41 otomatis mencapai angka 366,2 pada pagi hari dan 218,6 pada sore
hari. Efektifitas total rata-rata alat pemerah susu sapi semi otomatis tipe engkol dibandingkan alat pemerah otomatis adalah sebesar 292,3. Nilai
tersebut hampir mencapai 300, yang bisa diartikan bahwa efektifitas dari alat pemerah susu sapi semi otomatis tipe engkol hampir tiga kali lipat
dibandingkan alat pemerah otomatis.
C. UJI KINERJA MENGGUNAKAN T-DISTRIBUTION
Dari perhitungan pada uji kinerja berdasarkan kapasitas telah diperoleh hasil bahwa pemerahan manual lebih besar dibandingkan dengan alat pemerah
susu sapi semi otomatis tipe engkol. Uji kinerja menggunakan T-distribution bertujuan untuk membuktikan kinerja dari alat pemerah susu sapi semi
otomatis tipe engkol apakah sama atau berbeda dengan pemerahan manual. Nilai t tabel tertera pada Lampiran 4.
Pada perhitungan statistik T-distribution dibedakan antara pemerahan pagi dan pemerahan sore. Perhitungan statistik uji T-distribution antara
pemerahan manual dengan pemerahan menggunakan tipe engkol pada pagi hari dapat dilihat pada Tabel 15. Perhitungan statistik uji T-distribution antara
pemerahan manual dengan pemerahan menggunakan tipe engkol pada sore hari dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 15. Perhitungan statistik uji T-distribution antara pemerahan manual dengan pemerahan menggunakan tipe engkol pada pagi hari
Sapi Manual pagi
μ
1
Engkol pagi
μ
2
Perbedaan d A 1233 800 433
B 807
827 -20
C 1157 853 304 Rata- rata
d 1065,67 826,67 239,00
Simpangan Baku sd
227,21 26,50
233,39
42 Hipotesis :
1. H
: μ
1
= μ
2
; artinya pemerahan manual pada pagi hari tidak berbeda nyata dengan pemerahan menggunakan alat pemerah susu sapi semi otomatis
tipe engkol pada pagi hari. 2.
H
1
: μ
1
≠ μ
2
; artinya pemerahan manual pada pagi hari berbeda nyata dengan pemerahan menggunakan alat pemerah susu sapi semi otomatis
tipe engkol pada pagi hari. Dari data diatas dapat dihitung :
n sd
d t
=
=
3 39
, 233
239
= 1,774 = nilai t hitung
Jika t hitung t tabel maka tolak H Jika t hitung t tabel maka terima H
t tabel = t α 2 ; dbg
= t 0,05 2 ; n-1 = t 0,025 ; 2
= 4,303 Karena 1,774 4,303 maka terima H
artinya hasil antara pemerahan manual pada pagi hari dengan pemerahan menggunakan alat pemerah susu
semi otomatis tipe engkol pada pagi hari adalah tidak berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 95.
Tabel 16. Perhitungan statistik uji T-distribution antara pemerahan manual dengan pemerahan menggunakan tipe engkol pada sore hari
Sapi Manual sore
μ
3
Engkol sore
μ
4
Perbedaan d A 680 347
333 B 540 453
87 C 853 540
313 Rata- rata
d 691,00 446,67 244,33
Simpangan Baku sd
156,79 96,66
136,62
43 Hipotesis :
1. H
: μ
3
= μ
4
; artinya pemerahan manual pada sore hari tidak berbeda nyata dengan pemerahan menggunakan alat pemerah susu sapi semi otomatis
tipe engkol pada sore hari. 2.
H
1
: μ
3
≠ μ
4
; artinya pemerahan manual pada sore hari berbeda nyata dengan pemerahan menggunakan alat pemerah susu sapi semi otomatis
tipe engkol pada sore hari. Dari data diatas dapat dihitung :
n sd
d t
=
=
3 62
, 136
33 ,
244
= 3,097 = nilai t hitung
Jika t hitung t tabel maka tolak H Jika t hitung t tabel maka terima H
t tabel = t α 2 ; dbg
= t 0,05 2 ; n-1 = t 0,025 ; 2
= 4,303 Karena 3,097 4,303 maka terima H
artinya hasil antara pemerahan manual pada pagi hari dengan pemerahan menggunakan alat pemerah susu
semi otomatis tipe engkol pada pagi hari adalah tidak berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 95.
D. UJI ERGONOMI