BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Hasil penelitian
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata – rata mean, dan standar deviasi dari variabel – variabel
independen maupun dependen. Berikut ini ditampilkan gambaran data penelitian.
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation ROA
76 .001
.073 .02105
.013478 ROE
76 .004
.438 .15948
.099406 DER
76 3.752
16.859 9.70616
3.191826 RS
76 -.780
4.600 .38513
.853281 Valid N listwise
76
Sumber : Output SPSS, diolah peneliti,2010 a Variabel Return On Assets ROA mempunyai nilai minimum 0.001, nilai
maksimum 0.073, nilai rata – rata 0.02105, dan standar deviasi 0.013478 dengan jumlah pengamatan 76.
b Variabel Return On Equity ROE mempunyai nilai minimum 0.004, nilai maksimum 0.438, nilai rata – rata 0.15948, dan standart deviasi 0.099406
dengan jumlah pengamatan 76.
Universitas Sumatera Utara
c Variabel Debt to Equity Ratio mempunyai nilai minimum 3.752, nilai maksimum 16.859, nilai rata – rata 9.70616, dan standar deviasi 3.191826
dengan jumlah pengamatan 76. d Variabel Return Saham mempunya nilai minimum -7.80, nilai maksimum
4.600, nilai rata – rata 0.38513, dan standar deviasi 0.853281 dengan jumlah pengamatan 76.
2. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Untuk pengujian normalitas data dilakukan dengan uji one-sample kolgomorov- smirnov. Data dilakukan berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi lebih
dari 5.
Table 4.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ROA ROE
DER RS
N 76
76 76
76 Normal Parameters
a,,b
Mean .02105
.15948 9.70616
.38513 Std. Deviation
.013478 .099406
3.191826 .853281
Most Extreme Differences Absolute
.100 .094
.089 .135
Positive .100
.094 .089
.135 Negative
-.067 -.059
-.056 -.097
Kolmogorov-Smirnov Z .870
.817 .778
1.173 Asymp. Sig. 2-tailed
.435 .516
.581 .127
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS, diolah peneliti, 2011
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkah hasil uji statistik dengan model kolmogorov-smirnov seperti yang terdapat dalam table 4.3 dapat dilihat nilai Asymp.Sig2-tailed
Kolmogorov-Smirnov dari variabel Return On Assets ROA, Return On Equity ROE dan Debt to Equity Ratio lebih besar dari 0.05, Ho diterima sehingga dapat
dikatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini memiliki distribusi normal. Setelah data terdistribusi secara normal, maka dilanjutkan uji asumsi
klasik lainnya. Untuk lebih jelas, berikut ini dilampirkan grafik histogram seta grafik probability plot data yang terlah berdistribusi normal.
Gambar 4.1 Grafik histogram
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2010
Universitas Sumatera Utara
Grafik histogram diatas menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat dari grafik histogram yang menunjukkan distribusi
data mengikuti garis diagonal yang tidak melenceng skewness kiri maupun menceng kanan. Hal ini juga didukung dengan hasil uji normalitas dengan
menggunakan grafik plot yang ditampilkan pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot
Sumber : output SPSS, data diolah peneliti, 2011.
Menurut ghozali 2005:112, pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu
jika titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Gambar 4.2
menunjukkan bahwa data titik menyebar di sekitar dan mendekati garis
Universitas Sumatera Utara
diagonal. Hal ini sejalan dengan hasil pengujian dengan menggunakan histogram bahwa data telah terdistribusi normal. Karena secara keseluruhan data telah
terdistribusi secara normal, maka dapat dilakukan pengujian asumsi klasik lainnya.
b. Uji autokorelasi
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menentukan adanya autokorelasi atau tidak dapat diketahui dari nilai
Durbin-Watsonnya.
Tabel 4.3
Pengujian Autokorelasi
Sumber : Output SPSS, diolah peneliti, 2011.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson dalam penelitian ini sebesar 1763, seperti dijelaskan pada
tabel lihat pada bab autokorelasi, maka nilai Durbin-Watson sebesar 1.763 memiliki arti tidak terdapat gejala autokorelasi positif maupun negatif antar
variabel.
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .144
a
.021 -.020
.861776 1.763
a. Predictors: Constant, DER, ROE, ROA c. Dependent Variable: RS
Universitas Sumatera Utara
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah ada data yang penyimpangan terlalu jauh outlayer. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat
pada grafik scatterplot berikut ini :
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2011
Berdasarkan grafik scatterplot tersebut dapat dilihat bahwa titik – titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Hal
ini mengidentifikasi tidak terjadinya heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak di pakai.
Universitas Sumatera Utara
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk melihat adanya keterkaitan antara variabel independen, atau dengan kata lain setiap variabel independen dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Untuk mengetahui apakah ada multikolinearitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan multikolinearitas dalam
penelitian ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Nilai tolerance yang lebih kecil dari 0.1 dan VIF yang lebih besar dari 10
menunjukkan adanya multikolinearitas yang tinggi.
Tabel 4.4 Pengujian Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
.472 .505
.935 .353
ROA -15.397
17.137 -.243
-.898 .372
.186 5.388
ROE 2.472
2.058 .288
1.201 .234
.237 4.226
DER -.016
.040 -.060
-.408 .684
.621 1.611
a. Dependent Variable: RS
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2011 Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari
masing – masing variabel independen lebih besar dari 0.1, yaitu untuk variabel ROA sebesar 0.186; variabel ROE sebesar 0.237; variabel DER sebesar 0.621;
nilai VIF dari masing – masing variabel independen diketahui bahwa kurang dari 10, yaitu untuk variabel ROA sebasar 5.388; variabel ROE sebesar 4.226; variabel
Universitas Sumatera Utara
DER sebesar 1.611. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas.
3. Analisis Regresi
a. Persamaan regresi
Hasil regresi linear berganda pengaruh return on assets ROA, return on equity ROE dan debt to equity ratio DER terhadap return saham pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
.472 .505
.935 .353
ROA -15.397
17.137 -.243
-.898 .372
.186 5.388
ROE 2.472
2.058 .288
1.201 .234
.237 4.226
DER -.016
.040 -.060
-.408 .684
.621 1.611
a. Dependent Variable: RS
Sumber : Output SPSS, diolah peneliti, 2011 Berdasarkan data diatas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk return
saham perusahaan Perbankan sebagai berikut : Y = 0.472 – 15.397
+ 2.472 - 0.016
+ e Keterangan :
Y = Return saham = Return On Assets ROA
Universitas Sumatera Utara
= Return ON equity ROE = Debt to Equity Ratio DER
E = Tingkat Kesalahan Penggangu Koefisien – koefisien persamaan linear berganda diatas dapat diartikan dalam
kalimat dibawah ini : 1. konstanta a sebesar 0.472 mempunyai arti apabila rasio keuangan sama
dengan nol maka return saham perusahaan Perbankan bernilai positif sebesar 0.472,
2. koefisien regresi ROA sebesar 15.397 mempunyai arti setiap kenaikan rasio ROA sebesar 1 satuan akan berpengaruh negative terhadap return
saham perusahaan Perbankan sebesar 15.397, 3. koefisien regresi ROE sebesar 2.472 mempunya arti setiap kenaikan rasio
ROE sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan Perbankan sebesar 2.472 satuan,
4. koefisien regresi DER sebesar 0.016 mempunya arti setiap kenaikan rasio DER sebesar 1 satuan akan berpengaruh negative terhadap return saham
perusahaan Perbankan sebesar 0.016 satuan.
b. Analisis Koefisien Korelasi dan koefisien Determinasi
Tabel 4.6
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .144
a
.021 -.020
.861776 1.763
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2011 Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau
hubungan antara variabel – variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat jika nilai R berada diatas 0.5 dan mendekati 1.
Dari hasil pengolahan regresi berganda pada tabel 4.7, dapat diketahui bahwa nilai R adalah 0.144 atau 14.4 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara
variabel return saham dengan menggunakan variabel ROA, ROE, DER tidak kuat. Definisi korelasi ini tidak kuat didasarkan pada nilai R yang berada di bawah 0.5.
Koefisien determinasi R Squere = Koefisien Determinasi
menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R Squere
berada diantara 0 dan 1. Nilai yang kecil
berarti kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel independen sangat terbatas. Sedangkan apabila
nilai semakin mendekati satu, maka variabel - variabel independen dapat memberikan semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dari hasil pengolahan regresi berganda pada tabel 4.7, dapat diketahui bahwa nilai R Squere adalah
0.021 atau 2.1 yang berarti kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen sangat terbatas.
Tabel diatas juga memperlihatkan bahwa angka adjusted R squere atau koefisien determinasi bernilai -0.020. angka mengindikasikan bahwa -2 variasi
return saham dapat dijelaskan oleh ROA, ROE,dan DER. Sedangkan sisanya 98
a. Predictors: Constant, DER, ROE, ROA b. Dependent Variable: RS
Universitas Sumatera Utara
dijelaskan oleh faktor – faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Standard error of estimate menunjukkan angka sebesar 0.861776.
semakin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen.
4. Uji Hipotesis
a. Uji simultan Uji F-statistik
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari rasio ROA, ROE, DER terhadap return saham pada perusahaan Perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara bersama – sama. Jika signifikansi dari F hitung lebih besar dari tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan yaitu
sebesar 5, maka model tidak dapat digunakan untuk memprediksi return saham. Hasil pengujian model regresi dapat dilihat pada tabel ANOVA sebagai berikut :
Tabel 4.7 Uji F Statistik
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
1.135 3
.378 .510
.677
a
Residual 53.471
72 .743
Total 54.607
75 a. Predictors: Constant, DER, ROE, ROA
b. Dependent Variable: RS
Sumber : Output SPSS, data diolah peneliti, 2011 Nilai F hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai F tabel yang dapat
diperoleh melalui fungsi FINV pada Microsoft excel. Hasil diketahui bahwa nilai
Universitas Sumatera Utara
F tabel untuk FINV 0,05;jumlah variabel independen;jumlah sample – total variabel = FINV 0.05,3,72 adalah 2.73, berdasarkan tabel 4.8 diperoleh F
hitung sebesar 0.510, dan nilai ini lebih kecil dari F tabel 0.510 2.73 . Hal ini menunjukkan bahwa
diterima ditolak, artinya variabel independen yaitu
ROA, ROE, DER secara simultan tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b. Uji Parsial uji t statistic
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari ROA, ROE, DER terhadap return saham pada perusahaan Perbankan di
Bursa Efek Indonesia secara parsial.
Tabel 4.8 Uji t Statistik
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
.472 .505
.935 .353
ROA -15.397
17.137 -.243
-.898 .372
.186 5.388
ROE 2.472
2.058 .288
1.201 .234
.237 4.226
DER -.016
.040 -.060
-.408 .684
.621 1.611
a. Dependent Variable: RS
Sumber : Output SPSS, Data diolah Peneliti, 2010 Tabel diatas menunjukkan nilai t hitung untuk masing – masing variabel
independen. Nilai t hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai t tabel yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari Microsoft excel dengan menggunakan fungsi TINV. Hasilnya diketahui bahwa nilai t tabel untuk TINV 0.05;jlh sampel = TINV 0.05,76
adalah 1.991. dari hasil uji t yang disajikan pada tabel 4.9 dapat diketahui masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen.
1. Pengaruh Return On Assets terhadap return saham a. Nilai signifikansi sebesar 0.372 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk
uji t individual parsial lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistic yang membandingkan antara t hitung dengan t
tabel yaitu Return On Assets secara parsial berpengaruh terhadap return saham pada tingkat kepercayaan 95.
b. Variabel Return On Assets memiliki t hitung -0.898 dengan nilai signifikansi 0.372 lebih besar dari 0.05. dengan menggunakan tabel t,
diperoleh t tabel sebesar 1.991. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar -0.898 lebih kecil dari t tabel sebesar 1.991 sehingga Ho
diterima dan ditolak dimana artinya, ROA tidak mempunyai
pengaruh terhadap return saham secara parsial pada perusahaan makanan dan minuman di BEI.
2. Pengaruh Return on Equity terhadap return saham. a. Nilai signifikan sebesar 0.234 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t
individual parsial lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistic yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel
yaitu rasio ROE tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham secara parsial pada tingkat kepercayaan 95.
Universitas Sumatera Utara
b. Variabel rasio Return on Equity memiliki t hitung 1.201 dengan nilai signifikansi sebesar 0.234 lebih besar dari 0,05. Dengan menggunakan
tabel t, diperoleh t tabel sebesar 1.991. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar 1.201 lebih kecil dari pada t tabel 1.991 sehingga Ho
diterima dan ditolak dimana artinya, ROE tidak mempunyai
pengaruh terhadap return saham secara parsial pada perusahaan makanan dan minuman di BEI.
3. Pengaruh Debt to Equity Ratio a. Nilai signifikansi sebesar 0.684 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk
uji t individual parsial lebih besar dari 0.05. hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistic yang membandingkan antara t hitung dengan t
tabel yaitu rasio DER tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham secara parsial pada tingkat kepercayaan 95.
b. Variabel rasio Debt to Equity Rasio memiliki t hitung -0.408 dengan nilai signifikansi sebesar 0.684 lebih besar dari 0.05. Dengan
menggunakan tabel t, diperoleh t tabel sebesar 1.991. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar -0.408 lebih kecil dari t tabel
sebesar 1.991 sehingga Ho diterima dan ditolak dimana artinya,
DER tidak mempunya pengaruh terhadap return saham secara parsial pada perusahaan makanan dan minuman di BEI.
B. Pembahasan Hasil Penelitian