Status Konservasi TINJAUAN PUSTAKA

Chilomastix mesnili, Enteromonas hominis, Retortamonas intestinalis, dan Trichoonas hominis. Sedangkan protozoa usus yang termasuk cilliata adalah Balantidium coli. Amebae yang terdapat dalam usus atau saluran pencernaan berasal dari filum sarcomastigophora, order amoebida, dan famili Amoebidae. Karakteristik yang dimiliki oleh Amebae yaitu gerak ameboid yang ditimbulkan oleh adanya pseudopodia sebagai alat lokomotornya. Amebae hampir semuanya memiliki dua bentuk, yakni bentuk tropozoit dan kista. Entamoeba histolytica merupakan amebae yang bersifat patogen dibandingkan dengan amebae saluran pencernaan usus lainnya Yulfi, 2006. Flagellata saluran pencernaan usus termasuk dalam filum sarcomastigophora, subfilum mastigophora. Spesies flagellata usus yang dikenal, namun yang pasti bersifat patogen adalah Giardia lamblia Yulfi,2006. Menurut Grabda 1991, protozoa parasitik dapat mengakibatkan kerugian secara ekologis, biologis, ekonomis, dan dapat mengakibatkan kematian. Infeksi parasit dapat menurunkan tingkat fekunditas. Infeksi tersebut dapat memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan hewan yang diserang. Protozoa parasitik menyerang hewan yang berada dalam lingkungan yang kurang bersih dan makanan yang kurang higinies. Protozoa usus yang menyerang hewan khususnya mamalia yaitu Entamoeba coli, Balantidium coli, Isospora sp., dan Eimeria sp. Herdaus, 2015. Hal ini juga dilaporkan Tangel dkk.2016 bahwa mamalia terinfeksi protozoa usus Giardia lamblia, Entamoeba coli, Chilomastix mesnili, dan Blastocystis hominis.

1. Klasifikasi Protozoa

Berdasarkan Brooks et al. 2004, protozoa diklasifikasikan menjadi tiga filum yaitu Sarcomastigophora termasuk Amoeba dan Flagellata, Apicomplexa termasuk Sporozoa, dan Ciliophora termasuk Ciliata. Berdasarkan masing-masing alat geraknya, protozoa dibagi menjadi empat kelompok yaitu: a. Mastigophora bergerak dengan menggunakan flagel bulu cambuk, contoh: Giardia lamblia. b. Sarcodina bergerak dengan menggunakan pseudopodia kaki semu, contoh: Entamoeba histolytica, Endolimax. c. Ciliophora bergerak dengan menggunakan cilia bulu getar yang tersebar di bagian tepi tubuhnya dan biasanya mempunyai dua jenis nukleus makronukleus dan mikronukleus pada masing-masing individu, seperti Balantidium coli d. Sporozoa merupakan subfilum yang tidak mempunyai alat gerak. Oleh karena itu, sporozoa memiliki siklus hidup yang kompleks untuk berpindah dari satu inang ke inang lainnya. Pergerakannya hampir menyerupai spora dan terkadang sporozoa memiliki dua inang, seperti Toxoplasma gondii Brooks et al., 2004.