BOM CLUSTER DAN KAITANNYA DENGAN PELANGGARAN

Nofan Herawan : Penggunaan Bom Cluster Dan Kaitannya Dengan Pelanggaran Hukum Humaniter Di Timur Tengah, 2008. USU Repository © 2009

BAB IV BOM CLUSTER DAN KAITANNYA DENGAN PELANGGARAN

HUMANITER DI TIMUR TENGAH Pelanggaran akan kemanusiaan atau crimes of humanity sangatlah banyak kita jumpai di daerah timur tengah, seakan-akan daerah tersebut tetap jauh dari angin perdamaian. Pelanggaran atas kemanusiaan ini pun sangat beragam jenis yang dapat di teliti. Salah satu dari pelanggaran itu sesuai dengan skripi ini ialah tentang penggunaan senjata konvensional bom cluster yang merupakan salah satu senjata yang di katagorikan sebagai senjata inhumans weapon. Hal ini dapat penulis utarakan sehubungan dengan dari kinerja bom tersebut yang bisa beralih fungsi. Ini dapat di kategorikan sebagai Inhumans weapon kaena bom tersebut dapat berubah fungsi menjadi ranjau darat dan seperti yang kita ketauhi bahwa penggunaan dari ranjau darat saat ini sudah di larang. Penggunaan akan arsenal tersebut pun banyak mendapat pertentangan dari berbagai negara. A. Pelanggaran protokol tambahan dalam konvensi Jenewa dan konvensi konvensi lainya tentang penggunaan senjata konvensional tertentu certain conventional weapon. Nofan Herawan : Penggunaan Bom Cluster Dan Kaitannya Dengan Pelanggaran Hukum Humaniter Di Timur Tengah, 2008. USU Repository © 2009 Penggunaan akan bom cluster merupakan penggunaan akan senjata yang berbahaya terhadap kemanusiaan hal ini melihat dari kinerja bom tersebut yang terjadi di lapangan. Bom cluster yang di jatuhkan dari udara atau yang di tembakan melalui meriam altireli akan pecah beberapa saat akan menyentuh tanah menjadi beberapa bagian yang kecil kecil dan bagian yang kecil kecil tersebut atau bomblet, tidak langung meledak apabila menyentuh tanah. Padahal secara teorinya bom tersebut akan meledak apabila menyentuh tanah. Maka dari itulah timbul polemik dan permasalahan dimana bom tersebut telah berfungsi menjadi ranjau seperti kita ketahui penggunaan akan ranjau telah di larang dan bom tersebut juga telah melanggar ketetapan dari isi pasal pasal yang ada di dalam konvensi Jenewa yakni pelanggaran atas protokol III dan protokol tambahan V konvensi Jenewa. Di dalam protokol tambahan III di sebutkan secara tegas tentang penggunaan senjata yang menyebabkan penderitaan yang berlebihan dan memnyebabkan luka yang berkepanjangan. Dan di dalam protokol V appendix II dimana mengatur tentang bahan peledak sisa perang explosive remants war.. Dalam pelarangan penggunaan bom tersebut perinciannya sampai pada tahun 2006 belum ada satu pun aturan yang khusus yang mengatur tentang pelarangan bom Cluster. Akibat dari hal tersebut produsen dan pengguna dari bom tersebut dapat bebas dari tuntutan atas kejahatan terhadap kemanusiaan. Dan penggunaan akan bom cluster tersebut pun juga terang terangan melanggar konvensi PBB tentang penggunaan senjata konvensional tertentu 1980 yaitu mengenai : 46 46 Permanasari Arlina, dkk, Pengantar Hukum Humaniter, Internasional Committee of The Red Cross, Jakarta 1999 hal 228 Nofan Herawan : Penggunaan Bom Cluster Dan Kaitannya Dengan Pelanggaran Hukum Humaniter Di Timur Tengah, 2008. USU Repository © 2009 1. penggunaan senjata yang mengakibatkan penderitaan yang tidak perlu.dan bahan bahan peledak yang tidak dapat di deteksi 2. pelarangan penggunaan ranjau perangkap peledak dan alat sejenis lainya 3. pelarangan penggunaan senjata penyebar api Hampir dari isi pokok yang ada di dalam konvensi CCW 1980 meruipakan salah satu kriteria yang ada dalam bom cluster seperti halnya di dalam point 1, 2 dan 3 di mana fakta di lapangan hampir dari korban bom cluster sebahagian besar adalah rakyat sipil. Di lain pihak penggunaan bom cluster ini sudah menyalahi aturan tentang penggunaan akan senjata konvensional dan melanggar dua ketentuan dari statuta Roma yaitu kejahatan perang kejahatan terhadap kemanusiaan 47 Bom cluster merupakan salah satu arsenal moderen yang banyak di gunakan oleh militer di beberapa negara yang ada di seluruh Dunia. Namun penggunaan akan bom cluster dalam konflik bersenjata hanya di lakukan oleh sedikit negara saja. Seperti yang kita ketahui negara negara seperti AS dan Israel merupakan negara yang intens menggunakan bom tersebut. . Di mana di dlam penggunaannya di lapangan terlihat secara jelas mengakibatkan benyaknya korban tewas di kalangan rakyat sipil. B.Dampak yang di akibatkan oleh Bom Cluster bagi rakyat sipil 48 98 dari 11,044 korban cluster munisi yang tercatat oleh Handicap International adalah kalangan sipil. Munisi cluster ditentang oleh berbagai kalangan 47 lihat statute Roms pasal 8 ayat 2 b point xx dan pasal 7 ayat 1 point k 48 http:www.stopclustermunitions.orgfilesHRW20Survey20on20cluster20munitions.pdf Nofan Herawan : Penggunaan Bom Cluster Dan Kaitannya Dengan Pelanggaran Hukum Humaniter Di Timur Tengah, 2008. USU Repository © 2009 termasuk pihak Palang Merah Internasional, untuk digunakan dalam pertempuran, dikarenakan sebagian besar korbannya dalah kalangan sipil. Sejak bulan Februari 2005 handicap International yang didukung oleh berbagai kalangan telah mengajukan petisi agar penggunaan munisi cluster dilarang. Bom Cluster sangat mengancam kalangan sipil, dengan dua alasan : A. efek arealnya sangat luas, dan akan meninggalkan banyaknya bomlet yang tidak meledak sehingga sangat membahayakan jiwa manusia. B. Areal bahaya yang dapat diakibatkan oleh satu munisi cluster, atau disebut sebagai jejak-kakifootprint, dapat mencapai dua atau tiga kali lapangan sepak bola. Senjata ini akan memiliki efek area yang luas, maka wilayah sasaran tembak bom cluster pasti akan berakibat pada jatuhnya korban non-militer. Problema serius lainnya adalah efek dari bomlet yang tidak meledak UXO unexploded ordnance, bomlet yang bentuknya unik dan berwarna cerah seperti CBU-87 dapat menarik perhatian anak-anak karena dikira mainnan, hal ini dapat mengakibatkan jatuhnya korban yang tidak berdosa. Di Lebanon seperti yang pernah ditayangkan di televisi, terjadi korban anak-anak akibat mengira bomlet sebagai mainan. Walaupun bom cluster telah dirancang agar semua submunisi yang dibawanya akan meledak, namun kenyataannya banyak bomlet yang tidak meledak UXO dan bomlet semacam ini akan lebih berbahaya dari ranjau darat. Senjata peluncur roket multi laras MLRS buatan Amerika dengan hulu ledak M26 dan submunisi M77 diperkirakan memiliki tingkat rata- rata sub munisi yang tidak meledak dud-rate sebesar 5 persen, namun kenyataan dilapangan dud-rate ini mencapai 16 persen. Tingkat dud-rate pada masa perang teluk Nofan Herawan : Penggunaan Bom Cluster Dan Kaitannya Dengan Pelanggaran Hukum Humaniter Di Timur Tengah, 2008. USU Repository © 2009 bahkan mencapai 23 persen. Bahkan untuk bom cluster yang ditembakan dari senjata artileri memiliki dud-rate sebesar 14 persen. Bom cluster bersisikan ratusan sampai ribuan bomlet, walaupun titik jatuhnya diperkirakan tepat sasaran, namun akan meninggalkan ribuan UXO yang menyebar di areal target pengeboman. Contohnya, setelah konflik Israel-Lebanon, tenaga ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan banyak sekali UXO yang ditinggalkan diwilayah target-target pengeboman Israel di Lebanon. Pihak militer Amerika mengklaim bahwa bom cluster yang dikembangkan dewasa ini memiliki tingkat dud-rate kurang dari satu persen. Namun hal ini dapat dikatakan sebagai suatu spekulasi, bukti dari kebenaran klaim tersebut baru akan diketahui setelah dioperasikan dan jatuhnya korban sipil lagi. Korban Sipil meninggal akibat bomlet cluster yang tidak meledak Di Lebanon akibat bom tersebut diperkirakan 40 dari bomlet yang dijatuhkan tidak meledak sejak pengeboman dengan cluster bom oleh Israel pada musim panas 2006. Selama ofensif ke Lebanon, Israel menembakan tidak kurang dari 1.800 cluster bom, bermuatan lebih dari 1,2 juta bomlet. Menurut berita, pihak Israel telah memberikan peta penjatuhan bomroket yang berisikan bomlet bom Cluster kepada pihak Perserikatan bangsa-bangsa UNIFIL. Areal yang signifikan bermasalah dengan Cluster Bomb yang tidak meledak UXO-Unexploded Ordnance 49 Namun itu saja tidak cukup karena luasnya daerah yang di indikasikan tersebarnya bom tersebut sangatlah luas. Seperti yang kita ketahui jarak dari bom ini mempuyai radius yang sangat luas dan mempunyai efek yang berkepanjangaan. Seperti . 49 http:www.stopclustermunitions.orgfilesHRW20Survey20on20cluster20munitions.pdf Nofan Herawan : Penggunaan Bom Cluster Dan Kaitannya Dengan Pelanggaran Hukum Humaniter Di Timur Tengah, 2008. USU Repository © 2009 berita terakhir yang penulis kutip dari associated press dan kantor berita antara menyebutkan bahwa cuaca buruk di Lebanon selatan telah memicu beberapa bom cluster tersebut dan melukai beberapa orang tak berdosa. Hal ini juga menyadarkan kita mengapa bom cluster tersebut sangat berbahaya bila terkena oleh rakyat sipil. C.Upaya upaya yang di lakukan dalam pencegahan penggunaan, pembuatan dan pengembangan Bom Cluster. Dalam upaya mengurangi produksi dan penggunaan akan bom cluster beberapa negara di dunia telah sepakat untuk tidak membuat dan menggunakan bom cluster tersebut. Norwaigia juga menyatakan komitmennya dalam melarang penggunaan bom cluster untuk dunia. Ini di tandai dengan penendatanganan moratorium akan senjata tersebut. Austria juga menyatakan komitmennya kepada dunia internasional dimana instrumen hukum ini mengikat untuk semua belah pihak, setelah parlemen Austria meluluskan sebuah resolusi mengenai bom cluster pada tanggal 5 Desember 2006. Senjata lainya seperti ranjau darat telah di larang di banyak negara yang ada di dunia di bawah instrumen hukum yang spesifik untuk beberapa tahun ini. Perjanjian perjanjian internasional itu seperti traktat Ottawa dan konvensi tentang senjata konvensional tertentu. Bom Cluster, seperti yang kita ketahui belum sepenuhnya di ratifikasi oleh beberapa negara dan menjadi bahan konsideren beberapa negara dan menganggap bom cluster tersebut merupakan senjata yang legal untuk di pergunakan Para pemerintah yang ada di dunia menganggap bahwa konvensi akan senjata konvensional tertentu hanya membahas permaslahan tentang bahan peledak sisa perang yang pokok pembahasannya lebih luas sehingga terdapat kelemahan kelemahan. Melihat dampak yang di timbulkan dari penggunaan bom cluster tersebut. Dan menggingat akan Nofan Herawan : Penggunaan Bom Cluster Dan Kaitannya Dengan Pelanggaran Hukum Humaniter Di Timur Tengah, 2008. USU Repository © 2009 panggilan atas nama kemanusiaan, setidaknya di perkirakan kurang lebih 30 negara akan bernkumpul dan bernegosiasi dan merumuskan hal hal apa yang berkaitan tentang kemanusian berkaitan dengan penggunaan bom cluster dimana hal tersebut sampai sekarang belum banyak di bahas di forum internasional Di balik ini semua, suatu proses yang baru seperti halnya peraturan seperti peraturan tentang pelarangan penggunaan ranjau 1997, akan segera di mulai. Hal ini di tandai dengan pengumumnan pada November 2006 di Jenewa dan disaat yang bersamaan pula pemerintahan Norweigia akan mengumpulkan pertemuan internasional di awal tahun 2007 di Oslo untuk membahas kedepan tentang suatu perjanjian yang baru untuk menentang penggunaan bom cluster. Pernyataan ini didasari oleh keinginan Belgia untuk melarang senjata ini pada Februari 2006, kehendak Austria untuk membuat suatu kerangka kerja untuk instrumen internasional tentang senjata tersebut dan kontroversi dunia tentang penggunaan dan dampak yang di akibatakn oleh bom cluster pada masa peperangan antara militer Israel dengan Gerilyawan Hizbullah pada bulan juli sampai dengan agustus 2006 lalu. 49 negara menghadiri pertemuan di Oslo pada tanggal 22-23 Februari 2007 untuk menyepakati komitmen mereka dalam suatu peraturan baru dalam pelarangan bom cluster.di dalam pertemuan itu Austria menyatakan akan menghimbau negara negara lain di dunia untuk melarang penggunaan bom cluster. Pertemuan berikutnya akan di adakan di kota Lima pada bulan Mei atau Juni, di Wina pada bulan Nopember dan di kota Dublin pada awal 2008, dan di harapkan perangkat peraturan baru tersebut telah selesai pada tauhn 2008 sebelumnya palang merah internasional atau ICRC telah mengadakan rapat khusus tentang bom cluster pada Nofan Herawan : Penggunaan Bom Cluster Dan Kaitannya Dengan Pelanggaran Hukum Humaniter Di Timur Tengah, 2008. USU Repository © 2009 April 2007 untuk mengklarifikasikan aspek teknis, hukum, militer dan kemanusiaan dari bom tersebut dan melihat respon masyarakat dunia yang sedang berkembang mengenai bom tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN