17
dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan
24
. Observasi dilakukan tanpa menggunakan guide observasi, peneliti harus mampu secara
pribadi mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek
25
. Dengan kata lain peneliti datang ditempat subjek yang akan diamati, peneliti melakukan pengamatan terlibat observasi partisipatif, peneliti
melibatkan diri pada kegiatan atau aktivitas subjek penelitian, tanpa mengakibatkan perubahan pada kegiatanaktivitas yang bersangkutan dan
tentu saja dalam hal ini peneliti tidak menutupi diri selaku peneliti. Observasi penelitian dilakukan oleh peneliti agar lebih mudah memahami,
mendeskripsikan menggambarkan, mengeksplorasi subjek penelitian, peneliti dapat secara langsung mengamati segala tindakan-tindakanperilaku dari
subjek penelitian ataupun situasi dan tempat penelitian. Observasi Penelitian dilakukan oleh peneliti dengan mendatangi langsung lokasi penelitian, yaitu
komunitas Ikatan Gaya Arema IGAMA di Jalan Simpang Sulfat Selatan Kecamatan Blimbing. Peneliti mencari dan mengeksplorasi informasi
kemudian mencocokkannya dengan tema penelitian dari berbagai kegiatan komunitas IGAMA maupun kegiatan informan, kejadian ketika observasi
sedang berlangsung, dan temuan di lapangan.
b. Wawancara interview
Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam, metode wawancara mendalam in-depth interview adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai,
dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, dimana
24
Kartono, Kartini. 1986. Pengantar Metodologi Riset Sosial.Bandung : Alumni. Hal.116.
25
Ibid, hlm. 118-120.
18
pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya
dalam kehidupan wawancara
26
. Metode wawancara secara mendalam in- depth interview sengaja dipilih oleh peneliti agar mendapatkan data secara
terperinci dari informan, baik secara lisan maupun tindakan perilaku informan saat melakukan wawancara sehingga peneliti dapat mendeskripsikan secara
mendalam makna dari fenomenaobjek dari kajian penelitian tersebut.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan aktivitas pencatatanmerekam kejadian yang dianggap menarikpenting untuk dijadikan sebagai bahan analisa data, dalam
hal ini data yang dimaksud merupakan data yang bersifat mendukung latar belakang tujuan penelitian. Baik dokumentasi dalam bentuk gambar, catatan,
data yang tersimpan di website, dan lain-lain. 1.6.6
Teknik Analisa Data
Analisa data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata yang menggambarkan dan
menjelaskan permasalahan secara terperinci dan bukan rangkaian angka. Teknik analisa data merupakan cara untuk mengelolah data yang diperoleh dari lapangan
sehingga hasil analisis data merupakan jawaban dari permasalahan yang timbul atau permasalahan yang ada.
Proses penelitian kualitatif akan melibatkan data verbal yang banyak, yang harus ditranskripkan, objek-objek, situasi, ataupun peristiwa dengan aktor yang sama
atau bahkan sama sekali berbeda. Biasanya data atau informasi yang diterima oleh peneliti belum siap untuk dianalisis sebab masih dalam bentuk kasar. Seperti catatan
26
Ibid, hlm. 111-113.
19
lapangan yang masih dalam coretan-coretan yang sulit dibaca orang lain, rekaman yang belum ditranskrip dibuat dalam naskah verbatim, foto-foto yang belum
dicetak, atau belum dikelompokkan. Kesemua itu perlu ditata, diedit, diperbaiki, kemudian dicetak ulang. Jumlah data yang banyak itu perlu diperkecil dan
dikelompokkan dalam kategori yang ada. Mengingat proses analisisnya tidak langsung dilakukan pada data tersebut, maka perlu dilakukan proses penyimpanan
dan data tersebut dapat dikonstruksikan dengan baik sesuai dengan tema yang sedang dianalisis oleh peneliti.
Menurut Miles dan Huberman, kegiatan analisis terdiri dari empat jalur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Ketiga kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah
pengumpulan data dalam bentuk sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis
27
. Dengan begitu, analisis ini merupakan sebuah proses yang berulang dan berlanjut secara terus-menerus dan saling menyusul.
a. Pengumpulan Data