Apabila Sapi yang Dipelihara Mati Apabila Kurang Bertanggung Jawabnya Peternak Dalam Memelihara Sapi

66

4.4.2.3. Apabila Sapi yang Dipelihara Mati

Jika sapi yang digaduhkan mati dalam proses pemeliharaannya, maka penyelsaiannya hampir sama dengan penyelsaian jika sapi hilang. Biasannya sapi yang mati terlebih dahulu akan sakit, namun terkadang sapi yang digaduhkan tiba – tiba mati dan tidak mengetahuinya, maka pemilik sapi yang menangung biaya semua kerugian akan kematian sapi yang dipelihara oleh pihak penggaduh. Walaupun sapi yang dipelihara sebelum mati juga sakit hal ini bisa saja terjadi, dikarenakan sapi yang sakit diliarkan diperkebunan sehingga para pemelihara terkadang tidak sempat menjualnya atau membawanya kerumah untuk di berikan obat. Namun jika sapi yang sakit diketahui oleh pemelihara terlebih dahulu maka sapi akan dijual sebelum mati. Pihak pemilik sapi berhak akan semua hasil penjualan, sementara penggaduh sapi tidak mendapatkan apa – apa dari hasil pemeliharaannya dan penjualan sapi yang dilakukan, karena pemilik sapi sudah mengalami kerugian besar. Berikut penjelasan mengenai kasus ini: Penjelasan Bapak Gimun: “Selama ini jika terjadi kematian terhadap sapi yang Bapak miliki karena sakit, maka pihak pemelihara sapi tidak Bapak kenain sangsi apa – apa karena memang tidak disengaja. Hal ini dianggap hal biasa karena ternak Bapak diliarkan diperkebunan. Jadi jika terjadi kematian dilapangan Bapak sudah iklas menerimanya. Tetapi sebelumnya Bapak harus usaha untuk mencari tau apa yang menyebabkan sapi Bapak mati, kalau memang dikarena sakit yang sebenarnya baru Bapak mengiklaskan. Tetapi jika dikarnakan kesengajaan dan keteledoran maka Bapak menyelsaikan dengan jalur musyawarah bagaimana baiknya.

4.4.2.4. Apabila Kurang Bertanggung Jawabnya Peternak Dalam Memelihara Sapi

Dari hasil penelitian ada juga para pemelihara ternak yang tidak serius dalam memelihara ternak yang diamanahkan kepadanya. Misalnya ketika sapi 67 yang didatangkan dalam kondisi sehat dan gemuk namun setelah dipelihara dalam beberapa bulan sapi tersebut malah sakit atau kurus. Hal ini bisa saja terjadi karena kesibukan pemelihara ternak, dan ketidak pedulian untuk merawat ternak yang dimilikinya. Maka pihak pemilik sapi akan mengambil tindakan untuk menjual sapi yang dipelihara atau mengambil untuk dipeliharakan kepada orang lain karena takut jika sapi dibiarkan terlalu lama kondisinya akan menghawatirkan. Jika hal ini memang terjadi karena unsur kesengajaan terkadang ada pemilik ternak yang meminta biaya ganti rugi karena ternak yang dipelihara semakin kurus dan kurang sehat, namun ada juga yang diselsaikan dengan jalan musyawarah keluarga. Berikut Penjelasan informan 1Bapak Parsikun: “Bapak pernah mengalami hal demikian, ketika itu sapi yang Bapak gaduhkan kepada kerabat Bapak gemuk dan harganya mahal. Namun setela beberapa bulan digaduhkan kondisi sapi Bapak makin menghawatirkan yaitu sapi kurus, cacingan, kurang makan pokoknya sudah tidak karuan lagilah kondisinya. Tanpa berpikir panjang langsung Bapak ambil keputusan semua sapi yang Bapak gaduhkan kepadanya Bapak ambil. Kemudian Bapak gaduhkan kepada orang lain sekarang kondisi sapi Bapak kembali pulih dan sehat semuanya. Sedangkan penggaduh yang pertama tadi hanya Bapak kasih uang angon selama beberapa bulan sekitar 200 ribu dan Bapak langsung memutuskan hubungan kerjasama, memang permasalah ini sempat bapak bawa kepada lurah karena pemelihara ngotot minta bagiannya sementara sapi yang dipelihara makin para kondisinya”. Dipertegas oleh Penjelasan informan 2 Bapak Jumiren : “Bapak perna menggaduhkan sapi kepada rekan Bapak, namun karena kesibukannya sehingga membuat sapi yang Bapak miliki mengalami sakit dan kondisi badan yang kurang sehat. Setela Bapak cari informasi ternyata sang pemelihara sapi memang sengaja tidak memelihara dengan baik yang disebabkan karena hasil ternak sudah tidak ada lagi. Semua sudah Bapak bayarin yang ketika itu pemelihara membutuhkan uang dan jaminannya anakan sapi hasil paruhan. Jadi teman Bapak ini kurang semangat dalam memelihara sapi dan imbasnya keternak yang Bapak miliki. Namun saat ini ternak yang Bapak gaduhkan kepadanya sudah Bapak ambil, dan Bapak serahkan kepada rekan Bapak yang lain .” 68 Diikuti oleh penjelasan informan 3 Bapak Sisus: “Jika terjadi kerugian yang disebabkan karena keteledoran yang dilakukan oleh Bapak yang tidak serius dalam merawat sapi yang Bapak pelihara. Maka Bapak siap menerima keputusan apa saja dari pemilik ternak. bisa saja Bapak memberikan ganti rugi karena kelakuan Bapak atau pemilik sapi memberikan sangsi dengan menyelsaikan kejalur hukum, sebagai pembelajaran agar tidak sembarangan. Hal ini bisa dilakukan dan Bapak anggap wajar karena, pemilik ternak merasa dirugikan dengan tindakan pemelihara yang demikian. Tapi sampai saat ini Bapak belum menemukan kekecewaan dari para pemilik sapi yang sapinya digaduhkan kepada Bapak. Hampir semua pemilik sapi yang sapinya Bapak pelihara sangat puas dengan apa yang Bapak kerjakan melihat sapinya sehat dan gemuk - gemuk”.

4.4.2.5. Apabila Pemelihara Ingin Menjual Sapi

Dokumen yang terkait

Peran Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Terhadap Masyarakat Dikecamatan Sidamanik Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Serta Pelaksanaannya Berdasarkan Uu Pa Dan Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun 1997

2 111 115

Dampak Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Raya

2 36 189

Evaluasi Pelaksanaan Program Keselamtan dan Kesehatan Kerja Bagi Karyawan PTPN IV Dolok Iilir Kecamatan Dolok Batu Naggar Kabupaten Simalungun

0 0 14

Evaluasi Pelaksanaan Program Keselamtan dan Kesehatan Kerja Bagi Karyawan PTPN IV Dolok Iilir Kecamatan Dolok Batu Naggar Kabupaten Simalungun

0 0 2

Evaluasi Pelaksanaan Program Keselamtan dan Kesehatan Kerja Bagi Karyawan PTPN IV Dolok Iilir Kecamatan Dolok Batu Naggar Kabupaten Simalungun

0 0 7

Evaluasi Pelaksanaan Program Keselamtan dan Kesehatan Kerja Bagi Karyawan PTPN IV Dolok Iilir Kecamatan Dolok Batu Naggar Kabupaten Simalungun

0 2 32

Evaluasi Pelaksanaan Program Keselamtan dan Kesehatan Kerja Bagi Karyawan PTPN IV Dolok Iilir Kecamatan Dolok Batu Naggar Kabupaten Simalungun

1 1 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Sosial - Modal Sosial Sistem Bagi Hasil Dalam Beternak Sapi Pada Masyarakat Desa Purwosari Atas, Kecamatan Dolok Batu Naggar, Kabupaten Simalungun

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Modal Sosial Sistem Bagi Hasil Dalam Beternak Sapi Pada Masyarakat Desa Purwosari Atas, Kecamatan Dolok Batu Naggar, Kabupaten Simalungun

0 0 8

MODAL SOSIAL SISTEM BAGI HASIL DALAM BETERNAK SAPI PADA MASYARAKAT DESA PURWOSARI ATAS, KECAMATAN DOLOK BATU NANGGAR KABUPATEN SIMALUNGUN Studi kasus : Sistem Gaduh Sapi Pada Masyarakat Desa Purwosari Atas, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalung

0 0 9