terbitan lainnya yang mendukung penelitian untuk melengkapi data primer yang diambil dari lapangan.
2. Batasan Penelitian
Batasan penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Objek yang diamati adalah monyet ekor panjang.
b. Data yang diperoleh adalah jumlah individu monyet ekor panjang, lokasi monyet ekor panjang berada, kondisi vegetasi di lokasi ditemukannya monyet
ekor panjang serta aktivitas monyet ekor panjang saat ditemukan. c. Areal pengamatan adalah Cagar Alam Sibolangit di Desa Sibolangit
Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.
3. Teknik Pengambilan Data
a. Survey Pendahuluan Prasurvey Tujuan survey pendahuluan agar peneliti mengetahui lokasi umum penelitian,
mencocokkan peta kerja dengan kondisi lapangan, dan menentukan titik pengamatan. Informasi awal keberadaan monyet ekor panjang berupa sarang,
tempat bermain, tempat makan atau tempat lain diperoleh dari pihak pengelola Cagar Alam Sibolangit dan masyarakat sekitar cagar alam yang kemudian
diobservasi untuk membuktikan kebenarannya. Seluruh koordinat lokasi penemuan monyet ekor panjang dicatat menggunakan GPS. Saat melakukan
survey pendahuluan, peneliti juga melakukan habituasi. Tujuan habituasi ini adalah agar satwa terbiasa dengan kehadiran manusia sehingga pada waktu
pengamatan monyet tersebut tidak merasa terganggu.
b. Pengambilan Data di Lapangan Pengamatan dimulai dari pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB
dengan metode area terkonsentrasi pada titik pengamatan yang telah ditentukan dan dilakukan pengulangan. Menurut Alikodra 1990 metode terkonsentrasi
dilakukan dengan cara menetapkan lokasi-lokasi yang sesuai dengan pergerakan dan kondisi lingkungan. Metode area terkonsentrasi dilaksanakan
terkonsentrasi pada suatu titik yang diduga sebagai tempat dengan peluang perjumpaaan tinggi. Pengamatan dapat dilakukan pada tempat tersembunyi
sehingga tidak mengganggu aktivitas satwa Bismark, 2011. Data yang dicatat selama pengamatan adalah sebagai berikut. 1 Titik koordinat
keberadaan monyet ekor panjang ditemukan dan kegiatan monyet ekor panjang pada lokasi tersebut. Titik koordinat ini diperoleh dengan melakukan observasi
di dalam Cagar Alam Sibolangit, dan mencari lokasi dimana monyet ekor panjang biasanya beraktivitas. 2 Kondisi vegetasi di lokasi monyet ekor
panjang berada yang dicatat dengan metode rapid asessment. Menurut IUCN 2007, rapid assesment adalah metode yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan dan mencatat dengan cepat dan akurat data pengamatan yang relevan, baik secara kualitatif dan kuantitatif pada lokasi pengamatan untuk
mengetahui jenis pohon pakan, jenis pohon tidur dan pohon lain yang ada di sekitar lokasi aktivitas monyet ekor panjang. 3 Jumlah individuekor dari
setiap kelompok yang ditemukan. 4 Aktivitas monyet ekor panjang saat ditemukan.