Mutia Sari : Pengendalian Limbah Cair Di Pabrik Benang Karet PT. Industri Karet Nusantara Medan, 2009.
b. Equalisation Basin.
Air buangan dari collecting reservoir dialirkan ke dalam bak Equalisasi Basin. Proses equalisation basin ini bertujuan untuk mengurangi atau mengembalikan variasi
variasi karakteristik air limbah agar segera tercapai kondisi yang optimum pada proses pengolahan selanjutnya. Dengan adanya bak equalisasi ini diharapkan debit aliran dan
beban pencemaran yang bervariasi dapat diubah menjadi konstan atau mendekati konstan.
Fungsi bak equalisasi adalah : 1.
meredam bahan akibat adanya fluktasi bahan organis yang dapat menganggu proses biologis aerob.
2. mengendalikan pH air limbah
3. mengurangi fluktasi debit air, sehingga bahan homogen secara merata atau
teratur diatur pegalirannya menuju proses selanjutnya. 4.
mencegah terjadinya konsentrasi bahan-bahan homogen beracun yang tinggi memasuki unit pengolahan biologis yang aerobic.
Pada bak equalisasi ini dilakukan aerasi agar terjadinya homogenitas air limbah serta dapat terjadinya pencapaian Biochemical Oxygen Demand BOD yang
diinginkan.
c. Alaklization Basin.
Setelah dari bak equalisasi, air kemudian dipompakan ke dalam bak alkalization basin. Proses alkalisasi ini dilakukan untuk memisahkan logam berat dari
air limbah dengan menaikkan pH asam menjadi basa. Dimana dalam hal ini air limbah mengandung kadar Zink yang tinggi dan Zn merupakan salah satu jenis logam yang
mudah terikat dengan zat - zat lainnya.
Mutia Sari : Pengendalian Limbah Cair Di Pabrik Benang Karet PT. Industri Karet Nusantara Medan, 2009.
Pada bak alkalization ini dilakukan pengandjusan larutan caustic soda penambahan NaOH 30 dan penambahan polilektrolit yang secara otomatis akan
membentuk endapan. Dan yang berupa sludge cair akan dialirkan ke bak sedimentasi basin.
d. Sedimentasi Basin.
Air buangan yang berasal dari bak alkalization akan dialirkan ke bak sedimentasi. Proses sedimentasi ini bertujuan untuk mengendapkan fase Lumpur yang
terdapat pada air limbah sebagai hasil dari proses alkalisasi. Partikel air harus cukup besar agar dapat diendapkan dalam jangka waktu tertentu. Kecepatan pengendapan
akan berbanding langsung dengan kuadrat diameter partikel–pertikelnya. Jika partikel membentuk aglomerat maka kecepatan akan bertambah besar.
Bak sedimentasi ini berbentuk spiral atau dapat dikatakan berbentuk lingkaran yang mempunyai 3 lapisan 3 screw. Air limbah yang akan diolah masuk kebahagian
tengah pada bak pengendapan, kemudian dialirkan kebahagian bawah dan kesamping. Pada waktu air mengalir kepermukaan sludge akan jatuh ke dasar bak secara gravitasi,
kemudian air keluar melalui saluran yang dipasang secara radial.
e. Lifhting Pump Station.
Air limbah dari Bak Sedimentasi akan dialirkan ke Lifhting pump station, dimana lifthing pump station ini berfungsi sebagai post sementara untuk pengumpulan
phase cair. Kemudian air akan dimasukkan ke dalam Neutralisasi Basin.
f. Neutralisasi Basin
. Bak netralisasi dilakukan untuk menetralkan air limbah dari pH 10 menjadi pH
7 netral. Pada proses ini dilakukan pengadjusan dengan menambahkan asam sulfat
Mutia Sari : Pengendalian Limbah Cair Di Pabrik Benang Karet PT. Industri Karet Nusantara Medan, 2009.
30. Proses netralisasi ini bermanfaat untuk proses biologi, dimana diperlukan pH air limbah antara 6 – 8 sehingga tercapainya kondisi yang optimum.
g. Bak Aerasi Lagon