Trisna Kurnia : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
disiapkan obatnya, distempel, diberi etiket, dikemas lalu diserahkan ke bagian kasir agar dibuat kuitansi rangkap dua.
3. Obat diserahkan kepada perawat atau obat yang dipesan diantar ke
ruangan beserta kuitansi asli dan dilakukan penagihan biaya obat langsung kepada pasien atau keluarga pasien. Sedangkan lembar copy kuitansi
beserta copy resep sebagai pertinggal di apotek. Kartu obat diserahkan kepada perawat kembali dan setelah pasien pulang disimpan ke bagian
administrasi. Jika pasien belum memiliki dana yang cukup, maka biaya obat atau resep dimasukkan ke opname brief.
b. Pasien Kredit
1. PerawatKeluarga pasien membawa kartu obat dan surat keterangan dari
perusahaan yang telah disetujui oleh bagian keuangan Rumah sakit yang menjamin pasien ke pelayanan farmasi rawat inap.
2. Obat yang terdapat di kartu obat disalin kembali pada blanko copy resep.
Obat tersebut diberi harga, disiapkan obatnya, distempel, diberi etiket, dikemas lalu diserahkan ke bagian kasir agar dibuat kuitansi.
3. Obat diserahkan kepada perawatkeluarga pasien atau obat yang dipesan
diantar ke ruangan beserta kuitansi. Tanda tangan perawatkeluarga pasien pada copy resep..
4. Penagihan biaya obat dilakukan dengan mengarsipkan kuitansi, copy resep
dan surat resmi dari perusahaan, untuk diberikan kepada bagian keuangan rumah sakit. Kemudian bagian keuangan rumah sakit akan melakukan
pengklaiman ke perusahaan yang bersangkutan.
Trisna Kurnia : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
Pemakaian obat golongan narkotika untuk pasien rawat inap dicatat ke Formulir Pemakaian Golongan Obat Narkotika yang ditandatangani oleh dokter
yang bersangkutan. Karena kartu obat pasien dikembalikan ke ruangan maka ditulis formulir sementara sebagai bukti pertinggal di sub instalasi distribusi
untuk keperluan administrasi dan pelaporan narkotika. Dimana pada Formulir Pemakaian Golongan Obat Narkotika tertera nama pasien, alamat pasien, nomor
rekam medik pasien, ruang rawat, nama dokter, jumlah dan jenis narkotika yang digunakan.
Obat diminta dari gudang dengan menggunakan formulir B2 Daftar Permintaan dan Pengeluaran Farmasi setiap minggu. Arus keluar masuk barang
dicatat di Kartu stok obat, kemudian dicatat dalam kartu stok dan di cross check setiap bulan dengan sub instalasi administrasi.
3.3.2.2 Pelayanan Farmasi untuk Pasien AskesJamkesmasMedan Sehat Rawat Inap
Peserta Askes yaitu semua PNS Pegawai Negeri Sipil beserta keluarga yang meliputi istri dan 2 orang anak. Untuk anak maksimum sampai umur 21
tahun, kecuali masih kuliah bisa sampai umur 25 tahun dengan adanya surat keterangan masih aktif kuliah.
Peserta Jamkesmas adalah setiap orang yang mempunyai kartu Jamkesmas masing-masing. Peserta Medan Sehat adalah setiap warga Kota Medan dengan
membawa Kartu Medan Sehat. Pelayanan obat untuk pasien Askes rawat inap di Instalasi Farmasi BPK
RSU Dr. Pirngadi Kota Medan dimulai sejak 1 Mei 2004. Pelayanan Askes rawat inap dilayani di IGD, COT, Unit Stroke, ICU, ICCU,VIP, kelas 1 plus, dan kelas
1,2, dan 3. Pelayanan pasien Jamkesmas rawat inap dilayani pada ruangan
Trisna Kurnia : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
bangsal dan pelayanan obatnya disesuaikan dengan Sistem Formularium Jamkesmas. Pelayanan obat yang diberikan kepada pasien Askes sesuai dengan
yang tercantum dalam DPHO Daftar Plafon Harga Obat. Pelayanan obat untuk pasien Medan Sehat disesuaikan dengan Sistem Formularium Jamkesmas.
Pelayanan obat AskesJamkesmasMedan Sehat Rawat Inap menggunakan sistem ODDD One Day Dose Dispensing, permintaan obat oral yang ditulis
dalam resep khusus maksimum untuk tiga hari dan pelayanan ke pasien diberikan untuk pemakaian setiap hari. Untuk obat injeksi, resep ditulis dan diberikan ke
pasien per hari. Untuk resep alat kesehatan habis pakai ditulis terpisah dari resep obat dan resep alat kesehatan langsung dilayani, namun resep obat harus disetujui
oleh Tim legalisasi Askes terlebih dahulu. Setiap obat yang diberikan kepada pasien dicatat dalam formulir Catatan Pemberian Obat CPO. Untuk
mempercepat proses pelayanan obat pasien AskesJamkesmasMedan Sehat, maka dilakukan sistem floor stock di setiap ruangan rawat inap. Pelayanan ini dilakukan
untuk mempermudah dan meningkatkan pelayanan obat terhadap pasien AskesJamkesmasMedan Sehat dikarenakan obat yang diperlukan segera telah
langsung berada di setiap ruangan setiap waktu sehingga pasien AskesJamkesmasMedan Sehat dapat langsung dilayani setiap waktu obat di
lemari floor stock tersebut umumnya digunakan pada malam harisituasi darurat. Resep penggunaan obat floor stock dilakukan pagi hari ke bagian
AskesJamkesmasMedan Sehat untuk proses administrasi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melayani resep Askes:
1. Kertas resep rangkap tiga.
2. Periksa status pasien.
Trisna Kurnia : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
3. Dalam satu lembar resep maksimum tiga R
4. Ditandatangani oleh dokter dan kepala ruangan di sebelah kanan.
5. Ditandatangani oleh Tim legalisasi resep Askes.
6. Ada jaminan rawatan.
7. Bila anak sudah berumur 21-25 tahun harus ada surat keterangan masih
aktif kuliah. 8.
Obat sesuai dengan DPHO. 9.
Jumlah obat yang diberikan. 10.
Obat-obat yang memerlukan protokol terapi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melayani resep JamkesmasMedan Sehat:
1. Kertas resep rangkap tiga
2. Periksa status pasien
3. Dalam satu lembar resep maksimum tiga R
4. Ditandatangani oleh dokter dan kepala ruangan di selah kanan
5. Obat sesuai dengan Formularium Jamkesmas
6. Kartu Obat dan Obat-obat yang memerlukan protokol terapi
7. Jika hendak pulang diberikan SJPKMSJPMS
Pasien yang baru masuk pada sore dan malam hari dilayani di Farmasi satelit IGD dengan menggunakan resep dan kartu obat hanya untuk satu kali
pemakaian, kemudian pada hari kerja berikutnya dibuat CPO Catatan Pemberian Obat dan obat diambil ke pelayanan farmasi AskesJamkesmasMedan Sehat
rawat inap. Untuk obat yang perlu protokol terapi dan atau obat-obat lain yang
resepnya belum memenuhi syarat di atas tetap dapat dilayani, namun perawat
Trisna Kurnia : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
pasien tersebut perlu membuat surat pernyataan pada formulir yang sudah disediakan.
Pengklaiman ke kantor PT. Askes Cabang Utama Medan pada akhir bulan
berdasarkan jumlah pemakaian obat per pasien yang dapat dilihat pada CPO dengan melampirkan resep pasien, Catatan Pemberian Obat CPO pasien, dan
Surat Jaminan Pelayanan SJP pasien.
3.3.2.3 Pelayanan Farmasi untuk Pasien JamkesmasMedan Sehat Rawat Jalan
Pelayanan farmasi ini khusus melayani pasien Jamkesmas rawat jalan.
Permintaan obat dengan menggunakan resep khusus dan pasien Jamkesmas berasal dari berbagai poliklinik. Yang berhak mendapatkan pelayanan Jamkesmas
adalah setiap orang yang dapat menunjukkan kartu Jamkesmas. Prosedur pelayanan farmasi pasien Jamkesmas:
i. Pasien memberikan resep khusus, kartu JamkesmasMedan Sehat dan
surat keabsahan peserta Jamkesmas kepada asisten apoteker. ii.
Pasien mengambil nomor antrian resep. iii.
Apoteker memeriksa kelengkapan dan melegalisasi resep obat. iv.
Obat disiapkan oleh asisten apoteker, dikemas dan diberi etiket. v.
Sebelum obat diberikan kepada pasien terlebih dahulu diperiksa kembali kesesuaian obat dengan resep.
vi. Obat diserahkan dengan meminta tanda tangan pasien.
3.3.2.4 Pelayanan Farmasi Instalasi Gawat Darurat IGD
Pelayanan Farmasi IGD dipimpin oleh seorang staf penanggung jawab apoteker. Pelayanan Farmasi IGD buka 24 jam, dilayani oleh petugas yang dibagi
atas 3 shift, yaitu pagi, sore, dan malam hari dan dilakukan serah terima barang
Trisna Kurnia : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.
dan uang setiap penggantian shift. Permintaan barang ke gudang IFRS dengan membawa Daftar Permintaan dan Pengeluaran Farmasi dan biasanya pengadaan
dilakukan seminggu sekali.
Tugas dan fungsi dari Pelayanan Farmasi IGD : 1.
Melayani perbekalan farmasi untuk pasien yang masuk dari IGD yaitu: Pasien Umum, Pasien Kredit, Pasien Jamkesmas, Pasien tanpa Identitas, dan dari