Metode Pengumpulan Data Operasional Variabel Penelitian

33 dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan Indriantoro dan Supomo, 2002:131. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut: a. Perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan berturut-turut dari tahun 2006-2011. b. Perusahaan yang menyajikan informasi keuangan lengkap berupa informasi nama CEO, opini audit yang diberikan auditor, total aset, total hutang, total ekuitas, ROA Return on Assets, dan nama KAP. c. Perusahaan yang menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang pelaporan. d. Perusahaan yang melakukan kegiatan operasional penjualan selama periode 2006-2011. e. Perusahaan yang mengganti KAP selama periode 2006-2011.

C. Metode Pengumpulan Data

Seluruh data bersumber dari laporan keuangan auditan perusahaan dalam industri manufaktur tahun 2006 sampai dengan 2011 yang telah dipublikasikan secara lengkap di BEI. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan dan 34 yang tidak dipublikasikan. Alasan menggunakan data sekunder dengan pertimbangan data ini dapat diperoleh lebih mudah, lebih murah, dan mempunyai rentang waktu dan ruang yang lebih luas. Data diperoleh dalam bentuk data yang telah dikumpulkan, diolah dan dipublikasikan oleh pihak lain yaitu Bursa Efek Indonesia berupa data melalui internet www.idx.co.id dalam hal ini data keuangan dari tahun 2006-2011, Indonesia Capital Market Directory ICMD, annual report perusahaan dan media internet.

D. Metode Analisis Data

Penyelesaian penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini, analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-data penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik. Model ini dipilih dengan alasan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat non metrik pada variabel dependen, sedangkan variabel independen merupakan campuran antara variabel kontinyu data metrik dan katagorial data non metrik. Campuran skala pada variabel bebas tersebut menyebabkan asumsi multivariate normal distribution tidak dapat terpenuhi. Dengan demikian bentuk fungsinya menjadi logistik dan tidak membutuhkan asumsi normalitas data pada variabel independennya Garson, 2012:10. 35

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata mean, standar deviasi standard deviation, dan maksimum-minimum Ghozali, 2011:19. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.

2. Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis Penelitian dengan estimasi parameter menggunakan Maximum Likehood Estimation MLE. Ho = b1 = b2 = b3 =….= bi = 0 Ho ¹ b1 ¹ b2 ¹ b3¹….¹ bi ¹ 0 Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel independen x tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel respon yang diperhatikan dalam populasi. Pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan a = 5. Kaidah pengambilan keputusan adalah: 1. Jika nilai probabilitas sig. a = 5 maka hipotesis alternatif didukung. 2. Jika nilai probabilitas sig. a = 5 maka hipotesis alternatif tidak didukung. 36

a. Uji Penilaian Keseluruhan Model Overall Model Fit

Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data. Beberaa test statistics diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk menilai model fit adalah: H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesis nol agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L ditranformasikan menjadi -2LogL. Penurunan likelihood -2LogL menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskam fit dengan data.

b. Koefisien Determinasi

Cox dan Snell’s R Square dan Nagelkerke R Square Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R Square pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 sehingga sulit diinterpretasikan. Untuk dapat mendapatkan koefisien determinasi yang dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression, maka digunakan Nagelkerke R Square. Nagelkereke’s R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell R Square untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 37 sampai 1. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell R Square dengan nilai maksimumnya Garson, 2012:92. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel variabel independen dalam menejelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

c. Uji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model, dengan kata lain tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit Garson, 2012:32. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. 38

d. Uji Multikolonieritas

Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini menggunakan matrik korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen sama dengan nol.

e. Model Regresi Logistik

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik logistic regression, yaitu dengan melihat pengaruh opini audit, pergantian manajemen, reputasi auditor, kesulitan keuangan, dan tingkat pertumbuhan klien terhadap variabel dependen, yaitu pergantian KAP pada perusahaan manufaktur. Adapun model regresi logistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : PKAP = a + b1OA + b2PM + b3RA + b4 TPK + b5 FD + b6 ROA + b7 LnTA + e. Keterangan: PKAP : Pergantian KAP a : Konstanta b1-b7 : Koefisien regresi OA : Opini Audit PM : Pergantian Manajemen 39 RA : Reputasi Auditor TPK : Tingkat pertumbuhan klien FD : Financial Distress ROA : Perubahan ROA Ln TA : Logaritma natural dari total aset klien. e : Residual error

E. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini berisi tentang definisi operasional dari variabel-variabel yang diteliti yaitu opini audit, pergantian manajemen, reputasi auditor, financial distress, tingkat pertumbuhan klien dan pergantian KAP. Selain itu juga berisi tentang cara pengukuran dari variabel-variabel tersebut. Adapun operasionalisasi variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen Y Variabel dependen adalah variabel yang variabelitasnya diamati dan diukur untuk menentukan besar kecilnya pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas Sarwono, 2013:6 Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah pergantian KAP. Variabel ini merupakan variabel dummy, jika perusahaan melakukan pergantian KAP maka diberi nilai 1 dan jika tidak maka diberi nilai 0. 2. Variabel Independen X Variabel independen independent variable adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain Sarwono, 2013:5. 40 Variabel independen dapat disebut sebagai variabel yang mendahului antecedent variable, atau juga dapat dinamakan variabel yang diduga sebagai sebab presumed cause variable. Variabel independen penelitian ini adalah opini audit, pergantian manajemen, reputasi auditor, financial distress, dan tingkat pertumbuhan klien. a. Opini Audit Variabel opini audit menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan klien menerima opini selain wajar tanpa pengecualian unqualified maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien menerima opini wajar tanpa pengecualian unqualified, maka diberikan nilai 0 Damayanti dan Sudarma, 2008:14. b. Pergantian Manajemen Variabel pergantian manajemen menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan klien mengganti direksi atau CEO maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan klien tidak mengganti direksi atau CEO, maka diberikan nilai 0 Damayanti dan Sudarma, 2008:14. c. Reputasi Auditor Reputasi auditor merupakan prestasi dan kepercayaan publik yang disandang auditor atas nama besar yang dimiliki auditor tersebut. Dalam penelitian ini reputasi auditor diproksikan dengan afiliasi dengan The Big Four yang menggunakan variabel dummy. Jika KAP termasuk dalam kategori The Big Four Auditors diberi nilai 1, jika 41 tidak diberi nilai 0 Sinarwati, 2010:7. KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan The Big Four Auditors yaitu: 1 KAP Purwantono, Suherman, Surja berafiliasi dengan ErnstYoung, 2 KAP Osman Bing Satrio dan Rekan berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu, 3 KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja berafiliasi dengan KPMG 4 KAP Tanudiredja, Wibisana dan rekan berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers. d. Financial distress Tirapat dan Nittayagasetwat 1999:21 mengatakan bahwa perusahaan mengalami financial distress jika perusahaan menghentikan operasinya dan perusahaan merencanakan untuk melakukan restrukturisasi. Dalam penelitian ini financial distress diproksikan dengan menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan mendapat laba bersih negatif selama dua tahun berturut-turut, maka akan diberi nilai 1. Sebaliknya jika tidak mendapat laba bersih negatif selama dua tahun berturut-turut, akan mendapat nilai 0 Elloumi dan Gueyie, 2001 . e. Tingkat Pertumbuhan Klien Dalam penelitian ini pertumbuhan perusahaan difokuskan pada rasio pertumbuhan penjualan. Karena penjualan merupakan kegiatan operasional utama perusahaan klien. Rasio pertumbuhan penjualan 42 mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan Weston dan Copeland, 1992:196. Semakin tinggi penjualan perusahaan klien maka semakin tinggi pula pertumbuhan perusahaan klien akibatnya perusahaan klien dapat mempertahankan auditor meskipun membutuhkan audit fee yang tinggi. Hal ini berarti perusahaan yang pertumbuhannya tinggi akan lebih rendah melakukan pergantian KAP. Variabel pertumbuhan perusahaan klien dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rasio pertumbuhan perusahaan klien yaitu penjualan bersih sekarang dikurangi dengan penjualan bersih tahun, kemudian dibagi dengan total aset. Rasio pertumbuhan perusahaan klien dapat dirumuskan sebagai berikut: Penjualan bersih t -penjualan bersih t-1 dS = TA Dimana: dS = Rasio Pertumbuhan perusahaan klien. TA = Total asset. Penjualan Bersih t = Penjualan Bersih sekarang. Penjualan bersih t-1 = Penjualan bersih tahun lalu. 43 f. Perubahan ROA ROA adalah rasio mengenai jumlah laba bersih yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan total aset yang dimiliki perusahaan. ROA merupakan salah satu rasio yang paling sering digunakan oleh investor untuk melihat kinerja perusahaan. Variabel perubahan ROA dalam perusahaan ini diukur dengan rumus sebagai berikut: ROA t - ROA t-1 ROA = ROA t-1 g. Ukuran Perusahaan Klien Ukuran perusahaan merupakan suatu skala di mana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan berdasarkan total aset. Semakin besar total aset perusahaan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan semakin besar. Akan tetapi, sebaliknya, semakin kecil nilai total aset perusahaan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan semakin kecil. Perusahaan klien dikatakan besar salah satunya karena kompleksitas usaha dan peningkatan pemisahan antara manajemen dan kepemilikan, sehingga menimbulkan permintaan yang sangat tinggi bagi perusahaan audit independen untuk mengurangi biaya keagenan Watts dan Zimmerman, 1986:324. Variabel ukuran perusahaan klien dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rasio ukuran perusahaan klien yaitu logaritma natural atas total asset perusahaan Nasser et. al., 2006:6. 44 Variabel dan skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian disajikan secara ringkas pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian No Variabel Jenis Variabel Indikator Skala Pengukuran 1 Pergantian KAP Dependen Variabel dummy, diberikan nilai 1 jika perusahaan melakukan pergantian KAP, nilai 0 jika tidak melakukan pergantian KAP Nominal 2 Opini Audit Independen Variabel dummy, diberikan nilai 1 jika mendapatkan opini selain wajar tanpa pengecualian, nilai 0 jika mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian Nominal 3 Pergantian Manajemen Independen Variabel dummy, diberikan nilai 1 jika perusahaan melakukan pergantian manajemen, nilai 0 jika tidak melakukan pergantian manajemen Nominal 4 Reputasi Auditor Independen Variabel dummy, jika perusahaan diaudit oleh KAP big four maka diberikan nilai 1, jika perusahaan diaudit oleh KAP non big four maka diberikan nilai 0 Nominal 5 Financial Distress Independen Variabel dummy, diberikan nilai 1 jika perusahaan mengalami laba negatif selama dua tahun berturut- turut, nilai 0 jika tidak mengalami. Nominal 45 Tabel 3.1 Lanjutan

6 Tingkat Pertumbuhan Klien

Independen Net sales t – NetSales t-1 dS= Net Sales t-1 Rasio 7 Perubahan ROA Independen ROAt – ROAt-1 ROA= ROAt-1 Rasio 8 Ukuran Perusahaan Klien Independen Menggunakan logaritma natural dari total aset perusahaan Rasio Sumber: Hasil data olahan 46

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dalam periode 2006-2011. Perusahaan-perusahaan tersebut telah terdaftar di BEI sebelum 1 Januari 2006 dan selama periode tersebut tidak keluar dari Bursa Efek Indonesia atau mengalami delisting. Industri manufaktur dipilih karena merupakan industri yang memiliki jumlah perusahaan yang paling banyak terdaftar di BEI dibandingkan jenis industri lain. Fokus penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dari opini audit, pergantian manajemen, reputasi auditor, financial distress, tingkat pertumbuhan perusahaan, perubahan ROA, dan ukuran perusahaan klien terhadap pergantian KAP dalam industri manufaktur. Alasan peneliti menggunakan data dari laporan keuangan dan laporan tahunan mulai dari tahun 2006-2011 adalah karena pada rentang waktu 2006-2011, meskipun terjadi krisis ekonomi dunia, Indonesia tidak terkena dampak langsung dari krisis tersebut. Sehingga perekonomian Indonesia dapat dibilang cukup stabil dan tidak terjadi perubahan yang ekstrem dalam perekonomian Indonesia, khususnya di bidang industri manufaktur. Selain itu, pemilihan rentang waktu 2006-2011 juga

Dokumen yang terkait

Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Opini Audit Terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 9 123

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIANKANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 8 15

ANALISIS KEPUTUSAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DALAM MELAKUKAN PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN Analisis Keputusan Perusahaan Manufaktur Dalam Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2014

0 5 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Period

1 7 18

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA UNTUK MELAKUKAN PERGANTIAN KANTOR Analisis faktor yang mempengaruhi perusahaan Di indonesia untuk melakukan pergantian kantor akuntan publik (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaf

0 2 17

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA UNTUK MELAKUKAN PERGANTIAN KANTOR Analisis faktor yang mempengaruhi perusahaan Di indonesia untuk melakukan pergantian kantor akuntan publik (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaf

0 4 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesi

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 4 17

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia).

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia.

0 0 13