Aktif Sendiri Makan dan Min

tumbuhan, serangga, dan telur burung serta burung kecil Nekaris dan Bearder, 2007. Kukang lebih menyukai sumber pakan berupa getah atau cairan tumbuhan 34,9 dan bagian dari bunga 31,7 daripada buah- buahan 22,5 Wiens, 2002. Mengguratkan gigi ke batang pohon hingga kulit pohon terkelupas dan mengeluarkan getah, lalu menjilatinya merupakan cara kukang untuk mendapatkan getah Gambar 7A Swapna, 2008. Kukang tidak hanya memakan getah juga memakan serangga. Berdasarkan identifikasi feses kukang dewasa dan pradewasa, kukang memakan enam jenis serangga yaitu kumbang, semut, kupu-kupu, jangkrik, belalang, dan kepik Wiens, 2002. Gambar 7. Perilaku makan dan minum kukang. A cara makan kukang, B-C cara minum kukang Fitch-Snyder et al. 2001. Kukang memiliki cara tersendiri untuk minum. Selain dengan cara meminum langsung, kukang juga sering menggunakan tangannya untuk menggenggam nektar Gambar 7B dan 7C.

3. Tidur

Perilaku tidur merupakan perilaku pada saat kukang dalam keadaan diam dan dalam keadaan mata tertutup Bottcher-Law, 2001. Umumnya kukang beristirahat pada siang hari di ranting atau batang pohon dan liana Weins dan Zitzmann, 2003. Kukang juga melakukan gerak freeze Gambar 8A yaitu posisi membeku tiba-tiba Bottcher-Law et al., 2001 dan duduk untuk istirahat Gambar 8B Schulze, 2002. Kukang tidak pernah menggunakan lubang-lubang pohon atau wadah lain untuk istirahat. Akan tetapi, kukang juga sering dijumpai menyerupai bola Gambar 8C yang disebut sleeping ball Schulze, 2004. Wiens 2002, melaporkan bahwa kukang di alam menghabiskan sedikit waktu untuk tidur 1,6. Gambar 8. Perilaku kukang. A membeku tiba-tiba, B duduk, dan C tidur Fitch-Snyder et al. 2001.

4. Interaksi Sosial

Kukang memiliki sistem komunikasi seperti penggunaan urin sebagai penandaan teritori, vokalisasi untuk menarik lawan jenis, dan komunikasi taktil yaitu allo-groomingsaling menelisik satu sama lain dan assertionmembagi makanan. Hal ini sesuai dengan interaksi sosial yang merupakan aktivitas yang melibatkan dua individu atau lebih Gambar 9 Wiens, 2002. Gambar 9. Perilaku sosial kukang. A allo-groomingsaling menelisik dan B assertionmembagi makanan Fitch-Snyder et al. 2001.

E. Status Konservasi

Pada tahun 2007, CITES menyatakan bahwa kelima jenis kukang masuk ke dalam Appendix I. Sedangkan IUCN 2013 mengategorikan kukang Sumatera dan Kalimantan ke dalam status vulnerable rentan dan kukang Jawa termasuk endangered terancam punah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan, dilaporkan bahwa Kukang masuk dalam daftar yang dilindungi. Dalam Undang-undang RI Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya KSDAHE dan Peraturan Pemerintah PP No. 7 tahun 1999 yang sudah diperbaharui menyatakan bahwa pengawetan jenis tumbuhan dan satwa liar akan dikenakan hukuman pinada maksimal lima tahun dan denda 100 juta.

F. Zoogeografi

Menurut Dahrudin dan Werdateti 2008, habitat alami kukang sumatera adalah di hutan hujan tropis, hutan primer, dan hutan sekunder pada ketinggian 1300 m di atas permukaan laut. Kukang sumatera bersifat arboreal dan banyak dijumpai pada pohon karet . Keberadaan kukang ini pada pohon karet untuk mencari serangga, karena saat pemanenan getah karet banyak serangga yang ikut terperangkap pada tampungan getah. Akan tetapi, tidak hanya di pohon karet kukang sumatera juga terkadang ditemukan pada pohon bambu yang digunakan sebagai tempat beristirahat. Setyorini dan Werdateti 2005, melaporkan bahwa daerah penyebaran kukang terbatas di Asia Tenggara. Ketiga jenis kukang yang ada di Indonesia memiliki daerah penyebaran yang berbeda-beda IAR, 2011. Khususnya kukang sumatera N. coucang tersebar di daerah Sumatera Jambi, Palembang, Riau, Bangka, dan Natuna. Satwa ini juga terdapat di Malaysia, Thailand dan Singapura Setyorini dan Werdateti, 2005.

G. Protozoa Usus

Menurut Yulfi 2006, protozoa usus terdiri atas amebae, flagellata, dan cilliata. Amebae yang berada di saluran pencernaan adalah Entamoeba histolytica, Entamoeba coli, Entamoeba hartmani, Endolimax nana, Iodamoeba butschlii, Dientamoeba frgailis, dan Blastocystis hominis. Protozoa usus yang termasuk ke dalam flagellata yaitu Giardia lamblia,