Biografi Penyair Metafora pada tiga puisi pilihan goenawan Mohamad (sebuah kajian statistik)

Bersiap kecewa, bersedih tanpa kata-kata. Pohon-pohon pun berbagi dingin di luar jendela Mengekalkan yang esok mungkin tak ada. 1966

1. Kata Konkret dan Kata Abstrak

Pada data 2, kata abstrak dan kata konkret terdapat pada tabel dibawah ini Tabel III No Kata konkret Makna 1 Beranda Ruang beratap yang terbuka tidak berdinding; teras 2 Langit Ruang luas yang terbentang di atas bumi 3 Piano Alat musik berdawai baja 4 Jendela Lubang yang dapat diberi tutup dan berfungsi sebagai tempat keluar masuk udara. 5 Rubayyat Puisi Melayu lama berasal dari Arab-Parsi, terdiri atas tujuh atau delapan baris dalam satu bait, bersajak dua-dua aabbccdd 6 Kereta Kendaraan yang beroda dua atau empat biasanya ditarik oleh kuda; kereta api; sepeda motor 7 Pohon-pohon Tumbuhan yang berbatang keras dan besar 8 Angin Gerakan udara dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah 9 Malam hari Waktu setelah matahari terbenam hingga matahari terbit Tabel IV No Kata Abstrak Makna 1 Kedengaran Dapat didengar; terdengar 2 Terlepas sudah lepas; sudah dilepaskan 3 Mendesak Mendorong dengan tubuh; menyesak hingga pihak lawan dsb mundur 23 4 Bersiap Bersedia-sedia dan berjaga-jaga menghadapi sesuatu; mengatur segala sesuatu untuk 5 Bersedih Bersusah hati; berdukacita; merasa pilu belas kasihan 6 Berbagi Membagi sesuatu bersama; membagi diri; bercabang 7 Kecewa Kecil hati; tidak puas karena tidak terkabul keinginannya, harapannya 8 Dingin Bersuhu rendah apabila dibandingkan dengan suhu tubuh manusia; tidak panas; sejuk 9 Mengekalkan Memelihara mengusahakan supaya kekal atau tetap selama- lamanya Pada data 2 ditemukan masing-masing 9 kata konkret dan 9 kata abstrak yang tersebar pada struktur fisik puisi yang berjudul Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi. ND3 Expatriate Akulah adam dengan mulut yang sepi Putra surgawi yang damai, terlalu damai ketika bumi padaku melambai Detik-detik bening memutih tengah malam ketika lembar-lembar asing terlepas dari buku harian Dan esoknya terbukalah gapura: pagi tumbuh dalam kabut yang itu juga dan aku pergi dengan senyum usia yang sunyi