3. Penyusunan Anggaran Biaya Produksi
Anggaran komprehensif secara umum terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional terdiri dari anggaran penjualan,
anggaran produksi, anggaran perhitungan laba rugi. Sedangkan anggaran keuangan terdiri dari anggaran kas, anggaran neraca, dan anggaran modal. Dalam
hal ini penulis akan membahas biaya produksi saja. Penyusunan anggaran produksi biasanya dimulai dengan anggaran
penjualan. Hal ini menjadi dasar perencanaan berkala dalam perusahaan, karena praktik semua perencanaan lainya disusun berdasarkan anggaranini, kemudian
penyusunan anggaran selanjutnya adalah anggaran produksi barang yang telah di anggarankan. Untuk perusahaan jasa dan perusahaan dagang, urutan penyusunan
anggaran ini sedikit berbeda karena hasil penjualan dari perusahaan bukan merupakan hasil produksi perusahaan tersebut. Setelah penyusunan anggaran
produksi, langkah selanjutnya penyusunan anggaran biaya produksi yang bertitik tolak dari anggaran penjualan dan anggaran produksi.
Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut ini: Rencana penjualan
Perubahan persediaan produk jadi
Rencana produksi
gambar 2
perencanaan Operasi Manukfaktur sumber: Adiputro, Gunawan, Marwan Asri, Anggaran Perusahaan, Buku Satu,
Edisi 20032004, BPFE-Yogyakarta,2003, hal 184.
1. Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah rencana terperinci yang menunjukan jumlah unit yang harus diproduksi selama satu periode dengan memperhatikan besarnya
penjualan dan keperluan persediaan barang jadi. Anggaran produksi dinyatakan dalam satusn fisik produk yang dihasilkan padaperiode anggaran yaitu sebesar
Anggaran bahan Langsung
Anggaran biaya overhead
Anggaran tenaga kerja langsung
kuantitas penjualan yang dianggarkan sesuai dengan perubahan kuantitas persediaan awal dan akhir periode yang dianggarkan. Koordinasi antara produksi
dengan anggaran penjualan amatlah penting untuk menghindari produksi yang berlebihan.
Jumlah unit yang diproduksi dalam satu periode anggaran dihitung dengan cara : Penjualan menurut anggaran
xxx + persediaan akhir
xxx Jumlah
xxx - persediaan awal
xxx Unit yang di produksi
xxx Adapun tujuan penyusunan anggaran produksi adalah :
a. Menunjang kegiatan agar produk dapat disediakan sesuai dengan yang
direncanakan. b.
Menjaga tingkat persediaan yang memadai. c.
Sebagai informasi untuk menyusun anggaran lainya. d.
Mengatur jadwal produksi. e.
Menetapkan jumlah satuan fisik yang akan di produksi dalam waktu atau periode tertentu.
f. Menentukan waktu berproduksi.
g. Menentukan penggunaan fasilitas lainnya.
h. Menentukan penggunaan bahan baku, tenaga kerja, service, dan
peralatan.
TABEL 1.1 PT. DEVANATA
Anggaran Produksi
PRODUK
A B
Unit penjualan Persediaan akhir
Total yang diperlukan Persediaan awal
Produksi yang direncanakan 9.000 Unit
1.000 Unit 10.000 Unit
1.000 Unit 10.000 Unit
500Unit 11.000 Unit
500 Unit 9.500 Unit 10.500 Unit
Sumber:Welsch,2000.Anggaran, Perencanaan dan Pengendalian laba
2. Anggaran Biaya Produksi