1. Kata Konkret dan Kata Abstrak
Pada penelitian ini, analisis yang pertama kali dilakukan adalah menemukan kata konkret dan kata abstrak pada tiap-tiap objek penelitian. Langkah pertama
adalah memisahkan kata konkret dan abstrak yang terdapat pada sampel. Kata- kata konkret adalah kata yang merujuk pada objek yang ditangkap secara
langsung oleh panca indra seperti mobil, motor, batu dan sebagainya. Sedangkan kata abstrak adalah kata yang merujuk kepada sifat, konsep, maupun gagasan.
Kata konkret dan abstrak dari data 1 ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
Tabel I NO
Kata Konkrit Arti
1 Biku
Biksu 2
Pasir Butiran batu yang halus
3 Bukit
Tumpukan tanah yang lebih tinggi dari pada tempat di sekitarnya, lebih rendah dari pada gunung.
4 Lumut
Tumbuhan hijau atau kuning kecil-kecil yang banyak tumbuh membentuk bantalan pada batu, kayu, tanah, atau tembok.
5 Kuil
Bangunan tempat memuja menyembah dewa 6
Hutan Tanah luas yang ditumbuhi banyak pohon liar.
7 Kijang
Binatang menyusui sebangsa rusa kecil 8
Kabut Awan lembab yang melayang di permukaan tanah
9 Jalan
Tempat untuk lalu lintas orang dan kendaraan 10
Gelombang Ombak besar yang bergulung-gulung di laut
11 Busut
Gundukan tanah kecil berupa sarang anai-anai 12
Lapang Lebar, luas dan lega
13 Nara
Nama tempat berdirinya 7 kuil yang terdapat di Jepang bagian selatan
21
Tabel II NO
Kata Abstrak Arti
1 Sesuatu
Satu, hanya satu 2
Terjangkau Tercapai
3 Memperpanjang
Menjadikan lebih panjang 4
Menghubungkan Menjadikan berhubungan, menyambungkan
5 Meminta
Berkata-kata supaya diberi atau mendapat sesuatu 6
Menyulap Mengubah rupa barang dengan cara yang ajaib
7 Berharap
Berkeinginan supaya terjadi 8
Terjadi Sudah dijadikan
9 Membungkam
Membuat terdiam dengan menutup mulut 10 Lewat
Melalui, menempuh 11 Berbisik
Berkata dengan suara perlahan-lahan 12 Seseorang
Seorang yang tidak dikenal
Pada tabel di atas, ditemukan 13 kata konkret dan 12 kata abstrak. Masing- masing kata tersebar pada struktur puisi yang berjudul Di Nara.
ND 2 Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi
Di beranda ini angin tak kedengaran lagi. Langit terlepas. Ruang menunggu malam hari.
Kau berkata: pergilah sebelum malam tiba. Kudengar angin mendesak ke arah kita.
Di piano bernyanyi baris dari Rubayyat. Di luar detik dan kereta telah berangkat
Sebelum bait pertama. Sebelum selesai kata. Sebelum hari tahu ke mana lagi akan tiba.
Akupun tahu: sepi kita semula
22