memasukkan tenaga kerja langsung karena tenaga kerja tidak langsung merupakan bagian dari anggaran overhead pabrik.
3. Anggaran biaya tidak langsung.
Meskipun kita dapat mengelompokan beban overhead pabrik dalam beberapa cara, seperti biasanya kita menggunakan klasifikasi beban
alami. Namun klasifikasi beban alami yang mencakup kategori seperti prasarana, tenaga kerja tidak langsung, dan bahan tidak langsung
mempunyai keterbatasan penggunaan untuk tujuan anggaran. Sebaiknya kita harus menyusun overhead pabrik untuk setiap pusat
biaya sehingga penyelia pusat biaya memiliki tanggung jawab dan wewenang atas biaya yang dikeluarkan. Maka anggaran harus
membedakan antara biaya yang dapat dikontrol. Dari uraian di atas, maka jelaslah bahwa anggaran biaya produksi adalah
anggaran atas biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi atau menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.
B. Penyusunan Anggaran Biaya Produksi
1. Proses Penyusunan Anggaran
Proses penyusunan anggaran biasanya meliputi pembentukan komite anggaran, menentukan periode anggaran, spesifikasi pedoman anggaran,
penyusunan usulan anggaran awaldasar Intial budget , negosiasi anggaran, review, persetujuan, dan revisi anggaran.
a. Komite anggaran
Sebagian besar organisasi mempunyai komite anggaran yang mengawasi anggaran secara keseluruhan. Komite tersebut terdiri dari
anggota manajemen senior. Komite anggaran biasanya meliputi “Chief Executive Officer” atau satu atau lebih wakil presiden manajemen
puncak, kepala bagian keuangan. Dalam beberapa organisasi CEO membuat semua keputusan jika dalam organisasi itu tidak ada komite
anggaran. b.
Periode anggaran Anggaran biasanya disusun untuk periode satu tahun. Banyak juga
perusahaan yang menyusununtuk periode kuartalan atau bulanan. Adanya juga yang menggunakan anggaran kontinu continous budget.
Anggaran kontinu merupakan sistem penganggaran yang menghasilkan anggaran yang berupa anggaran kuartalan, bulanan, atau
tahunan. Jadi, begitu satu bulan atau kuartal berakhir, anggaran asli langsung di perbaharui berdasarkan informasi yang baru tersedia dan
diperoleh anggaran untuk bulan atau kuartal yang baru. c.
Pedoman anggaran Salah satu tanggung jawab komite anggaran adalah memberikan
pedoman “intial budget” anggaran awalanggaran dasar yang menentukan arah anggaran dan menentukan penyusunan anggaran.
d. Usulan “initial budget”
Sejumlah faktor internal yang mempertimbangkan unit anggaran dalam penyusunan usulan “intial budget”:
1 Perubahan peralatan atau fasilitas yang tersedia.
2 Pengenalan produk baru.
3 Perubahan harapan atau proses operasi unit anggaran dimana unit
anggaran mengendalikan input bahan atau faktor operasi lainya. Faktor –faktor eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam
penyusunan usulan “intial budget” meliputi: 1
Perubahan pasar tenaga kerja 2
Pandangan industri dalam waktu dekat 3
Tindakan pesaing.
e. Negoisasi anggaran atasan dari unit anggaran memeriksa usulan “intial budget” untuk
melihat apakah usulan tersebut sesuai dengan pendoman anggaran, apakah tujuan anggaran dapat tercapai dan searah dengan tujuan unit
anggaran pada level berikutnya. Setiap unit anggaran melakukan negosiasi dengan atasan tentang setiap perubahan usulan
anggaran.negosiasi terjadi pada semua level organisasi. Negosiasi tersebut mungkin saja merupakan inti dari proses penganngaran dan
menyita sebahagian besar dari waktu penyusunan anggaran. f. Review persetujuan
Unit anggaran menyetujui anggaran mereka, anggaran disebarkan dalam organisasi sampai anggaran tersebut mencapai level final, yaitu
ketika gabungan anggaran dari berbagai unit anggaran menjadi
anggaran orgsnisasi. Komite anggaran memeriksa anggaran tersebut berkaitan dengan konsistensinya dengan pedoman anggaran
pencapaian tujuan perusahaan. CEO chief executive officer kemudisn memberikan persetujuan anggaran secara keseluruhan dan
mengajukan anggaran tersebut kepada dewan direksi. g. Revisi
Prosedur untuk merevisi anggaran bervariasi dari satu organisasi yang satu dengan orgsnisasi yang lainnya. Di beberapa organisasi,
persetujuan untuk melakukan modifikasi terhadap anggaran bisa saja sulit untuk dicapai karens perubahan hanya dapat dilakukan dalam
keadaan khusus. Perusahaan lainnya, misalnya perusahaan menggunakan anggaran yang diperbaharui secara terus menerus
kontinu menggunakan sistem anggaran yang boleh revisi yang dilakukan secara kuartalan atau bulanan.
2. Cara Pembuatan Anggaran