I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan merupakan salah satu sumberdaya alam yang memiliki multifungsi dan berperan penting dalam kehidupan manusia. Menurut
Suhendang 2002, hutan memiliki fungsi lindung konservasi, produksi dan sosial. Hutan berperan dalam memelihara tingkat kesuburan tanah, kualitas
air segar serta pengendalian laju erosi tanah. Keberadaan hutan dan ekosistem yang ada didalamnya harus tetap
dijaga kelestariannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengelolaan hutan yang berkelanjutan sesuai dengan konsep hutan lestari. Pengelolaan
hutan Indonesia dilaksanakan sejak tahun 70-an yang dikelola oleh BUMN Perum Perhutani dan pihak swasta yaitu Hak Pengusahaan Hutan HPH
khususnya di luar Pulau Jawa, guna menghasilkan devisa untuk kegiatan pembangunan.
Adanya kegiatan pengelolaan hutan yang berkelanjutan adalah untuk menjaga fungsi dan peran hutan. Selain itu, kegiatan pengelolaan hutan
diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat sekitar hutan. Tersedianya aksesibilitas yang memadai sebagai salah satu manfaat yang
mendukung kegiatan masyarakat sekitar hutan. Bagi masyarakat di sekitar hutan yang memiliki tradisi berladang dapat
juga merasakan manfaat tersebut. Kegiatan ladang berpindah ini dilakukan di lahan bekas pengelolaan ataupun disekitar areal HPH. Kegiatan ladang
berpindah yang dilakukan masyarakat guna memenuhi tuntutan kebutuhan hidup yang semakin bertambah dan meningkatnya jumlah penduduk. Seperti
yang disebutkan di atas, aksesibilitas yang tinggi dari lokasi sekitar HPH yang sudah ditinggalkan merupakan salah satu alternatif untuk membuka ladang
baru. Hal ini menjadi salah satu penyebab berkurangnya lahan yang tidak bervegetasi di kawasan hutan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa besar pendapatan petani perladangan berpindah. Perlu juga diketahui bagaimana
kegiatan perladangan berpindah ini dapat mempengaruhi ekonomi, sosial dan budaya di kalangan petani perladangan berpindah.
B. Perumusan Masalah
Ladang berpindah merupakan salah satu kegiatan mengelola lahan pertanian bahkan menjadi suatu keharusan bagi sebagian masyarakat sekitar
hutan. Selama ini kegiatan ladang berpindah diyakini mampu menopang dan memenuhi kebutuhan keluarga petani ladang berpindah.
Kegiatan ladang berpindah ini banyak dilakukan oleh masyarakat yang berada di sekitar areal HPH. Mereka memanfaatkan aksesibilitas yang
dibangun oleh HPH untuk kegiatan perladangan ini. Perladangan berpindah ini merupakan pekerjaan pokok bagi petani peladang berpindah sekitar HPH.
Sampai saat ini belum banyak kajian yang menjelaskan bagaimana kegiatan ladang berpindah ini mempengaruhi pendapatan petani ladang berpindah
dan potret perladangan berpindah seperti apa yang merupakan tradisi budaya masyarakat sekitar hutan.
C. Tujuan Penelitian