Secara praktis Manfaat Penelitian
Menurut instruksi presiden RI No.4 1995: Kewirausahaan adalah semangat sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan ataukegiatan
yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Menurut David E. Rye dalam Saiman,2009, wirausaha adalah seorang yang
mengorganisasikan dan mengarahkan usaha baru. Wirausaha berani mengambil risiko yang terkait dengan proses pemulaian usaha.
Keberanian seorang mahasiswa untuk berwirausaha seringkali didorong oleh dosen yang mampu memberikan mata kuliah kewirausahaan secara praktis dan
menarik. Pada tahun 1980-an hampir 500 sekolah di AS yang sudah memberikan
pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu. Menurut Soeharto
Prawirokusumo dalam Suryana,2013, pendidikan kewirausahaan harus di ajarkan sebagaisuatu disiplin ilmu tersendiri yang independen, alasannya adalah
hal-hal sebagai berikut : a.
Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yang mana terdapat teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
b. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan dan didikan
manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.
c. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu
kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. d.
Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan, atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
1.
Manfaat Kewirausahaan
Menurut Thomas W. Zimmerer dalam Saiman, 2009 merumuskan manfaat berkewirausahaan sebagai berikut :
a. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.
b. Memberi peluang melakukan perubahan.
c. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya.
d. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin.
e. Memiliki peran untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya. f.
Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya.
2.
Pengelompokkan wirausaha
Roopke dalam Suryana,2013 mengelompokkan wirausaha berdasarkan peran, yaitu sebagai berikut :
a. Wirausaha rutin
Yaitu wirausaha yang dalam kegiatan sehari – hari cenderung fokus pada
pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional.