Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Observasi

5 sedang terjadi dalam subyek penelitian. Maka, penulis melakukan penelitian dengan judul “Pemaknaan Kaum Gay Tentang Relasi sosial Homoseksual”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut : bagaimana pemaknaan kaum gay tentang relasi sosial homoseksual?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pemaknaan kaum gay tentang relasi sosial homoseksual.

1.4 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk kalangan akedemisi pada khususnya, dan untuk masyarakat pada umumnya, adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Teoritis a. Dapat mengembangkan kajian sosiologi serta dapat menganalisis dan mengaplikasikan teori sosiologi modern khususnya teori interaksionis simbolis dalam perspektif manusia dan makna. b. Dapat dimanfaatkan bagi penelitian lainnya sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian, khususnya penelitian yang bertemakan sama dengan penelitian ini. 6 2. Praktis a. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi komunitas Ikatan Gaya Arema IGAMA Malang dalam memaknai, meneguhkan dan memperkuat partisipasi masyarakat marginal terutama kaum gay dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. b. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan kepada pihak-pihak terkait khususnya pemerintah kota Malang untuk memperhatikan hak-hak, keadilan dan kemanusiaan serta potensi dari sebuah komunitaskelompok sosial yang ada di masyarakat. c. Penelitian ini memberikan manfaat bagi masyarakat kota Malang dalam menambah informasi pemaknaan kaum gay tentang relasi sosial homoseksual.

1.5 Definisi Konsep

Definisi konsep atau pengertian merupakan unsur pokok dari sudut penelitian “suatu konsep sebenarnya adalah definisi singkat kelompok fakta atau gejala itu”. Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan gejala secara abstrak, contohnya seperti kejadian, keadaan, dan kelompok 7 . Dengan demikian disimpulkan bahwa konsep merupakan definisi dari apa yang perlu kita analisis dan memberikan pengambaran terhadap apa yang akan kita lakukan untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas dari istilah judul. Penulis akan memberikan penjelasan definisi konseptual terhadap variabel-variabel yang terdapat dalam judul penelitian berikut :

1.5.1 Makna

Makna merupakan bentuk responsi dari stimulus yang diperoleh pemeran dalam komunikasi sesuai dengan asosiasi maupun hasil belajar yang 7 Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Erlangga. Hlm. 17. 7 dimiliki. Ujaran manusia itu mengandung makna yang utuh. Keutuhan makna itu merupakan perpaduan dari empat aspek, yakni pengertian sense, perasaan feeling, nada tone, dan amanat intension. Memahami aspek itu dalam seluruh konteks adalah bagian dari usaha untuk memahami makna dalam komunikasi 8 . Makna bukanlah emanasi make-up sesuatu yang bersifat intrinsik, juga makna bukan muncul dari elemen-elemen psikologis antar- orang. Makna sesuatu bagi seseorang muncul dari bagaimana cara orang lain memaknai hal tersebut. Jadi, dalam perspektif ini, makna merupakan produk sosial yang terbentuk melalui aktivitas-aktivitas orang berinteraksi. Individu dalam hal ini tidaklah pasif, tetapi dapat mempengaruhi individu lain. Bahkan kelompok sosial. Dalam interaksi sosial, perilaku bersifat dinamis, selalu terjadi refleksivitas diri dan negosiasi berbagai karakter yang ada pada masing-masing individu 9 . Makna berkaitan dengan bagaimana aktor menentukan aspek apa yang penting dari kehidupan sosialnya. Makna mempunyai dua macam tipe, yaitu makna subjektif dan makna objektif. Makna subjektif merupakan konstruksi realitas tempat seseorang mendefinisikan komponen realitas tertentu yang bermakna baginya. Makna objektif adalah seperangkat makna yang ada dan hidup dalam kerangka budaya secara keseluruhan dipahami bersama lebih dari idiosinkratik Alfred Schutz 10 . Konsep tindakan sosial social action dari Weber bahwa hidup manusia dan segala tindak-tanduknya sesungguhnya ditandai suatu upaya 8 www.wikipedia-definismakna.com. Diakses pada jam 12:05 WIB. 9 Haryanto, Sindung. 2012. Spektrum Teori Sosial: Dari Klasik Hingga Postmodern. Jogjakarta : Ar- Ruzz Media. Hal. 69. 10 Ibid, 149. 8 pencarian makna. Aksi atau tindakan didefinisikan sebagai semua tingkah laku manusia bila dan sepanjang yang bersangkutan melakukannya berdasarkan makna subjektif yang diletakkan pada tindakan tersebut. Tindakan sosial adalah tindakan individu sepanjang tindakan itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan pada tindakan orang lain. Tindakan sosial itu juga dapat berupa tindakan yang menginternal dan bermakna, atau merupakan tindakan perulangan dengan sengaja sebagai akibat dari pengaruh situasi yang menurutnya menguntungkan 11 . Jadi, pada dasarnya pemaknaan merupakan suatu proses interpretasi atau pemahaman individu terhadap setiap tindakan sosial yang dilakukannnya dalam berinteraksi dengan individu lainnya, kelompok sosialkomunitas, lingkungan maupun masyarakat.

1.5.2 Relasi sosial

Relasi sosial merupakan hubungan antar manusia, dimana relasi tersebut menentukan struktur masyarakat. Hubungan antara individu satu dengan individu yang lain dalam istilah sosiologi disebut relasi atau relation. Relasi sosial juga disebut hubungan sosial merupakan hasil dari interaksi rangkaian tingkah laku yang sistematik antara dua orang atau lebih. Relasi sosial merupakan hubungan timbal balik antar individu yang satu dengan individu yang lain dan saling mempengaruhi. Suatu relasi sosial atau hubungan sosial akan ada jika tiap-tiap orang dapat meramalkan secara tepat macam tindakan yang akan datang dari pihak lain terhadap dirinya. Hubungan sosial atau relasi sosial merupakan hubungan timbal balik antar individu yang satu dengan individu yang lain, saling mempengaruhi dan 11 Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Hal. 82-85. 9 didasarkan pada kesadaran untuk saling menolong. Relasi sosial merupakan proses mempengaruhi diantara dua orang atau lebih. Relasi sosial dalam masyarakat juga terdiri dari berbagai macam bentuk yaitu sebagai berikut: 1. Relasi atau hubungan sosial assosiatif adalah proses yang berbentuk kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi serta proses interaksi yang cenderung menjalin kesatuan dan meningkatkan solidaritas anggota kelompok, misalnya kerja sama, kerukunan, asimilasi, akulturasi, persaudaraan, kekerabatan, dan lainnya. 2. Relasi atau hubungan sosial dissosiatif adalah proses yang berbentuk oposisi. Misalnya persaingan, pertentangan, perselisihan dan lainnya 12 . Jadi, relasi sosial homoseksual merupakan suatu proses ketertarikan, keterikatan, dan kebersamaan antara individu dengan individu lainnya dalam membangun hubungan jangka panjang, memiliki orientasi seksual yang sama. Orientasi seksual digambarkan sebagai objek impuls seksual seseorang: heteroseksual jenis kelamin berlawanan, homoseksual jenis kelamin sama atau biseksual kedua jenis kelamin 13 . Homoseksualitas mengacu pada interaksi seksual danatau romantis antar pribadi yang berjenis kelamin sama serta orang-orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai homoseksual.

1.5.3 Homoseksual Gay

Homoseksual merupakan istilah yang diciptakan pada tahun 1869 oleh bidang ilmu psikiatri di Eropa, untuk mengacu pada suatu fenomena yang berkonotasi klinis. Pengertian homoseksual tersebut pada awalnya dapat dikategorikan sebagai perilaku menyimpang. Pengertian homoseksual kemudian terbagi dalam dua istilah yaitu Gay dan Lesbi. Hawkin pada tahun 1997 menuliskan bahwa istilah Gay atau Lesbi dimaksudkan sebagai 12 Pengertian relasi sosial. Chapter II. Pdf. Diunduh pada tanggal 08 Oktober 2014 jam 14:36 WIB. 13 http:-Jurnal-Pdf-Pengertian Homoseksual By psychologymania.htm. Diakses pada tanggal 12 September 2014 pkl 13:55 WIB. 10 kombinasi antara identitas diri sendiri dan identitas sosial yang mencerminkan kenyataan bahwa orang memiliki perasaan menjadi dari kelompok sosial yang memiliki label yang sama. Istilah gay biasanya mengacu pada jenis kelamin laki-laki dan istilah lesbian mengacu pada jenis kelamin perempuan 14 . Homoseksual adalah perasaan tertarik, kasih sayang dan hubungan emosional atau secara erotis terhadap orang yang berjenis kelamin sama, dengantanpa hubungan fisik. Pada penggunaan mutakhir, kata sifat homoseksual digunakan untuk hubungan intim atau hubungan seksual diantara orang-orang berjenis kelamin yang sama, sehingga mengidentifikasikan diri mereka sebagai gay atau lesbian. Gay adalah istilah laki-laki yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama laki-laki atau disebut juga laki-laki yang mencintai laki-laki secara fisik, seksual, emosional, ataupun secara spiritual. Secara psikologis, gay adalah seorang laki-laki yang penuh kasih. Mereka juga rata-rata mempedulikan penampilan, dan sangat memperhatikan apa-apa saja yang terjadi pada pasangannya 15 . 1.5.4 Komunitas Menurt George Jr. 1955 yang melakukan studi tentang komunitas dalam psikologi rural, komunitas adalah hal yang dibangun dengan fisik atau lokasi geografi physical or geographical location dan kesamaan dasar akan kesukaan interest atau kebutuhan needs. 16 . Pada definisi lainnya, Florida mendefinisikan komunitas adalah individu atau orang-orang yang mempunyai kesamaan karakteristik seperti 14 http:-Chapter II.Gaya Hidup.Pdf. Diunduh pada tanggal 12 Januari 2014 jam 13:36 WIB. Hlm. 11. 15 Ibid, 14. 16 http:-Bab 2_Pengertian Komunitas. Pdf . Diunduh pada tanggal 26 Desember 2013 Jam 18:30 WIB. Hal. 7. 11 kesamaan geografi, kultur, ras, agama, atau keadaan sosial ekonomi yang setara. Komunitas dapat didefinisikan dari lokasi, ras etnik, pekerjaan, hobi, ketertarikan pada suatu masalah-masalah atau hal lain yang mempunyai kesamaan. Webster’s New World Dictionary mengatakan bahwa komunitas adalah sekelompok orang yang tinggal bersama sebagai unit sosial yang mempunyai ketertarikan antara satu dan yang lain 17 . Dalam sosiologi komunitas lebih dikenal dengan istilah community masyarakat setempat yang menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku, atau bangsa. Apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik kelompok itu besar maupun kecil yang hidup bersama sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi kepentingan- kepentingan hidup yang mendasar basic needs. Dapat disimpulkan bahwa komunitas atau masyarakat setempat community adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial, dasar- dasarnya adalah lokalitas dan perasaan komuniti community sentiment seperti: seperasaan solidaritas yang kuat, sepenanggungan, dan saling memerlukan 18 . Dalam istilah lainnya komunitas disebut juga sebagai kelompok sosial. Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan tersebut antara lain menyangkut kaitan timbal balik yang saling pengaruh-mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling tolong menolong 19 . Adapun persyaratan agar himpunan manusia dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, antara lain : 17 Ibid, 8-10. 18 Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta : Rajawali Pers. Hal. 132-134. 19 R.M. MacIver dan Charles H. Page : Society, an Introductory Analysis London:Macmillan Co. Ltd, 1961, hlm. 213. 12 a. Adanya kesadaran pada setiap anggota kelompok bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan. b. Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya. c. Ada suatu suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antar anggota bertambah erat, dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain. d. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku. e. Bersistem dan berproses. Hawley mendefinisikan komunitas sebagai struktur hubungan- hubungan melalui masyarakat yang terlokalisasikan menghasilkan kebutuhan sehari-hari. Komunitas dipandang sebagai sebuah struktur yang secara fungsional terdeferensiasikan ke dalam strata, terdiri dari unit-unit komunal terhubungkan yang membentuk fungsi-fungsi yang berkontribusi bagi kelangsungan masyarakat dan adaptasinya terhadap lingkungan. Saling ketergantungan interdependensi fungsional dipandang sebagai kekuatan integratif dan basis bagi kohesi sosial dalam komunitas. Komunitas sebagai sistem yang terstruktur secara sistematis berhubungan unit-unit sosial yang membentuk fungsi-fungsi saling tergantung yang diperlukan untuk memelihara kehidupan manusia dalam sebuah lingkungan teritori geografis tertentu 20 .

1.6 Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu pekerjaan. Metode penelitian mempunyai peran penting dalam pengumpulan 20 Haryanto, Sindung. 2012. Spektrum Teori Sosial: Dari Klasik Hingga Postmodern. Jogjakarta : Ar- Ruzz Media. Hal. 35-36. 13 data, merumuskan masalah, analisis dan interpretasi data. Adapun metode penelitian yang digunakan meliputi :

1.6.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Proses pengumpulan data khususnya data tentang anggota-anggota komunitas Gay dan pasangannya. Peneliti berusaha untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, perilakutindakan sosial, serta proses interaksi kaum homoseksual. Peneliti juga berusaha untuk mendekripsikan, memaknai dan memahami kata-kata, kalimat, gambar, mimik ekspresi muka, gerak tubuh, replika dari komunitas kaum homoseksual. Fenomena kaum homoseksual menghendaki adanya pemaknaan dan pendeskripsian data. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut peneliti sendiri. Metode penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi wajar natural setting dan mengutamakan penghayatan verstehen 21 . Dalam artian peneliti berusaha memahami fenomena yang dirasakan subjek penelitian informan. Taylor dan Bogdan mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang telah diteliti 22 . Penelitian kualitatif sangat terkait dengan makna-makna yang terkandung dalam proses sosial, yang hanya dapat dipahami sesuai konteks budayanya. Makna-makna muncul ketika ditemukan berbagai simbol, artefak, perilaku, sikap, ataupun bahasa-bahasa nonverbal yang ada disekitar subjek informan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam, meringkas berbagai situasi, atau berbagai 21 Usman, Husaini dan Akbar, Setiady Purnomo. 2011. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara. Hal. 78. 22 Suyanto, Bagong dan Sutinah. 2008. Metode penelitian Sosial, Berbagi Alternatif Pendekatan. Jakarta : Kencana. Hal. 236. 14 fenomena sosialrealitas sosial yang terjadi di lokasi penelitian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, ataupun tanda dalam fenomena tersebut. Adapun alasan peneliti menggunakan pendekatan dan jenis penelitian ini karena bermaksud untuk menggambarkan, menjelaskan, dan mendeskripsikan realitas sosial yang ada di masyarakat khususnya tentang komunitas homoseksual Gay.

1.6.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berkedudukan di Jalan Simpang Sulfat Selatan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing. Alasan dipilihnya lokasi ini karena di sinilah anggota-anggota komunitas IGAMA berkumpul dan melakukan kegiatan-kegiatan komunitasnya. Selain itu, peneliti juga menyesuaikan lokasi penelitian dengan kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan oleh kaum Gay, seperti tempat nongkrong tempat yang paling sering mereka datangi untuk berkumpul atau bertukar pikiran, kegiatan-kegiatan diskusi, kegiatan amal dan kegiatan-kegiatan lainnya.

1.6.3 Sumber Data a.

Data Primer Data primer adalah data langsung yang diperoleh dari sumber data utama yang didapat langsung dari lapangan. Dalam hal ini yang dijadikan sebagai sumber data primer adalah anggota komunitas IGAMA Ikatan Gaya Arema Malang yang dalam hal ini ikut ambil bagian dalam proses pemaknaan relasi sosial homoseksual dan berinteraksi langsung baik dengan sesama kaum homoseksual Gay maupun dengan linkungan sekitarnya dalam bentuk hasil observasi langsung dan wawancara secara mendalam berdasarkan permasalahan fokus penelitian yang dihadapi dilapangan . 15

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder ini diperoleh dari arsip-arsip atau dokumen, hasil laporan, buku, literatur, Internet, Koran, majalah dan lain-lain yang menunjang dalam penulisan skripsi ini.

1.6.4 Subjek Penelitian

Teknik penentuan subjekinforman menggunakan prosedur bola salju snow ball sampling. Snow ball sampling adalah prosedur “rantai rujukan atau juga prosedur networking. Dalam prosedur ini, informan yang pertama kali bertemu dengan peneliti key informan adalah penting untuk menggunakan jaringan sosial informan pertama untuk merujuk peneliti kepada orang lainorang-orang kunci key person yang berpotensi berpartisipasi atau berkontribusi memberi informasi secara mendalam kepada peneliti 23 . Prosedur snow ball sampling sering digunakan untuk mencari dan merekrut “informan tersembunyi”, yaitu kelompok yang tidak mudah diakses peneliti melalui strategi pengambilan informan lainnya. Metode ini digunakan untuk memperluas subjek penelitian. Pada dasarnya kuantitas subjek informan bukanlah hal utama sehingga peneliti juga mempertimbangkanmelakukan pemilihan informan lebih didasari pada kualitas informasi yang terkait dengan tema penelitian yang diajukan. Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan di saat menggunakan prosedur snow ball sampling, yaitu : apabila informan dengan karakter tertentu sulit ditemukan, informan yang ditemui bersedia merujuk peneliti ke informan lain, memungkinkan perkembangan mata rantai rujukan sampai pada snow ball yang memadai sebagai informan penelitian yang dibutuhkan peneliti. Namun, peneliti akan memverivikasi kelayakan setiap informan, untuk memastikan informasi yang diberikan adalah 23 Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Hal. 108. 16 informasi yang akurat dan karena informan benar-benar memahami masalah-masalah penelitian yang diperlukan peneliti. Dalam hal ini, peneliti menelusuri informan dari contact person kontak personal yang tertera di alamat web-site resmi komunitas IGAMA Ikatan Gaya Arema Malang. Setelah melakukan percakapankomunikasi melalui telepon, peneliti bertemu dengan informan pertama key informant yaitu ketua komunitas IGAMA, kemudian informan pertama merujuk peneliti kepada beberapa anggota komunitas anggota yang memiliki pasangan yang lebih memahami tema dari penelitian agar terpenuhinya informasi dan data yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan peneliti. Alasan peneliti memilih ketua komunitas IGAMA sebagai informan pertama key informant adalah karena ketua komunitas inilah yang sering bertemu dengan anggota-anggotanya dan mengorganisir kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh komunitas tersebut.

1.6.5 Teknik Pengumpulan Data

Data adalah segala keterangan informasi mengenai semua hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Informasi yang dikaitkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan hipotesis disebut data. Dalam penelitian kualitatif , data dapat diartikan sebagai fakta atau informasi yang diperoleh dari aktor subjek penelitian, informan, pelaku, aktivitas, dan tempat yang menjadi subjek penelitian. Dalam mempermudahkan peneliti memperoleh data, maka peneliti melakukan upaya pengumpulan data sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara mengamati secara langsung subjek penelitian, tempat penelitian, kondisi, situasi maupun perilaku dari masyarakat. Menurut Kartini Kartono observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial 17 dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan 24 . Observasi dilakukan tanpa menggunakan guide observasi, peneliti harus mampu secara pribadi mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek 25 . Dengan kata lain peneliti datang ditempat subjek yang akan diamati, peneliti melakukan pengamatan terlibat observasi partisipatif, peneliti melibatkan diri pada kegiatan atau aktivitas subjek penelitian, tanpa mengakibatkan perubahan pada kegiatanaktivitas yang bersangkutan dan tentu saja dalam hal ini peneliti tidak menutupi diri selaku peneliti. Observasi penelitian dilakukan oleh peneliti agar lebih mudah memahami, mendeskripsikan menggambarkan, mengeksplorasi subjek penelitian, peneliti dapat secara langsung mengamati segala tindakan-tindakanperilaku dari subjek penelitian ataupun situasi dan tempat penelitian. Observasi Penelitian dilakukan oleh peneliti dengan mendatangi langsung lokasi penelitian, yaitu komunitas Ikatan Gaya Arema IGAMA di Jalan Simpang Sulfat Selatan Kecamatan Blimbing. Peneliti mencari dan mengeksplorasi informasi kemudian mencocokkannya dengan tema penelitian dari berbagai kegiatan komunitas IGAMA maupun kegiatan informan, kejadian ketika observasi sedang berlangsung, dan temuan di lapangan.

b. Wawancara interview

Dokumen yang terkait

Proses Pengungkapan Diri(Self Disclosure) Kaum Gay (Studi Kasus Tentang Pengungkapan Diri(Self Disclosure) Kaum Gay Di Kota Medan)

27 175 108

KORELASI KETERLIBATAN DALAM SITUS KOMUNITAS HOMO DENGAN INTERAKSI SOSIAL KAUM GAY TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR( Studi pada Anggota Komunitas Situs MANJAM.COM di Malang )

1 6 2

MANFAAT PENGGUNAAN APLIKASI GRINDR DIKALANGAN GAY (Studi pada Gay di Kota Malang)

1 9 24

Proses Coming Out Kaum Homoseksual Di Lingkungan Heteroseksual (Studi Kasus Pengalaman Coming Out Pada Kaum Gay)

5 40 153

POLA INTERAKSI SOSIAL DI KALANGAN KAUM GAY (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pola Interaksi Sosial yang Terjadi di Kalangan Kaum Gay di Kota Surakarta).

0 0 15

Proses Pengungkapan Diri(Self Disclosure) Kaum Gay (Studi Kasus Tentang Pengungkapan Diri(Self Disclosure) Kaum Gay Di Kota Medan)

0 0 14

KONSTRUKSI SOSIAL TENTANG PERKAWINAN BAGI KAUM GAY Studi pada Pasangan Gay yang Tinggal di Surabaya Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 13

Dukungan sosial masyarakat terhadap munculnya komunitas gay di Situbondo sebagai kota santri ditinjau dari stereotype tentang gay, stereotype tentang komunitas gay, dan persepsi tentang kota santri - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

0 0 18

PENGELOLAAN KESAN KAUM GAY DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Dramaturgis Pada Komunitas Gay di Kota Jakarta) - FISIP Untirta Repository

1 2 136

ANALISIS INTERAKSIONISME SIMBOLIK ANTAR ANGGOTA GAY PADA KOMUNITAS GAY DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus Pada Komunitas Gay di Kota Tangerang) - FISIP Untirta Repository

0 1 228