Diagnosis Patofisiologi .1 Patofisiologi Stroke Iskemik

Trisna Kurnia : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009.

2.1.4 Diagnosis

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan perjalanan penyakit dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dapat membantu penentuan lokasi kerusakan otak. Gambaran klinis yang dapat digunakan untuk menentukan jenis stroke : Jenis stroke Nyeri Kepala Gangguan kesadaran Defisit fokalkelainan kelumpuhan Stroke iskemikinfarc Stroke perdarahan PIS Stroke perdarahan PSA Ringan tidak ada Berat Berat Ringan tidak ada Berat Sedang Berat Berat Ringan tidak ada Perbedaan stroke perdarahan dan iskemik : Gejala dan tanda Stroke perdarahan Stroke iskemik Gejala : Saat kejadianonset Peringatan TIA Nyeri kepala Kejang Muntah Sedang aktif Tidak ada Hebat Ada Ada Sedang istirahat Ada Ringansangat ringan Tidak ada Tidak ada Tanda : Nadi bradikardialambat Edema papil mata Kaku kuduk Kemigbrudzinski ++ sejak awal + sering + ++ +- hari ke-4 - - -

2.1.4.1 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan CT-scan harus segera dilakukan pada semua penderita dengan dugaan stroke akut. CT-scan tanpa kontras dapat membedakan stroke perdarahan dengan stroke non perdarahaniskemik. Pada stroke perdarahan, gambaran lesi berupa hiperdens, sedangkan pada stroke iskemikinfark, gambaran lesi hipondens atau normal. Perlu diperhatikan bahwa sekitar 5 stroke Trisna Kurnia : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. perdarahan subarakhnoid gambaran CT-scannya dapat normal, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan punksi lumbal. Cairan serebrospinal pada perdarahan subarakhnoid berwarna merah darah. 2.1.5 Patofisiologi 2.1.5.1 Patofisiologi Stroke Iskemik Stroke iskemik disebabkan oleh karena kehilangan suplai darah pada daerah bagian otak. Fungsi jaringan otak akan menurun jika kekurangan oksigen selama 60-90 detik dan setelah beberapa menit akan terjadi cedera irreversibel yang mengarah kepada kematian jaringan otak. Karena adanya sirkulasi kolateral, dengan terkenanya beberapa bagian otak karena iskemia, terjadi beberapa keparahan otak seperti kematian segera jaringan otak, sementara bagian lain mungkin hanya cedera dan mungkin dapat sembuh. Daerah iskemia pada daerah jaringan yang dapat sembuh sendiri disebut juga iskemik penumbra. Oksigen ataupun glukosa yang menghasilkan fosfat berenergi tinggi atau ATP akan berkurang pada otak yang iskemik, sehingga akan mengarah pada kegagalan jaringan dalam mempertahankan fungsinya masing-masing.

2.1.5.2 Patofisiologi Stroke Haemorragik

Keluarnya darah ke ruang subarakhnoid akan menyebabkan reaksi yang cukup hebat berupa sakit kepala yang cukup hebat. Gejala ini ditemukan pada sebagian besar kasus. Pada penderita ini selanjutnya, terjadi penurunan kesadaran pada 50 kasus Vernenlen,1984 yang disertai dengan kegelisahan. Rangsang meningeal dengan gelisah ditemukan pada 10 kasus. Gejala ini timbul dihari-hari pertama. Selain itu pada perdarahan subarakhnoid terjadi rebleeding, pada 2 minggu Trisna Kurnia : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, 2009. pertama. Penelitian epidemiologi menunjukkan menunjukkan bahwa rebleeding timbul; pada 50-60 kasus, dalam 6 bulan pertama setelah perdarahab awal, dan menurun 10 pada hari ke 30 dan berkurang 3 setiap tahun. Vasospasme yang timbul dalam ruang subarakhnoid sangat mempengaruhi prognosis. Keadaan ini umumnya timbul pada hari ketiga dan meningkat pada hari ke 7-10. Gangguan kesadaran dan defisit neurology focal menyebabkan kematian pada 12,5 kasus. Komplikasi yang terjadi setelah perdarahan subarakhnoid adalah hidrosefalus karena tersumbatnya aliran likuor intraventrikel dan keadaan ini perlu tindakan operatif.

2.1.6 Perawatan