3. Malai
Malai, merupakan sekumpulan bunga padi Spikelet yang keluar dari buku paling atas. Bulir padi terletak pada cabang pertama dan kedua. Panjang malai
tergantung pada varietas padi yang ditanam dan cara menanamnya. Malai dapat dilihat pada Gambar 3.
4. Buah padi Gabah
Buah padi Gabah, merupakan ovary yang sudah masak, bersatu dengan palea. Buah ini adalah hasil penyerbukan dan pembuahan yang mempunyai
bagian-bagian seperti embrio lembaga, endosperm, dan bekatul. Bentuk gabah padi varietas Situ Bagendit adalah panjang ramping dan warna gabah
kuning bersih. Gabah yang sudah dibersihkan kulitnya disebut dengan beras.
3
Beras mengandung berbagai zat makanan yang penting untuk tubuh, antara lain : karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu, dan vitamin. Gambar
buah padi beserta bagian-bagiannya dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Buah padi dan bagian-bagiannya Sumber: Aak, 1995. Keterangan : a. Sekam, b. Bekatul, c. Endosperm, dan d. Embrio
5. Batang
Bentuk batang pada tanaman padi yaitu bulat, beruas dan berongga.
Ruas batang padi dipisahkan oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama, pada pangkal batang adalah ruas yang terpendek, kemudian ruas kedua
dan ruas ketiga dan seterusnya adalah lebih panjang dari pada ruas yang didahului Fitri, 2009
C. Desrkripsi Padi Varietas Situ Bagendit
Varietas Situ Bagendit dapat tumbuh di lahan sawah atau lahan kering
dengan tinggi tanaman antara 99-105 cm. Umur tanaman ini antara 110- 120 hari dengan bentuk tanaman tegak. Batang dan daun berwarna hijau
dengan muka daun bertekstur kasar sedangkan posisi daunnya tegak.
a
d c
b
Jumlah anakan produktif yang dihasilkan Situ Bagendit berkisar antara 12- 13 batang per rumpun. Gabahnya dapat terlihat panjang ramping serta
berwarna kuning bersih. Tekstur nasinya pulendengan kadar amilosa 22. Rata-rata hasil varietas ini 4,0 tonha pada lahan kering, 5,5 tonha pada lahan
sawah, sedangkan potensi hasilnya 6,0 tonha. Varietas ini agak tahan terhadap penyakit blast. Pemerintah telah melepas varietas ini pada tahun
2003 Suprihatno et al., 2009.
D. Asam Sitrat
1. Deskripsi Asam Sitrat
Asam Sitrat tersebar luas sebagai bahan penyusun rasa dari berbagai macam buah-buahan sitrun, nenas, pear, dan lain-lain. Asam Sitrat
terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8 bobot kering, pada jeruk
lemon dan limau misalnya jeruk nipis dan jeruk purut. Karena sifat- sifatnya yang tidak beracun, dapat mengikat logam-logam berat besi
maupun bukan besi, dan dapat menimbulkan rasa yang menarik, Asam Sitrat banyak dimanfaatkan di dalam industri pengolahan alkyd resin.
Asam Sitrat alami juga banyak diproduksi di Sisilia, India Barat, Kalifornia, Hawaii, dan di berbagai wilayah lainnya. Produksi Asam Sitrat
dengan proses fermentasi diterapkan secara besar-besaran dalam skala industri oleh Jerman pada awal abad ke-20 dan sekarang hampir 90 dari