dengan menggunakan hubungan yang
terdapat diantara aset yang sama dan faktor-faktor resiko secara umum. Teori ini dibuat oleh Stephen Ross pada tahun 1976. Dalam penerapan model APT,
berbagai faktor risiko bisa dimasukkan sebagai faktor risiko. APT didasari oleh pandangan bahwa return harapan untuk suatu sekuritas
dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko yang menunjukkan kondisi perekonomian secara umum.
APT pada dasarnya menggunakan pemikiran yang menyatakan bahwa dua kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik yang idenik sama tidaklah
bisa di jual dengan harga yang berbeda. Konsep yang di pergunakan adalah hukum satu harga the low of one price. Apabila aktiva yang berkarakteristik
sama tersebut terjual dengan harga yang berbeda, maka akan terdapat kesempatan untuk melakukan arbitrage dengan membeli aktiva yang berharga murah dan pada
saat yang sama menjualnya dengan harga yang lebih tinggi sehingga memperoleh laba tanpa resiko.