12
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
1. Wando Silalahi 2006
Wando Silalahi melakukan penelitian yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan permintaan kredit pada PT. Bank Perkreditan
Rakyat BPR Karya Bhakti Ugahari Tanjung Morawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor tingkat suku bunga
kredit, proses penyaluran kredit dan lokasi bank terhadap keputusan permintaan kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat BPR Karya Bhakti Ugahari Tanjung
Morawa. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah variabel tingkat suku bunga
kredit dinyatakan paling dominan mempengaruhi keputusan permintaan kredit pada PT. Bank Perkreditan Rakyat BPR Karya Bhakti Ugahari Tanjung
Morawa.
2. Happy N.Y.B. Banjarnahor 2006
Happy N.Y.B. Banjarnahor melakukan penelitian yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan permintaan kredit pada PT. Bank
Sumut Cabang Tarutung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor tingkat suku bunga kredit, jumlah kredit, jangka waktu dan
pelayanan nasabah dalam mempengaruhi dan menentukan keputusan permintaan kredit pada PT. Bank Sumut Cabang Tarutung. Hasil dari penelitian ini adalah
variabel tingkat suku bunga kredit dinyatakan paling dominan mempengaruhi keputusan permintaan kredit pada PT. Bank Sumut Cabang Tarutung.
B. Pengertian Pemasaran dan Pemasaran Jasa
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan yang menghubungkan antara perusahaan dan konsumennya. Dalam suatu perusahaan, kegiatan pemasaran merupakan salah
Universitas Sumatera Utara
13
satu fungsi pokok bagi kelangsungan hidup perusahaan di samping faktor-faktor lainnya yang menentukan maju mundurnya perusahaan tersebut.
Pengertian pemasaran didefenisikan dalam beragam konsep yang dikemukakan oleh para pakar pemasaran, antara lain :
a. Pemasaran merupakan sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar
sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional Miller Layton, 2000 dalam Tjiptono: 2005: 2.
b. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai satu sama lain Kotler, 2000
dalam Tjiptono : 2005:2. Berdasarkan pengertian tersebut, pemasaran diarahkan pada suatu proses
pertukaran antara produsen dan konsumen dengan memberikan kepuasan pada konsumen dan imbalan yang wajar diterima produsen. Melalui keinginan
pemasaran inilah nantinya perusahaan akan dibantu dalam mencapai tujuan usahanya untuk mepertahankan kelangsungan hidup, untuk berkembang, dan
untuk memperoleh laba.
2. Pengertian Pemasaran Jasa
Perbedaan antara barang dan jasa seringkali sukar dilakukan. Hal ini dikarenakan pembelian suatu barang sering disertai dengan jasa-jasa tertentu
misalnya instalasi, pemberian garansi, penelitian dan bimbingan operasiaonal, perawatan, dan reparasi dan sebaliknya pembelian suatu jasa sering juga
melibatkan barang untuk melengkapinya misalnya makanan di restoran, telepon dalam jasa telekomunikasi, kapal untuk angkutan umum, dan pesawat dalam jasa
penerbangan. Namun, ada juga produk jasa murni seperti child care, konsultasi psikologi, dan konsultasi manajemen.
Kotler dalam Tjiptono 2005:16 menyatakan bahwa jasa sebagai salah satu bentuk produk dapat didefinisikan sebagai “Setiap tindakan atau perbuatan
Universitas Sumatera Utara
14
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan
sesuatu. Produknya bisa dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk fisik. Lamb, Hair dan MC Daniel 2001:482 mendefinisikan jasa sebagai hasil
dari usaha penggunaan manusia dan mesin terhadap sejumlah orang atau objek. Jasa meliputi suatu perbuatan, suatu kinerja, atau suatu upaya yang tidak bisa
diproses secara fisik. Terdapat beberapa karakteristik unik yang membedakan jasa dengan
barang Tjiptono, 2005:18 yaitu : a.
Intangibility Jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja
performance atau usaha yang menyebabkan jasa tidak dapat dilihat,
dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli atau dikonsumsi. b.
Inseparability Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi. Sedangkan
jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama
c. Variabilityheterogencityinconsistency
Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standardied output, artinya banyak variabel yang dibentuk, kualitas dan jenis tergantung siapa, kapan,
dan dimana jasa tersebut diproduksi. d.
Perishability Ini berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kamar hotel
yang tidak dihuni atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja ketika tidak dapat disimpan.
Upaya untuk memahami sistem pemasaran jasa akan lebih mudah apabila kita terlebih dahulu memahami bisnis jasa sebagai suatu sistem. Sebagai suatu
sistem, pemasaran jasa merupakan penggabungan dari sistem operasi dan sistem penyajian jasa dengan media yang dipakai untuk mengkomunikasikan jasa kepada
konsumen.
Universitas Sumatera Utara
15
C. Bauran Pemasaran