Bahan Hukum Primer Bahan Hukum

pelabuhan receiving atau sebaliknya delivery. Perusahaan bongkar muat terdiri dari tenaga ahli yang pandai menempatkan barang, ventilasi yang diperlukan dan tidak mudah bergerak atau bergeser. Dengan teknologi peti kemas container lebih praktis lagi pemuatan dan pembongkaran barang karena barang sudah dimuat rapi dalam peti kemas. Bahkan sarana pelabuhan sudah ditentukan sendiri sebagai pelabuhan khusus peti kemas. 9 Perusahaan bongkar muat ini biasanya berstatus badan hukum, baik badan usaha milik negara maupun badan usaha milik swasta. Perusahaan ini memiliki tenaga ahli yang pandai dalam menempatkan barang di dalam ruangan kapal yang terbatas sesuai dengan sifat barang tersebut sehingga barang di dalam ruangan kapal tersebut tidak mudah bergerak atau bergeser. Demikian juga ketika dalam proses pembongkaran barang dari kapal diperlukan tenaga ahli sehingga barang dapat dibongkar dengan mudah dan tidak menimbulkan kerusakan pada barang tersebut.

2.2.2 Bentuk Hukum dan Izin Usaha Perusahaan Bongkar Muat

Kegiatan usaha bongkar muat yang dilakukan oleh perusahaan bongkar muat berstatus badan hukum Indonesia,yang berbentuk Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara, Koperasi serta Badan Usaha Daerah yang khusus didirikan untuk melakukan usaha yakni terkait dengan usaha bongkar muat di pelabuhan. Setiap Perusahaan Bongkar Muat PBM yang berbadan hukum dalam melakukan kegiatan usahanya di bidang bongkar muat diwajibkan untuk memiliki izin usaha. Izin usaha ini diberikan kepada perusahaan bongkar muat selama perusahaan tersebut masih menjalankan kegiatan usahanya. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 1999 tentang Pengangkutan Perairan menentukan bahwa usaha bongkar muat barang adalah kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang jasa bongkar muat barang dan hewan dari dan ke kapal. Pasal 1 angka 16 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 1999 tentang Pekerjaan bongkar muat yang kegiatanya dilakukan di pelabuhan hanya dikerjakan oleh badan hukum Indonesia yang 9 Abdulkadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga, Bandung: Citra Aditya Bakti,19980,hlm.54-55 khusus didirikan untuk bongkar muat. 10 Namun berdasarkan faktanya PT. Pelabuhan Indonesia yang merupakan fasilitator juga melakukan usaha bongkar muatnya melalui unitnya yaitu Multiterminal Indonesia. Kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal yang terjadi dipelabuhan tanjung Priok dilakukan di tiga jenis terminal, antara lain: a Terminal Peti Kemas b Terminal Penumpang c Terminal Konvensional Agar dapat dilakukannya kegiatan bongkar muat, perusahaan bongkar muat haruslah memperoleh izin terlebih dahulu dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 11 a Memiliki modal dan peralatan yang cukup sesuai dengan perkembangan teknologi b Memiliki tenaga ahli yang sesuai c Memiliki akta pendirian perusahaan d Memiliki surat keterangan domisili perusahaan; dan e Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak Dalam kegiatan usaha bongkar muat terdapat dua jenis izin terkait izin usaha bongkar muat antara lain izin usaha tetap serta izin usaha sementara. Didalam izin usaha tetap perusahaan diberikan izin usahanya sesuai dengan jangka waktu pendirian perusahaan tersebut sedangkan izin usaha sementara diberikan untuk jangka waktu satu tahun.

2.2.3 Fungsi Perusahaan Bongkar Muat di Pelabuhan

Penyelengaraan kegiatan usaha bongkar muat barang dari dan ke kapal di pelabuhan, secara khusus diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 10 Lihat Pasal 1 Angka 16 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 1999 Tentang Angkutan Perairan 11 Abdulkadir Muhammad, Op.Cit,hlm. 11.