Pengolahan Limbah Tersier Pengolahan Limbah Cair

Mutia Sari : Pengendalian Limbah Cair Di Pabrik Benang Karet PT. Industri Karet Nusantara Medan, 2009.

2. Pengolahan Limbah Skunder

Pengolahan air limbah skunder adalah pengolahan air yang berasal dari pemurnian air pada proses primer, biasanya dilakukan melalui proses biologi. Pengaruh yang paling berbahaya dengan kehadiran senyawa organic bidegrable adalah BOD, yaitu konsumsi oksigen terlarut di dalam air oleh mikroorganisme pada saat mendegradasi senyawa organic. Salah satu cara yang sering digunakan untuk pengolahan limbah cair secara biologi adalah trickling filter yaitu dengan menyiramkan limbah pada permukaan batuan atau wadah padat lainnya yang dipenuhi oleh mikroorganisme, sehingga limbah dikonsumsi oleh mikroorganisme dalam terairasi kaya oksigen dan jumlah oksigen yang diperlukan oleh organisme tersebut tidak terbatas. Cara lain untuk pengolahan limbah skunder untuk proses pengolahan limbah cair adalah melalui proses pengaktifan lumpur, yaitu dengan cara memasukkan mikroorganisme ke dalam tangki pengolahan limbah sehingga cara ini sangat efektif untuk mengolah limbah cair, dan produknya dapat dipergunakn sebagai gas atau bahan bakar dan sebagai pupuk.

3. Pengolahan Limbah Tersier

Pengolahan limbah tersier adalah pengolahan limbah lanjutan sehingga semua bahan pencemar yang terdapat dalam air harus diyakinkan telah hilang dari air. Pengolahan limbah tersier dapat dikategorikan sebagai : 1 pembebasan bahan padat tersuspensi, 2 menghilangkan bahan organic terlarut, 3 penghilangan bahan anorganik terlarut. Setiap tahapan pengolahan air ini mempunyai tingkat kesulitan Mutia Sari : Pengendalian Limbah Cair Di Pabrik Benang Karet PT. Industri Karet Nusantara Medan, 2009. bervariasi tergantung pada kualitas air limbah hasil pengolahan skunder. Bahan padat tersuspensi adalah sebagai bahan sisa pengolahan mikroorganisme yang terdapat pada bak sedimentasi skunder. Sedangkan senyawa organic terlarut adalah bahan organic yang berbahaya atau berpotensi sebagai senyawa beracun terhadap mahluk hidup. Situmorang Manihar. 2007 Pemilihan proses yang tepat didahului dengan mengelompokkan karakteristik kontaminan dalam air limbah dengan menggunakan indikator parameter. Setelah kontaminan dikarakterisasikan, diadakan pertimbangan secara detail mengenai aspek ekonomi, aspek teknis, keamanan, kehandalan, dan kemudahan pengoperasian. Pada akhirnya, teknologi yang dipilih haruslah teknologi yang tepat guna sesuai dengan karakteristik limbah yang akan diolah. Setelah pertimbangan-pertimbangan detail, perlu juga dilakukan studi kelayakan atau bahkan percobaan skala laboratorium yang bertujuan untuk: 1. Memastikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses-proses yang sesuai dengan karakteristik limbah yang akan diolah. 2. Mengembangkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk menentukan efisiensi pengolahan yang diharapkan. 3. Menyediakan informasi teknik dan ekonomi yang diperlukan untuk penerapan skala sebenarnya. http:majarimagazine.com Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun Mutia Sari : Pengendalian Limbah Cair Di Pabrik Benang Karet PT. Industri Karet Nusantara Medan, 2009. industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Berdasarkan karakteristik limbah, proses pengolahan dapat digolongkan mejadi 3 bagian, yaitu proses fisika, kimia, dan biologi.

1. Pengolahan Secara Fisika