dan lembaga-lembaga pendidikan islam lainnya menunjukkan keseriusan untuk memajukan sistem dan mutunya. Sekarang orientasi pembelajaran bahasa Arab
tidak hanya untuk memahami teks agama, tetapi terdapat beberapa tujuan dan orientasi yang lainnya. Di antara orientasi itu adalah sebagai berikut Nuha
2012:55-57.
1. Orientasi Religius
Yaitu mempelajari bahasa Arab dengan tujuan memahami dan mengajarkan ajaran agama Islam yang termaktub dalam al-
Qur‟an dan hadits.
2. Orientasi Akademis
Yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan akademis guna memahami ilmu- ilmu yang ditulis menggunakan bahasa Arab atau guna memahami dan menguasai
keterampilan berbahasa istima‟, kalam, qira‟ah, dan kitabah.
3. Orientasi Profesionalisme atau Praktis
Yang dimaksud di sini adalah belajar bahasa Arab untuk tujuan profesi, praktis, dan pragmatis, yaitu untuk bisa berbicara dan berkomunikasi dengan
bahasa Arab.
4. Orientasi Ideologis dan Ekonomis
Yaitu mempelajari bahasa Arab dengan tujuan untuk memahami dan menggunakan bahasa Arab sebagai sebuah media dan alat untuk kepentingan
orientalisme, kapitalisme, imperialisme, dan lain-lain. Hal semacam ini ditandai dengan banyaknya lembaga yang khusus mempelajari bahasa Arab di dunia Barat.
2.2.1.5 Landasan Pembelajaran Bahasa Arab
Adapun landasan pembelajaran bahasa Arab adalah sebagai berikut:
1. Landasan Psikologis dan Linguistik
Para pakar psikologi pembelajaran sepakat bahwa unsur-unsur dalam belajar itu meliputi cara siswa mendapatkan pengaruh dari luar, kebutuhan siswa,
kecenderungan siswa, tujuan belajar, dan pengalaman yang sudah terdahulu Makruf 2009:31.
Beberapa teori tentang belajar ini diantaranya mempersoalkan antara
stimulus dan respons yang mempengaruhi proses belajar siswa. a.
Teori Behavioristik
Menurut teori ini manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di dalam lingkungannya, yang akan memberikan pengalaman-pengalaman tertentu
kepadanya. Belajar di sini merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan paradigma S-R stimulus-respons, yaitu suatu proses yang
memberikan respons tertentu terhadap yang datang dari luar. Proses dari S-R ini terdiri atas empat unsur; 1 unsur dorongan drive, siswa biasanya merasakan
adanya kebutuhan akan sesuatu dan terdorong untuk memenuhi kebutuhan tersebut; 2 rangsangan stimulus, siswa hendaknya diberikan stimulus yang
selanjutnya akan dapat menyebabkannya memberikan respons; 3 reaksi respons terhadap stimulus yang diterimanya dengan jalan melakukan sesuatu
tindakan yang dapat dilihat; 4 unsur penguatan reinforcement, yang perlu
diberikan kepada siswa agar ia merasakan adanya kebutuhan untuk memberikan respons lagi Soekamto dan Winataputra 1996:13.
b. Teori Kognitivistik