22 Spesiemen feses. Perawat bertanggung jawab secara langsung untuk
memastikan bahwa spesimen diambil dengan akurat, diberi label dengan benar pada wadah yang tepat, dan dikirim ke laboratorium tepat waktu. Institusi
menyediakan wadah khusus untuk tempat spesimen feses. Beberapa pemeriksaan memerlukan penempatan spesimen didalam pengawetan kimia. Pemeiksaan
diagnostik meliputi kolonoskopi, endoskop fiberoptik, rontgen dengan kontras.
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan eliminasi bowel: konstipasi. 2.1
Kemungkinan berhubungan dengan : a.
Kelemahan otot abdomen b.
Eliminasi atau defekasi tidak adekuat misalnya, tepat waktu, posisi saat defekasi
c. Kebiasaan defekasi yang tidak teratur
d. Imobilisasi
e. Menurunnya aktifitas fisik.
f. Stress
g. Kurang privasi
h. Menurunnya mobilitas intestinal
i. Perubahan atau pembatasan diet
2.2 Kemungkinan data yang ditemukan
a. Menurunnya bising usus
b. Mual
c. Nyeri abdomen
d. Perasaan penuh atau tekanan pada rectum
e. Nyeri saat defekasi
f. Kelelahan umum
g. Adanya masa pada abdomen bagian kiri bawah
h. Perubahan konsistensi feses, frekuensi buang air besar
2.3 Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
a. Anemia
b. Hipotirodisme
Universitas Sumatera Utara
23 c.
Dialysis ginjal d.
Pembedahan abdomen e.
Paralisis f.
Ceder spinal cord g.
Imobilisasi yang lama 2.4
Tujuan yang diharapkan a.
Pasien kembali ke pola normal dari fungsi fekal b.
Terjadi perubahan pola hidup untuk menurunkan faktor penyebab konstipasi.
Gangguan eliminasi bowel: konstipasi di tandai dengan
3. Perencanaan
Rencana keperawatan harus menetapkan tujuan dan criteria hasil dengan menggabungkan kebiasaan atau rutinits eliminasi klien sebanyak mungkin.
Apabila kebiasaan menyebbkn masalah eliminasi, perawat membantu klien untuk mempelajari pola eliminasi yang baru. Pola defekasi bervariasi pada setiap
individu. Karena alasan ini, perawat dan klien harus banyak bekerja sama untuk merencanaka intervensi yang efektif.
Apabila klien tidak mampu melakukan suatu fungsi atau aktivitas, atau mengalami kelemahan akibat penyakit, sangat penting melibatkan keluarga dalam
rencana asuhan keperawatan. Seringkali anggota keluarga memiliki kebiasaan eliminasi yang sama tidak efektifnya dengan klien. Dengan demikian, penyuluhan
kepada klien dan keluarga merupakan bagian dari rencana asuhan yang sangat penting Potter Perry, 2006.
Tujuan perawatan klien dengan masalah eliminasi meliputi hal-hal berikut: 1.
Memahami arti dari eliminasi normal. 2.
Mempertahankan asupan makanan dan minuman cukup 3.
Membantu latihan secara teratur 4.
Mempertahankan kebiasaan defekasi secara teratur 5.
Mempertahankan defekasi secara normal 6.
Mencegah gangguan integritas kulit.
Universitas Sumatera Utara
24
B. Asuhan Keperawatan Dasar FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT