TABEL 1.1 PT. DEVANATA
Anggaran Produksi
PRODUK
A B
Unit penjualan Persediaan akhir
Total yang diperlukan Persediaan awal
Produksi yang direncanakan 9.000 Unit
1.000 Unit 10.000 Unit
1.000 Unit 10.000 Unit
500Unit 11.000 Unit
500 Unit 9.500 Unit 10.500 Unit
Sumber:Welsch,2000.Anggaran, Perencanaan dan Pengendalian laba
2. Anggaran Biaya Produksi
Langkah-langkah penyusunan biaya produksi: Tahap I
: Penetapan target
Dalam tahap ini manajemen puncak menetapkan jumlah yang ingin diproduksi sesuai dengan target
penjualan dan kapasitas yang dimiliki. Tahap II
: Prakiraan
Dalam tahap ini lini produksi menafsir total biaya baik bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang
dibutuhkan untuk memproduksi target yang telah ditetapkan.
Tahap III :
Penyesuaian Pada tahap ini manajemen mempelajari,
mendiskusikan, mengadakan penjesuaian bila perlu dan menyetujui anggaran biaya produksi yang
dihasilkan. Anggaran biaya produksi terdiri dari:
a. Anggaran biaya bahan baku
b. Anggaran biay tenaga kerja langsung
c. Anggaran biaya overhead pabrik
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai anggaran biaya bahan baku. anggaran biaya bahan baku merupakan rencana tentang biay bahan baku langsung yang
diperlukan untuk menghasilkan barang jadi sesuai dengan anggaran produksi. Adapun tujuan penyusunan biaya bahan baku adalah:
1 Menafsir jumlah bahan baku yang diperlukan
2 Menafsir kuantitas pemakaian bahan baku dalam proses produksi
3 Menafsir besarnya dana yang diperlukan untuk melaksanakan
pembelian bahan baku. 4
Sebagai pedoman untuk menghitung biaya per unit atau harga pokok produksi barang yang akan diproduksi.
5 Dasar pengendalian bahan baku.
Untuk menyusun anggaran biaya bahan baku dituhkan beberapa sub- anggaran yaitu :
a Anggaran kebutuhan bahan baku
b Anggaran pembelian bahan baku
c Anggaran biay bahan baku yang digunakan dalam produksi
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai kebutuhan anggaran bahan baku anggaran disusun sebagai perencanaan kuantitas bahan baku yang
dibutuhkan untuk keperluan produksi pada periode mendatang. Dalam anggaran ini dicantumkan:
1 Jenis barang yang dihasilkan
2 Jenis bahan yang digunakan
3 Bagian-bagian yang melalui dalam proses produksi
4 Waktu pemakaian bahan.
Berikut akan disajikan contoh kebutuhan anggaran bahan baku
Tabel 1.2 PT. DEVANATA
Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
BAHAN X
Y Z
Produk A Unit yang diproduksi
Standar bahan untuk 1 Unit produksi
Unit Bahan yang dibutuhkan
Produk B Unit yang diproduksi
Standar bahan untuk 1 unit produksi
Unit bahan yang dibutuhkan
Total unit bahan yang dibutuhkan produk A
dan B 9.500 Unit
10 Kg 95.000 Kg
10.500Unit 9 Kg
94.500 Kg 189.000Kg
9.500 Unit 5 Kg
47.500 Kg 10.500 Unit
3 Kg
31. 500 Kg 79.000 Kg
9.500 Unit 3 Kg
28.500 Kg 10.500 Unit
1 Kg
10.500 Kg 39.000 Kg
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai anggaran pembelian bahan baku yakni anggaran disusun sebagai perencanaan kuantitas bahan baku yang
harus dibeli pada periode mendatang. Bahan baku yang dibeli harus diperhitungkan dengan mempertimbangkan factor persediaan dan kebutuhan
bahan baku. Dalam anggaran ini di cantumkan : a
Mutu dan jenis bahan baku yang digunakan dalam proses produksi b
Jumlah unit bahan baku yang akan dibeli c
Harga bahan baku yang dibeli d
Waktu pembelian bahan baku Berikut akan disajikan contoh anggaran pembelian bahan baku
Tabel 1.3 PT DEVANATA
Anggaran Pembelian bahan Baku
BAHAN X
Y Z
Unit yang dibutuhkan untuk produksi
Persediaan akhir yang diinginkan
Persediaan Awal Harga per unit
Total Pembelian 189.500 Unit
40.000 Unit 79. 000 Unit
10.000 Unit 39. 000 Unit
10000 Unit
229.500 Unit 30000 Unit
89.000 Unit 10500 Unit
40.000 Unit 500 Unit
199.500 Unit Rp. 5
78. 500 Unit Rp. 10
39500 Unit Rp. 10
Rp. 997.500 Rp. 785.000
Rp. 395.000 Sumber: Welsch,2000,Anggaran, Perencanaan dan Pengendalian Laba
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai anggaran biaya bahan baku yang digunakan dalam produksi yakni anggaran ini merupakan suatu perencanaan
yang terperinci tentang biaya bahan baku produksi selama periode yang akan
datang yang didalamnya terdapat rencana tentang jenis bahan baku yang akan diolah, harga bahan baku yang diolah dan waktu bahan baku diolah dalam proses
produksi yang masing-masing dikaitkan dengan jenis barang jadi yang dihasilkan.
TABEL 1.4 PT. DEVANATA
Anggaran Biaya Bahan Baku
BAHAN X
Y Z
PRODUK A Unit yang Diproduksi
Biaya per unit 95.000 Unit
Rp. 5 47.500 Unit
Rp. 10 28.500 Unit
Rp. 10 Jumlah Biaya Bahan
Baku PRODUK A
PRODUK B Unit yang diproduksi
Biaya Per Unit Rp. 475.000
94.500 Unit Rp. 5
Rp. 475.000
31.500 Unit Rp. 10
Rp. 285.000 10.500 Unit
Rp. 10
Total Biaya Bahan Baku produk B
Total biaya bahan baku produk AB
Rp. 472.500 Rp. 947.500
Rp. 315.000 Rp. 790.000
Rp. 105.000 Rp. 390.000
Sumber: Welsch,2000,Anggaran, Perencanaan dan Pengendalian laba
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai anggaran tenaga kerja langsung yakni anggaranini disusun untuk merencanakan berapa biaya yang akan
dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja langsung sehubungan dengan anggaran produksi.
Hal-hal ini yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran biaya upah langsung adalah:
a Jumlah unit yang akan diproduksi
b Periode akuntansi
c Jam kerja untuk memproduksi satu unit produk
d Upah jam kerja langsung
e Jenis tenaga kerja untuk setiap jenis barang
f Jam kerja untuk setiap jenis barang
g Tingkatan proses produksi
Berikut ini akan di sajikan contoh anggaran biaya upah langsung
TABEL .1.5 PT. DEVATANA
Anggaran Tenaga kerja Langsung
BAGIAN Pemotongan
Perakitan Perampung
an
PRODUK Jumlah jam kerja per unit
Unit yang harus diproduksi
Jam kerja produk a PRODUK B
Jumlah jam kerja per unit Unit yang harus
diproduksi Jam kerja produk B
15 dari total jam kerja normal
Jumlah jam kerja Tingkat Upah Per jam
Jumlah Upah Bonus Premi
10dari total upah Total biaya tenaga kerja
langsung
4 Jam 9.500 Unit
2 Jam 99.500 Unit
2 Jam 9.500 Unit
38.000 Jam 2 Jam
10.500 Unit 21.000 Jam
8.850 Jam 19.000 Jam
2 Jam 10.500 Unit
21.000 Jam 6.000 Jam
19.000 Jam 2 Jam
10.500 Unit 10.500 Jam
670850 Jam Rp. 5
46.000 Jam Rp. 4
33.925 Jam Rp. 5
Rp. 339.250 Rp. 33.925
Rp. 184.000 Rp. 16.963
Rp. 169.625 Rp. 16. 963
Rp. 373. 175 Rp. 202. 400
Rp. 186.588
Sumber: Welsch 2000, Anggaran, Perencanaan dan pengendalian laba
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai anggaran biaya overhead pabrik anggaran biay overhead pabrik merupakan anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang biaya pabrik tidak
lansung, jumlah biaya pabrik tidak lansung dan waktu biaya pabrik tidak lansungtersebut dibebankan, yang masing-masing dikaitkan dengan departemen
atau tempat dimana baiay pabrik tidak lansung itu terjadi. Dalam menentukan dana yang harus dianggarkan untuk anggaran biaya
pabrikasi tidak lansung ini terdapat dua masalah pokok, yaitu : a
Masalah penanggung jawab dalam perencanaan biaya Dalam hal ini perlu diterapkan prinsip akuntansi pertanggung jawaban
atau sering disebut biaya departemen lansung. Atas dasar prinsip ini dikenal dengan adanya pembagian manajemen menjadi departemen
produksi dan departemen jasa untuk kegiatan yang dilakukan di pabrik.
b Masalah menetukan jumlah biaya atau anggaran
Berdasarkan sifatnya,biaya dibagi atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah selalu sama dari waktu ke
waktu, sedangkan biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya setiap periode tergantung pada tingkat produksi.
Berikut ini akan disajikan contoh dari anggaran tersebut : PT.DEVANATA menggunakan dasar pembebanan tarif atas dasar jam kerja
lansung dengan kapasitas normal 10.000 jam.
C. Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Pengendalian