Analisa Data No Rumusan masalah keperawatan : Perencanaan Hari

33 4. Pola Eliminasi - BAK : lancar, frekuensi 5-7 kali sehari, tidak ada rasa tertahan, warna urin kuning. - BAB : Ny.L mengatkan susah untuk BAB, frekuensi 1 x 5 hari, perut teraba keras, terasa tidak nyaman, saat BAB sakit, feses keras, warnanya coklat kehitaman.

2. Analisa Data No

Data Etiologi Problem 1. Ds : Ny. L mengatakan susah untuk BAB, frekuensi 1x5 hari, perut terasa penuh Do: • Feses keras • Tekanan pada rectum Pola BAB tidak teratur Nafsu makan menurun Perut terasa penuh Pembesaran abdomen Tekanan pada rectum Pengeluaran feses sulit dan nyeri Konstipasi Gangguan kebutuhan eliminasi : konstipasi 2. Ds : Ny. L mengatakan tidak selera makan, saat makan hanya 4-6 sendok saja, sedikit minum hanya 1-2 gelas per hari. Sulit BAB Abdomen keras Bising usus tidak terdengar Nutrisi kurang dari kebutuhan Universitas Sumatera Utara 34 Do : • Bising usus tidak terdengar • Abdomen teraba keras keras Perut terasa penuh Nafsu makan menurun Menurunnya intake makanan 3. Ds : Ny. L dating RS, dengan keluhan tangan dan kaki sebelah kiri tidak bisa digerakkan Do: • Kekuatan otot ekstremitas atas kanan :5 dan kiri :1, Kekuatan otot ekstremitas bawah kanan :5 dan kiri :3 • ADL klien dibantu maksimal oleh keluarga Pembuluh darah pecah Perdarahan Hemiparese Gangguan mobilitas fisik Ganggua mobilisasi

3. Rumusan masalah keperawatan :

1. Gangguan kebutuhan dasar eliminasi 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan 3. Gangguan mobilitas fisik Diagnose keperawatan 1. Gangguan pola eliminasi : Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur ditandai dengan perasaan penuh atau tekanan pada rectum. 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu makan ditandai dengan ketidak mampuan mencerna makanan dan gigi ompong . Universitas Sumatera Utara 35 3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuscular sekunder ditandai dengan kekuatan otot kaki dan lengan lemah. Prioritas masalah keperawatan : Gangguan pola eliminasi : Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur ditandai dengan perasaan penuh atau tekanan pada rectum .

4. Perencanaan Hari

tanggal Dx Perencanaan Keperawatan Rabu 04 Juni 2014 1 Tujuan : 1. Pasien memahami dan menelan makanan serta cairan yang dibutuhkan untuk meningkatkan pengeluaran feses yang lunak dan berbentuk. 2. Pasien memiliki jadwal defekasi yang teratur Hasil yang diharapkan: 1. Konstipasi menurun 2. Pola eliminasi teratur 3. Feses lunak dan berbentuk 4. Mengeluarkan feses tanpa bantuan 5. Tidak adanya nyeri saat defekasi Rencana Tindakan Rasional 1. instruksikan pasien untuk lebih banyak mengonsumsi makanan yang menstimulasi peristaltic gandum, roti, apel, selada, seledri 2. Berikan cairan adekuat 6 – 8 gelas 3. Dorong pasien mengambil 1. Makanan yang mengandung tinggi serat meningkatkan peristaltic dan membantu menggerakkan isi usus di dalam saluran GI, dengan meningkatkan masa feses dan kandungan cairannya. 2. Membantu feses lebih lunak 3. Refleks gastrokolik paling Universitas Sumatera Utara 36 waktu untuk defekasi 30 sampai 60 menit ssetelah sarapan. 4. Berikan pendidikan kesehatan : a. Personal hygiene b. Kebiasaan diet c. Aktifitas d. Kebiasaan buang air besar 5. Minta pasien mengatakan komitmennya untuk berupaya melakukan defekasi dalam 5 menit setelah merasakan keinginan untuk defekasi sensitife pada pag hari dan setelah makan. 4. Mengurangi menghindari inkontinensia 5. Kontrak tentang perilaku yang dilakukan antara klien dan perawat memperlihatkan keberhasilan modifikasi perilaku. Hari tanggal Dx Perencanaan Keperawatan Rabu 19 Juni 2013 2 Tujuan: 1. Mempertahankan masa tubuh dan berat badan dalam batas normal Hasil yang di harapkan: 1. Toleransi terhadap diet yang dibutuhkan 2. Melaporkan keadekuatan tingkat energi Rencana Tindakan Rasional 1. Buat perencanaan makan dengan pasien untuk dimasukkan ke dalam jadwal makan. 2. Dukung anggota keluarga untuk menyediakan makanan 1. Menjaga pola makan pasien sehingga klien makan secara teratur 2. Pasien merasa nyaman dengan makanan yang disukainya sehingga dapat Universitas Sumatera Utara 37 kesukaan klien. 3. Tawarkan makanan porsi besar disiang hari ketika nafsu makan tinggi 4. Pastikan diet memenuhi kebutuhan tubuh sesuai indikasi. 5. Pastikan pola diet yang pasien sukai atau tidak disukai. 6. Pasien terbiasa makan dengan terencana dan teratur. meningkatkan nafsu makan pasien. 3. Dengan pemberian porsi yang besar dapat menjaga keadekuatan nutrisi yang masuk. 4. Tinggi karbohidrat, protein, dan kalori diperlukan atau dibutuhkan selama perawatan. 5. Untuk mendukung peningkatan nafsu makan pasien 6. Menjaga keadekuatan asupan nutrisi yang dibutuhkan Hari tanggal Dx Perencanaan Keperawatan Rabu 19 Juni 2013 3 Tujuan : Mampu mempertahankan kekuatan otot Kriteria Hasil : − Mempertahankanmeningkatkan kekuatan dan fungsi bagian yang terkenakompensasi. − Mempertahankan integritas kulit. − Kebutuhan ADL terpenuhi. Rencana Tindakan Rasional 1. Kaji kemungkinan secara fungsionalluasnya kerusakan awal dan dengan cara yang teratur. 2. Kaji tanda-tanda vital. 1. Mengidentifikasi kekuatankelemahan yang dapat memberikan informasi mengenai pemulihan. 2. Mengetahui keadaan Universitas Sumatera Utara 38 3. Ubah posisi pasien minimal setiap 2 jam. 4. Ajarkan pasien latihan rentang gerak aktif dan pasif, libatkan keluarga dalam melakukan tindakan. 5. Tempatkan bantal dibawah aksila untuk melakukan abduksi pada tangan. Inspeksi kulit terutama pada daerah yang tertekan dan menonjol secara teratur, lakukan massage pada daerah tertekan, sanggah tangan dan pergelangan pada kelurusan alamiah. umum klien melalui tanda-tanda vital. 3. Menurunkan resiko terjadinya iskemia jaringan akibat sirkulasi darah yang jelek pada daerah yang tertekan. 4. Meminimalkan atrofi otot, meningkatkan sirkulasi, membantu mencegah kontraktur. 5. Mencegah abduksi bahu dan fleksi siku. titik-titik tekanan pada daerah yang menonjol paling berisiko untuk terjadinya penurunan perfusi atau iskemia. Universitas Sumatera Utara 39

6. Implementasi dan Evaluasi Hari