3
I.2 LATAR BELAKANG
Asphaltic ConcreteAC merupakan salah satu jenis bahan perkerasan lentur yang memiliki nilai struktural yang tinggi dan banyak digunakan di Indonesia sebagai lapis
permukaan jalan. Karakteristikcampuran beton aspal sangat dipengaruhi oleh jenis dan kadar filler dalam campurannya.
Filler merupakan salah satu bahan yang berfungsi sebagai pengisi rongga-rongga dari suatu campuran beraspal, disamping itu filler berfungsi pula sebagai media untukmengisi
rongga dalam campuran aspal agar memenuhi void yang diinginkan. Persentase yang kecil pada filler terhadap campuran beraspal, bukan berarti tidak mempunyai efek yang besar pada
sifat-sifat Marshall yang juga merupakan kinerja campuran terhadap beban lalulintas. Meletusnya Gunung Sinabung beberapa waktu lalu di daerah Tanah Karo,Sumatera
Utara banyak menyisakan material yang tertumpah dari hasil letusannya. Tulisan ini mencoba meneliti abu vulkanik yang berasal dari letusan Gunung Sinabung dapat dimanfaatkan sebagai
filler dalam campuran aspal karena jumlahnya yang sangat banyak.Dalam penelitian ini digunakan spesifikasi Bina Marga 2010. Pada spesifikasi Bina Marga 2010, campuran aspal
ditambahkan filler dan anti stripping agentdalam penelitian ini menggunakan Wetfix.
4
I.3 PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN
Adapun permasalahan yang akan dibahas antara lain adalah : Apakah
penggunaanvariasi filler dalam penelitian ini menggunakan abu vulkanik Gunung Sinabung sebagai bahan Campuran Aspal Panas jenis Asphalt Concrete - Wearing
Course AC-WCdapatmemenuhi persyaratan terhadap sifat-sifat parameter Marshall.
I.4 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hasil yang didapat dengan penggunaan variasi filler abu vulkanik terutama pada nilai Void in Mix VIM.
I.5 MANFAAT PENELITIAN
Diharapkan abu vulkanik Gunung Sinabung dapat dimanfaatkan penggunaannya sebagai bahan alternatif filler dalam campuran laston AC-WC sebagai lapis aus permukaan
perkerasan lentur ditinjau terhadap sifat Marshall.
5
I.6 BATASAN MASALAH