Jumlah anakan produktif yang dihasilkan Situ Bagendit berkisar antara 12- 13 batang per rumpun. Gabahnya dapat terlihat panjang ramping serta
berwarna kuning bersih. Tekstur nasinya pulendengan kadar amilosa 22. Rata-rata hasil varietas ini 4,0 tonha pada lahan kering, 5,5 tonha pada lahan
sawah, sedangkan potensi hasilnya 6,0 tonha. Varietas ini agak tahan terhadap penyakit blast. Pemerintah telah melepas varietas ini pada tahun
2003 Suprihatno et al., 2009.
D. Asam Sitrat
1. Deskripsi Asam Sitrat
Asam Sitrat tersebar luas sebagai bahan penyusun rasa dari berbagai macam buah-buahan sitrun, nenas, pear, dan lain-lain. Asam Sitrat
terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8 bobot kering, pada jeruk
lemon dan limau misalnya jeruk nipis dan jeruk purut. Karena sifat- sifatnya yang tidak beracun, dapat mengikat logam-logam berat besi
maupun bukan besi, dan dapat menimbulkan rasa yang menarik, Asam Sitrat banyak dimanfaatkan di dalam industri pengolahan alkyd resin.
Asam Sitrat alami juga banyak diproduksi di Sisilia, India Barat, Kalifornia, Hawaii, dan di berbagai wilayah lainnya. Produksi Asam Sitrat
dengan proses fermentasi diterapkan secara besar-besaran dalam skala industri oleh Jerman pada awal abad ke-20 dan sekarang hampir 90 dari
seluruh produksi Asam Sitrat di Amerika Serikat dihasilkan dengan cara fermentasi Almatsier, 2004.
2. Struktur Molekul Asam Sitrat
Rumus molekul Asam Sitrat adalah C6H
8
O
7
atau CH
2
COOH- COHCOOH-CH
2
COOH, struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC- nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat. Keasaman Asam Sitrat
didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton
dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat.
Gambar 5. Rumus Bangun Asam Sitrat Ditjen POM, 1995
3. Sifat Fisika Asam Sitrat
Sifat – sifat fisik asam sitrat yaitu sebagai berikut :
a. Berat molekul : 192 grmol
b. Spesific gravity : 1,54 20°C
c. Titik lebur : 153°C