Karakteristik Agen Pelaksana. Implementasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan

penduduknya adalah petani dan berpendidikan rendah, mengakibatkan penyampaian informasi harus lebih mendetail.”

4. Karakteristik Agen Pelaksana.

Dalam mengimplementasikan suatu kebijakan, kemapuan dan kompetensi dari orang yang akan melaksanakannya merupakan salah satu hal yang tidak kalah pentingnya.. Malah dapat dikatakan bahwa agen pelaksana merupakan pihak yang terpenting dalam menjalankan program ini. Karena merekalah yang nantinya akan menjalankan program SIAK ini nantinya. Dari itu peneliti bertanya pada Kasubbag Penyusunan Program yaitu Bapak Arpian Saragih S.sos,M.Si 6 Desember 2011 : 1. Apakah implementor dari program ini merupakan orang yang berkompeten sehingga dapat tercipta the right man on the right place ? Jawab : “Orang-orang yang menjalankan program ini atau yang disebut dengan operatornya adalah orang-orang yang sudah mempunyai keahlian dibidang teknologi informasi sehingga mereka dapat menjawab tantangan dari program tersebut. Akan tetapi juga terdapat pegawai yang hanya sekedar membantu saja dan tidak terlibat langsung dalam sistem tersebut, bukanlah orang yang memiliki keahlian khusus.” 2. Bagaimana pembagian tugas dan wewenang dalam menghadapi proses implementasi SIAK ? Jawab : “Pembagian tugas dan wewenang telah diatur sedemikian rupa sehingga diupayakan untuk meminimalisir kesalahan kerja yang terjadi diantara pegawai. Pembagian tugas seperti pegawai yang khusus melakukan sosialisasi dan penyuluhan terhadap masyarakat, pegawai yang betugas untuk membantu masyarakat dalam mengisi formulir atau blanko data kependudukan, pegawai yang bertugas untuk mengambil foto dari masyarakat, pegawai yang bertugas untuk memverifikasi kelengkapan data kependudukan, pegawai yang bertugas menjadi operator untuk menginput data serta pegawai yang bertugas untuk mencetak data kependudukan tersebut. Ini merupakan pembagian tugas dalam mengimplementasikan program ini.” Universitas Sumatera Utara 3. Apakah SDM atau implementor mendapatkan pelatihan khusus untuk penerapan SIAK ? Jawab : “Implementor sebelum terjun secara langsung di dinas terlebih dahulu menjalani pelatihan khusus mengenai teknologi informasi sehingga seperti telah disebutkan diatas mereka nantinya dapat menjawab tantangan dari program tersebut. Bahkan untuk pelatihan tersebut pemerintah daerah telah menyediakan anggaran pelatihan. Memang tidak semua pegawai mendapatkan pelatihan tersebut, hanya beberapa orang saja yang terlibat secara langsung dalam operating system saja. 4. Apakah ada kendala yang dialami SDM di dinas untuk implementasi SIAK ? Jawab : “Didalam setiap program pasti ada mengalami kendala. Memang kendala mengenai SDM dalam dinas tidak terlalu besar, akan tetapi jika tidak ditanggulangi secara serius akan berakibat fatal. Salah satu yang paling mencolok adalah terbatasnya pegawai yang dapat menjalankan program komputerisasi sehingga jika pegawai yang bersangkutan tidak dapat hadir dengan alasan apapun maka sistem itu tidak dapat dijalankan. Dan jika ini berlanjut secara terus menerus maka program SIAK di Kota Medan dapat dikatakan gagal atau tidak dapat diimplementasikan.” 5. Apa langkah yang diambil untuk mengatasi kendala tersebut ? Jawab : “Saat ini langkah yang dianggap sangat strategis untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan melatih pegawai-pegawai muda untuk memahami praktik komputerisasi dan informasi teknologi. Dalam hal ini di khusus kan bagi pegawai- pegawai muda adalah agar mereka dapat lebih fokus dalam proses pelatihan tanpa memikirkan keluarga yang mereka tinggalakan. Pelatihan biasanya diadakan di luar dari Kota Medan sehingga memaksa pegawai untuk meninggalkan keluarganya. Maka kami mengambil kebijakan agar pegawai muda yang belum berkeluarga saja yang ikut dalam pelatihan tersebut.”

5. Sikap masyarakat.