Permasalahan Tujuan Pengendalian Limbah Cair Di Pabrik Benang Karet PT. Industri Karet Nusantara Medan

Mutia Sari : Pengendalian Limbah Cair Di Pabrik Benang Karet PT. Industri Karet Nusantara Medan, 2009. memenuhi baku mutu air minum yang parameternya dinilai dari unsur nitrat, nitrit, besi, dan mangan. Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan: 1. Pengolahan secara Fisika. 2. Pengolahan secara Kimia. 3. Pengolahan secara Biologi.

1.2. Permasalahan

1. Apakah sistem pengendalian limbah cair di pabrik benang karet PT. Industri Karet Nusantara Medan telah memenuhi standar baku mutu air limbah yang telah ditetapkan oleh Kepmen LH. No. KEP -51MENLH101995. 2. Parameter-parameter yang digunakan dalam pengendalian limbah cair di pabrik benang karet PT. Industri Karet Nusantara Medan. Mutia Sari : Pengendalian Limbah Cair Di Pabrik Benang Karet PT. Industri Karet Nusantara Medan, 2009.

1.3. Tujuan

- Untuk menghilangkan atau mengurangi zat-zat pencemar organic maupun anorganik yang tersuspensi atau koloid yang terlarut yang terkandung di dalam air limbah sebelum dibuang ke badan sungai. - Untuk memenuhi standart baku mutu air limbah yang telah ditetapkan oleh menteri lingkungan hidup. 1.4.Manfaat 1. Dapat memberikan pengetahuan bahwa limbah cair PT. Industri Karet Nusantara Medan telah layak dibuang ke badan air tanpa melakukan pencemaran perairan disekitar lingkungan, setelah dilakukan proses pengendalian limbah cair. 2. Sebagai informasi bagi masyarakat, agar masyarakat mengetahui kualitas air limbah yang dibuang ke perairan sekitar lingkungan. Mutia Sari : Pengendalian Limbah Cair Di Pabrik Benang Karet PT. Industri Karet Nusantara Medan, 2009. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi zat padat, air dan atmosfer. Bumi dilingkupi air sebanyak 70 sedangkan sisanya 30 berupa daratan dilihat dari permukaan bumi. Udara mengandung zat cair uap air sebanyak 15 dari tekanan atmosfer. Gabriel. 2001 Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk jasad hidup orang banyak, bahkan oleh semua mahluk hidup. Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudh tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan dometik yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Effendi.H. 2003 Pencemaran air merupakan masalah lingkungan global, dan berhubungan erat dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan tanah atau daratan. Jenis pencemaran air yang paling banyak ditemukan adalah sebagai berikut : a. Pencemaran mikroorganisme dalam air b. Pencemaran air oleh bahan inorganik nutrisi tanaman c. Limbah organik menyebabkan kurangnya oksigen terlarut d. Pencemaran bahan kimia inorganik e. Pencemaran bahan kimia organik f. Sedimen dan bahan tersuspensi Darmono. 2001 Mutia Sari : Pengendalian Limbah Cair Di Pabrik Benang Karet PT. Industri Karet Nusantara Medan, 2009. Defenisi pencemaran air menurut Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor : KEP-02MENKLHII988 Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan adalah : masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, energi atau komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Achmad Rukaesih. 2004 Indikasi pencemaran air dapat kita ketahui baik secara visual maupun pengujian. 1. Perubahan pH tingkat keasaman konsentrasi ion hidrogen. Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan memiliki pH netral dengan kisaran nilai 6.5 – 7.5. Air limbah industri yang belum terolah dan memiliki pH diluar nilai pH netral, akan mengubah pH air sungai dan dapat mengganggu kehidupan organisme di dalamnya. Hal ini akan semakin parah jika daya dukung lingkungan rendah serta debit air sungai rendah. Limbah dengan pH asam rendah bersifat korosif terhadap logam. 2. Perubahan warna, bau dan rasa Air normal dan air bersih tidak akan berwarna, sehingga tampak bening jernih. Bila kondisi air warnanya berubah maka hal tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa air telah tercemar. Timbulnya bau pada air lingkungan merupakan indikasi kuat bahwa air telah tercemar. 3. Timbulnya endapan, koloid dan bahan terlarut Endapan, koloid dan bahan terlarut berasal dari adanya limbah industri yang berbentuk padat. Limbah industri yang berbentuk padat, bila tidak larut sempurna akan mengendap didasar sungai, dan yang larut sebagian akan menjadi koloid dan akan menghalangi bahan-bahan organik yang Mutia Sari : Pengendalian Limbah Cair Di Pabrik Benang Karet PT. Industri Karet Nusantara Medan, 2009.