6. Pengendalian Melalui Anggaran Biaya Produksi
Perencanaan tanpa pengendalian merupakan pekerjaan yang sia-sia. Bagaimanapun baiknya suatu perencanaan, tidsk akan mencapai tujuan tanp
adanya pengendalian. Pengendalian melalui anggaran dapat dilihat dengan membandingkan anggaran dan realisasinya yang disajikan dalam Laporan
Manajemen LM secara bulanan, sehingga akan diperoleh varians baik yang menguntungkan maupun yang merugikan. Varians tersebut akan dianalisa untuk
merumuskan tindakan korektif untuk masa yang akan datang. Agar pengendalian dapat dilakukan secara efektif, setiap tingkatan
manajemen menerima tepat agar mereka dapat mengantisipasi hal-hal yang terjadi.
Sebagaimana halnya dengan perencanaa, pengendalian biaya produksi kelapa sawit pada PTPN III meliputi:
a. Pengendalian biaya tanaman
b. Pengendalian biaya pembelian
c. Pengendalian biaya pengolahan umum
d. Pengendalian biaya produksi termasuk penyusutan.
a. Pengendalian Biaya Tanaman
Laporan biaya tanaman disusun untuk mengetshui jumlahrealisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk mengelila tanaman pada perusahaan. Pengendalian
biaya tanaman dapat dilaksanakan dengan membandingkan realisasi dengan anggaran biaya tanaman tersebut. Pimpinan dapat menilai perbandingan dan
menilai tingkat efisiensi dalam mengelola tanaman. Besarnya realisasi biya
tanaman pada tahun 2005 sebesar Rp 496.284.000 dan pada tahun 2006 sebesar Rp. 613.385,00.
b. Pengendalian Biaya Pembelian
pengendalian biay pembelian meliputi pengendalian terhadap beberapa banyak TBS yang kan dibeli. Pada perusahaan ini terdapat dua jenis
pembelian TBS yaitu pembelian dari kebun plasma dan pembelian dari Kebun Inti Rakyat PIR. Pengendalian biaya pembelian dapat dilaksanakan dengan
membandingkan realisasi dengan anggaran biaya pembelian tersebut. Pimpinan dapat menilai perbandingan dan menilai tingkat pembelian yang
dilakukan oleh perusahaan. Besarnya realisasi biaya pembelian pada tahun2005 pembelian kelapa sawit dari kebun plasma sebesar Rp. 48.045,00
dan pembelian kelapa sawit dari kebun rakyat sebesar Rp. 311.939,00 dan pada tahun 2006 pembelian dari kebun plasma sebesar Rp. 77.069,00 dan
pembelian kelapa sawit dari kebun rakyat sebesar Rp. 409.431,00.
c. Pengendalian Biaya Pengolahan Umum
pengendalian terhadap biaya olah meliputi pengendalian terhadap seluruh kegiatan produksi pada peruahaan. Pengendalian ini meliputi pengendalian
terhadap kebutuhan tenaga kerja, bahan-bahan kimiawi, perawatan dan pemeliharaan alat-alat, serta faktor-faktor lain yang berhubungan dengan
pengolahan. Berdasarkan perbandingan antara realisasi biaya olah, maka pimpinan dapat merumuskan kebijakan yang diperlukan sehubungan dengan
pengendalian biaya olah untuk periode berikutnya. Pada tahun 2005 besarnya realisasi biaya pengolahan produksi kelapa sawit sebesar Rp. 127.602,00 dan
pada tahun 2006 besarnya realisasi biaya pengolahan produksi kelapa sawit sebesar Rp. 134.218,00.
d. Pengendalian Biaya Produksi termasuk Penyusutan