Analisa Bahan Hukum Metode Penelitian

khusus didirikan untuk bongkar muat. 10 Namun berdasarkan faktanya PT. Pelabuhan Indonesia yang merupakan fasilitator juga melakukan usaha bongkar muatnya melalui unitnya yaitu Multiterminal Indonesia. Kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal yang terjadi dipelabuhan tanjung Priok dilakukan di tiga jenis terminal, antara lain: a Terminal Peti Kemas b Terminal Penumpang c Terminal Konvensional Agar dapat dilakukannya kegiatan bongkar muat, perusahaan bongkar muat haruslah memperoleh izin terlebih dahulu dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 11 a Memiliki modal dan peralatan yang cukup sesuai dengan perkembangan teknologi b Memiliki tenaga ahli yang sesuai c Memiliki akta pendirian perusahaan d Memiliki surat keterangan domisili perusahaan; dan e Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak Dalam kegiatan usaha bongkar muat terdapat dua jenis izin terkait izin usaha bongkar muat antara lain izin usaha tetap serta izin usaha sementara. Didalam izin usaha tetap perusahaan diberikan izin usahanya sesuai dengan jangka waktu pendirian perusahaan tersebut sedangkan izin usaha sementara diberikan untuk jangka waktu satu tahun.

2.2.3 Fungsi Perusahaan Bongkar Muat di Pelabuhan

Penyelengaraan kegiatan usaha bongkar muat barang dari dan ke kapal di pelabuhan, secara khusus diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 10 Lihat Pasal 1 Angka 16 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 1999 Tentang Angkutan Perairan 11 Abdulkadir Muhammad, Op.Cit,hlm. 11. KM.88AL.305Phb-85 tentang Perusahaan Bongkar Muat Barang dari dan ke kapal. Didalam Pasal 3 berisi tentang : 12 1. Penyelengaraan bongkar muat barang dari dan ke kapal dilakukan oleh perusahaan yang khusus didirikan untuk kegiatan bongkar muat tersebut. 2. Perusahaan Pelayaran dilarang menyelenggarakan bongkar muat barang dari dan ke kapal. Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa perusahaan pelayaran yang melakukan pengangkutan barang melalui laut dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lainnya tidak bisa atau dilarang melakukan kegiatan bongkar muat barang angkutannya sendiri. Akan tetapi kegiatan tersebut harus diserahkan pelaksanaannyakepadapihaklainatauperusahaanlainyang bergerak di bidang bongkar muat barangdipelabuhanyaitu Perusahaan Bongkar Muat.Dengan demikian kedudukan Perusahaan Bongkar muat terpisah dengan perusahaan pelayaran. Fungsi Perusahaan Bongkar Muat dalam kedudukannya sebagai penghubung kegiatan pengangkutan barang melalui laut. Perusahaan bongkar muat dapat melakukan kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal baik dalam bentuk kegiatan Stevedoring, Cargodoring maupun ReceivingDelivery. Dengan demikian perusahaan bongkar muat melakukan fungsinya yaitu untuk memindahkan barang serta pemindahan barang dari dan ke kapal baik dari gudang yang lokasinya berada di dalam pelabuhan maupun pemindahan barang angkutan secara langsung.

2.2.4 Mekanisme Kegiatan Bongkar Muat

Pengangkutan merupakan rangkaian kegiatan pemindahan penumpang atau barang dari satu tempat pemuatan ke tempat tujuan sebagai tempat penurunan penumpang atau pembongkaran barang muatan. Rangkaian peristiwa pemindahan itu meliputi kegiatan: 13 1. Memuat penumpang atau barang ke dalam alat pengangkutan; 2. Membawa penumpang atau barang ke tempat tujuan; dan 12 Lihat Pasal 3 Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.88AL.305Phb-85 tentang Perusahaan Bongkar Muat Barang dari dan ke kapal 13 Abdulkadir Muhammad,Op.Cit, hlm.48 3. Menurunkan penumpang atau membongkar barang di tempat tujuan. Secara umum dapat dikemukakan bahwa pihak-pihak yang terkait dalam pengangkutan laut adalah sebagai berikut: 14 1. Pengangkut Adalah orang yang mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang dan atau orang dari suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat. 2. Pengirim barang Adalah orang yang mengikatkan diri untuk mengirim sesuatu barang dengan membayar uang angkut. 3. Penerima dalam pengangkutan barang Adalah sebagai pihak yang menerima barang-barang dalam konsumen. Kedudukan ini timbul karena sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa kewajiban pengangkut adalah menyerahkan barang yang diangkut kepada penerima. Berdasarkan uraian diatas didalam pengangkutan pihak-pihak yang terkait juga diperlukan dalam pengangkutan barang melalui laut. Pihak-pihak yang terkait adalah para subjek hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban dalam hubungan hukum pengangkutan.

2.2.5 Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Bongkar Muat

Apabila perusahaan bongkar muat melanggar kewajiban dalam hal izin usahanya maka izin usaha dapat dicabut oleh pemberi izin. Pencabutan izin usaha dilakukan melalui proses peringatan tertulis tiga kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing satu bulan. Apabila dalam waktu satu bulan setelah peringatan ketiga tidak diindahkan, dilanjutkan dengan pembekuan surat izin usaha. Jika dalam waktu satu bulan setelah pembekuan izin usaha tidak ada upaya untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan persyaratan izin usaha 14 Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis Prinsip Dan Pelaksanaanya Di Indonesia Edisi Revisi,Jakarta: Rajawali Pers, 2011, hlm. 170