Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Jenis Surat Pemberitahuan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Kewajiban Melaporkan Surat Pemberitahuan SPT Tahunan PPh

b. Melaporkan pembayaran pajak yang telah dilaksanakan sendiri dalam satu tahun pajakbagian tahun pajak; c. Melaporkan pemotonganpemungutan pajak yang dilakukan oleh pihak lain dalam satu tahun pajak; d. Melaporkan penghasilan yang merupakan objek pajak dan atau bukan objek pajak; e. Melaporkan harta dan kewajiban.

4. Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

Menurut Pasal 3 Ayat 3 UU KUP Nomor 16 Tahun 2009 SPT Tahunan yang diisi dengan benar, lengkap jelas dan ditandatangani harus disampaikan paling lama 3 bulan setelah berakhirnya tahun pajak atau pada tanggal 31 maret.

5. Jenis Surat Pemberitahuan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi

Terdapat dalam Pasal 3 Ayat 6 Undang-Undang KUP Tahun 2009, SPT Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi terdiri dari: a. SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi 1770 Digunakan bagi orang pribadi yang sumber penghasilannya antara lain dari usaha danatau pekerjaan bebas, seperti dokter yang melakukan praktek, pengacara, pedagang, pengusaha, konsultan dan lain-lain yang pekerjaannya tidak terikat, termasuk PNSTNIPOLRI yang memiliki kegiatan usaha lainnya. b. SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi 1770S Digunakan bagi orang pribadi yang sumber penghasilannya diperoleh dari satu atau lebih pemberi kerja dan memiliki penghasilan lainnya yang bukan dari kegiatan usaha dan atau pekerjaan bebas. Contohnya karyawan, PNS, TNI, POLRI, Pejabat Negara yang memiliki penghasilan lainnya antara lain sewa rumah, honor pembicarapengajarpelatih dan sebagainya. c. SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi 1770SS Digunakan bagi orang pribadi yang sumber penghasilannya dari satu pemberi kerja sebagai karyawan dan jumlah penghasilan brutonya tidak melebihi Rp60.000.000 enam puluh juta rupiah setahun serta tidak terdapat penghasilan lainnya kecuali penghasilan dari bunga bank dan bunga koperasi.

6. Kewajiban Melaporkan Surat Pemberitahuan SPT Tahunan PPh

Orang Pribadi Wajib Pajak orang pribadi setiap tahun harus melaporkan penghasilannya yang diperoleh selama satu tahun tersebut.Penghasilan yang dilaporkan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis Wajib Pajak yang berupa uang dan berupa barang sesuai dengan Pasal 4 ayat 1 UU KUP.Seandainya ada penghasilan netto yang belum dilaporkan dalam tahun sebelumnya maka dapat dilaporkan dengan mengadakan pembetulan atas Surat Pemberitahuan SPT yang telah dilaporkan. Yang wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT Tahunan adalah : a. Wajib Pajak orang pribadi yang menerima atau memperoleh penghasilan dari kegiatan usaha danatau pekerjaan bebas; b. Wajib Pajak orang pribadi yang menerima atau memperoleh penghasilan dari modal dan lain-lain; c. Pegawai yang menerima atau memperoleh penhasilan di luar penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan danatau yang memperoleh penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan lebih dari satu pemberi kerja; d. Kuasa warisan yang belum terbagi; e. Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil PNS, anggota ABRI dan pegawai BUMNBUMD sesuai dengan keputusan presiden No. 33 tahun 1996; f. Warga Negara Indonesia yang bekerja pada perwakilan Negara asing dan Internasional; g. Orang asing yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan atau orang yang dalam satu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia; h. Masing-masing suami yang dikenakan Pajak Penghasilan PPh secara terpisah dalam hal pemisahan harta dan penghasilan.

7. Pengecualian Dari Kewajiban Melaporkan SPT Tahunan PPh Orang