F. Zoogeografi
Menurut Dahrudin dan Werdateti 2008, habitat alami kukang sumatera adalah di hutan hujan tropis, hutan primer, dan hutan sekunder pada
ketinggian 1300 m di atas permukaan laut. Kukang sumatera bersifat arboreal dan banyak dijumpai pada pohon karet . Keberadaan kukang ini
pada pohon karet untuk mencari serangga, karena saat pemanenan getah karet banyak serangga yang ikut terperangkap pada tampungan getah. Akan tetapi,
tidak hanya di pohon karet kukang sumatera juga terkadang ditemukan pada pohon bambu yang digunakan sebagai tempat beristirahat.
Setyorini dan Werdateti 2005, melaporkan bahwa daerah penyebaran kukang terbatas di Asia Tenggara. Ketiga jenis kukang yang ada di Indonesia
memiliki daerah penyebaran yang berbeda-beda IAR, 2011. Khususnya kukang sumatera N. coucang tersebar di daerah Sumatera Jambi,
Palembang, Riau, Bangka, dan Natuna. Satwa ini juga terdapat di Malaysia, Thailand dan Singapura Setyorini dan Werdateti, 2005.
G. Protozoa Usus
Menurut Yulfi 2006, protozoa usus terdiri atas amebae, flagellata, dan cilliata. Amebae yang berada di saluran pencernaan adalah Entamoeba
histolytica, Entamoeba coli, Entamoeba hartmani, Endolimax nana, Iodamoeba butschlii, Dientamoeba frgailis, dan Blastocystis hominis.
Protozoa usus yang termasuk ke dalam flagellata yaitu Giardia lamblia,
Chilomastix mesnili, Enteromonas hominis, Retortamonas intestinalis, dan Trichoonas hominis. Sedangkan protozoa usus yang termasuk cilliata adalah
Balantidium coli.
Amebae yang terdapat dalam usus atau saluran pencernaan berasal dari filum sarcomastigophora, order amoebida, dan famili Amoebidae. Karakteristik
yang dimiliki oleh Amebae yaitu gerak ameboid yang ditimbulkan oleh adanya pseudopodia sebagai alat lokomotornya. Amebae hampir semuanya
memiliki dua bentuk, yakni bentuk tropozoit dan kista. Entamoeba histolytica merupakan amebae yang bersifat patogen dibandingkan dengan
amebae saluran pencernaan usus lainnya Yulfi, 2006.
Flagellata saluran pencernaan usus termasuk dalam filum sarcomastigophora, subfilum mastigophora. Spesies flagellata usus yang
dikenal, namun yang pasti bersifat patogen adalah Giardia lamblia Yulfi,2006.
Menurut Grabda 1991, protozoa parasitik dapat mengakibatkan kerugian secara ekologis, biologis, ekonomis, dan dapat mengakibatkan kematian.
Infeksi parasit dapat menurunkan tingkat fekunditas. Infeksi tersebut dapat memengaruhi perkembangan dan pertumbuhan hewan yang diserang.
Protozoa parasitik menyerang hewan yang berada dalam lingkungan yang kurang bersih dan makanan yang kurang higinies. Protozoa usus yang
menyerang hewan khususnya mamalia yaitu Entamoeba coli, Balantidium