3. Teknik Pengambilan Sampel Feses
Feses segar kukang sumatera N. coucang diambil ± 3-5 gram dengan menggunakan sendok plastik setelah defekasi. Sampel feses yang didapat
dimasukkan ke dalam masing-masing botol plastik 30 ml yang telah diberi larutan alkohol 70, alkohol 80, formalin 5, dan formalin 10 sampai
sampel feses terendam dan diberi label yang memuat informasi tentang nama kukang, kondisi feses, lokasi pengambilan, waktu dan tanggal pengambilan,
cuaca, dan larutan media yang digunakan. Kemudian, sampel feses diletakkan dalam cooler box yang berisi jelly pack beku dan disimpan dalam
kulkas dengan suhu 3°C untuk menghindari perkembangan telur Shaikenov et al. 2004.
4. Metode Pemeriksaan Protozoa Usus
Pemeriksaan sampel feses kukang sumatera N. coucang dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode natif dan metode apung. Metode
pemeriksaan natif dilakukan untuk mengetahui jenis protozoa usus dan metode pemeriksaan apung untuk mengetahui jumlah ookista yang
menginfeksi kukang sumatera.
4.1 Cara Pemeriksaan dengan Metode Natif
Feses kukang sumatera N. coucang ditimbang sebanyak 3 gram dan dimasukkan ke dalam gelas beaker. Kemudian ditambahkan 57 ml aquades
dihomogenkan dan disaring dengan kain kasa ditempatkan pada gelas beaker
lainnya. Hasil penyaringan diambil dengan pipet tetes sebanyak 3-5 tetes dan diteteskan pada gelas objek. Selanjutnya diperiksa di bawah mikroskop
Rinaldi et al. 2014.
Hasil pengamatan protozoa yang ditemukan pada feses diidentifikasi dengan menggunakan buku rujukan yaitu atlas parasitologi kedokteran menurut
Zaman 1997 ; Santoso dkk. 2002 serta jurnal parasitologi menurut Kofoid 1935; Hoare 1937; Lindsay et al.1997; Van Hoven et al. 1998; Al-
Hindi 2009; Duszynski et al. 2007; Obanda et al. 2007; Kwon dan Shin 2013.
4.2 Cara Pemeriksaan dengan Metode Apung
Feses segar kukang sumatera N. coucang diambil sebanyak 2 gram dilarutkan ke dalam 3 ml aquades dan dihomogenkan di dalam gelas beaker.
Setelah itu disaring menggunakan kain kasa berukuran 10x10 cm. Kemudian ditambahkan 10 ml larutan NaCl jenuh dan dihomogenkan Taylor et.al.,
2007. Setelah homogen larutan disaring kembali dengan kain kasa dan dituang ke dalam tabung sentrifugasi sampai 34. Tabung disentrifugasi
selama 5 menit dengan kecepatan 1500 rpm. Setelah disentrifugasi, larutan yang terdapat pada permukaan diambil dengan spatula dan diteteskan di atas
object glass. Kemudian ditutup dengan cover glass dan diperiksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x okuler x objektif Natadisastra dan
Agoes, 2009.